64
Untuk pembuatan beton, masing-masing bahan baku ditakar sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. Setelah ditakar bahan baku tersebut dicampur
dalam suatu wadah dan diaduk hingga merata dengan menggunakan sendok semen atau mixer. Bahan yang telah dicampur dituang ke dalam tiga jenis
cetakan
.
1. Cetakan untuk sampel berbentuk balok dengan ukuran panjang 9 cm, lebar 3cm dan tinggi 3 cm sebagai benda uji kekuatan pukul dan patah ASTM C 133 . 97
dan ASTM C 348 . 97. 2. Cetakan untuk sampel bentuk silinder pejal dengan diameter 5 mm sebagai
benda uji kekuatan tekan ASTM C 133 . 97. Kemudian adonan dicetak dan dikeringkan untuk proses pengerasan dengan waktu
yang telah ditetapkan yaitu selama 28 hari.
3.5.3 Pengujian Karakteristik Beton
Pengujian karakteristik beton dalam penelitian ini meliputi densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat patah, kuat tarik, konduktivitas termal, ketahanan
api, ketahanan kimia,
3.5.3.1. Densitas
Pengukuran densitas bulk density dari masing – masing komposisi beton yang telah dibuat diamati dengan menggunakan prinsip Archimedes dan mengacu
pada standar ASTM C 1341995. Pada proses awal dilakukan penimbangan massa benda di udara atau massa sampel kering dan penimbangan benda di dalam
air. Metode pengukuran densitas adalah sebagai berikut : 1.
Sampel yang telah mengalami pengerasan dan pengeringan selama 28 hari, kemudian ditimbang massa sampel keringnya, m
s
dengan menggunakan neraca digital.
2. Sampel yang telah ditimbang, kemudian direndam ke dalam air
selama 1 jam, bertujuan untuk mengoptimalkan penetrasi air terhadap sampel uji. Setelah waktu penetrasi terpenuhi, seluruh permukaan
sampel dilap dengan kain flannel dan dicatat massa sampel setelah direndam di dalam air, m
b
Universitas Sumatera Utara
65
3. Gantung sampel, pastikan tepat pada posisi tengah dan tidak
menyentuh alas beker gelas yang berisi air, dimana massa sampel beton berikut penggantung di dalam air, m
g
. 4.
Selanjutnya sampel dilepas dari tali penggantung dan catat massa tali penggantung, yaitu m
k
. Dengan mengetahui besaran besaran tersebut di atas, maka nilai densitas beton
dapat ditentukan dengan persamaan 2.1.
3.5.3.2. Penyerapan Air
Untuk mengetahui besarnya penyerapan air dari beton yang telah dibuat, maka perlu dilakukan pengujian penyerapan air. Prosedur pengukuran penyerapan
air adalah sebagai berikut : 1.
Sampel yang telah dikeringkan, ditimbang massanya dengan menggunakan neraca digital, selanjutnya disebut massa sampel kering.
2. Kemudian sampel beton direndam di dalam air selama 1 jam sampai
massa sampel jenuh dan catat massanya. Dengan menggunakan persamaan 2.3 dan besaran – besaran yang
diperoleh dari hasil pengukuran di atas, maka nilai penyerapan air dari beton dapat ditentukan.
3.5.3.4 Kuat Tekan
Cara pengujian kuat tekan mengacu pada standar ASTM C 270 – 04 dan C – 780, prosedur yang dilakukan adalah :
1. Sampel silinder dengan ukuran diameter 5 cm dan tinggi 10 cm yang
telah berumur 28 hari diletakkan di bawah pemberat di dalam mesin UTM.
2. Pastikan permukaan sampel yang diuji bersentuhan dengan pemberat.
3. Arahkan switch on – off ke arah on, maka pembebanan secara
otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan. 4.
Baca skala maksimum yang ditunjukkan pada panel display, saat sampel pecah.
5. Gunakan rumus kuat tekan untuk menentukan kekuatan tekan.
Universitas Sumatera Utara
66
3.5.3.5. Kuat Pukul