55
3.5.1.2 Analisis Berat Jenis dan Absorbsi Agregat
1. Disediakan sampela agregat dalam kondisi SSD sebanyak 500 g A 2. Sampel agregat dimasukkan kedalam picnometer kemudian diisi air
sampai penuh permukaan piknometer. 3. Piknometer yang berisi sampel agregat divakum sampai hilang
gelembung-gelembung udara. 4. Dimasukkan ke dalam piknometer sampai 800 cc kemudian ditimbang
B 5. Kemudian ditambahkan air sebanyak 800 cc ke dalam piknometer
yangn telah divakum kemudian ditimbang C . 6. Kemudian sampel dikeringkan sampai tidak ada kandungan air lalu
ditimbang D Berat jenis Agregat dalam keadaan ssd dapat dicari dengan rumus :
Berat Jenis
SSD C
A B
A −
+ =
3.1 Sedangkan absorpsi agregat dapat dicari dengan rumus :
Absorpsi 100
X D
D A
− =
3.5.2. Pencampuran Bahan dan Pembemtukan Sampel.
Bahan baku yang digunakan pada pembuatan beton terdiri dari limbah beton, serbuk kulit kerang, abu terbang batubara, dan semen. Untuk menentukan
komposisi bahan baku mengacu pada proporsi beton konvensional, seperti untuk campuran agregat di dalam beton, yaitu sekitar 70 – 80 volume total atau
perbandingan matriks terhadap agregat MA = 1 : 4 Tri Mulyono, 2005. Proporsi campuran bahan baku dalam pembuatan batako adalah semen : pasir = 1
: 4 sesuai dengan SK.SNI.T . 15 . 1990 Untuk memudahkan dalam proses pencampuran dan keakuratan ukuran takaran,
penelitian ini tidak menggunakan takaran volume tetapi menggunakan ukuran takaran berat maka semua komposisi bahan baku ditentukan dalam prosentase
berat. Adapun perbandingan berat bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sampel batako adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
56
Sampel A. Tabel. 3.1. Komposisi semen, perandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 1:1, dan
agregrat pasir 75 dan agregrat limbah beton 25.
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR NO.
SAMPEL
1 O.1
100 100
2 O.2
80 20
20 100
3 O.3
80 20
20 100
1 A.1
97,5 2,5
1,25 1,25
25 75
2 A.2
95 5
2,5 2,5
25 75
3 A.3
92,5 7,5
3,75 3,75
25 75
4 A.4
90 10
5 5
25 75
5 A.5
87,5 12,5
6,25 6,25
25 75
6 A.6
85 15
7,5 7,5
25 75
7 A.7
82,5 17,5
8,75 8,75
25 75
8 A.8
80 20
10 10
25 75
9 A.9
77,5 22,5
11,25 11,25
25 75
10 A.10
75 25
12,5 12,5
25 75
Universitas Sumatera Utara
57
Sampel B. Tabel. 3.2. Komposisi semen, perbandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 1:1,
dan agregrat limbah beton 50 dan pasir 50.
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH +
1 1
SEMEN KULIT
KERANG FLY
ASH KULIT
KERANG LIMBAH
BETON PASIR
NO. SAMPEL
1 B.1
97,5 2,5
1,25 1,25
50 50
2 B.2
95 5
2,5 2,5
50 50
3 B.3
92,5 7,5
3,75 3,75
50 50
4 B.4
90 10
5 5
50 50
5 B.5
87,5 12,5
6,25 6,25
50 50
6 B.6
85 15
7,5 7,5
50 50
7 B.7
82,5 17,5
8,75 8,75
50 50
8 B.8
80 20
10 10
50 50
9 B.9
77,5 22,5
11,25 11,25
50 50
10 B.10
75 25
12,5 12,5
50 50
Universitas Sumatera Utara
58
Sampel C. Tabel. 3.3. Komposisi semen, perbandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 1:1,
dan agregrat dari limbah beton 75 dan pasir 25.
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR NO.
SAMPEL
1 C.1
97,5 2,5
1,25 1,25
75 25
2 C.2
95 5
2,5 2,5
75 25
3 C.3
92,5 7,5
3,75 3,75
75 25
4 C.4
90 10
5 5
75 25
5 C.5
87,5 12,5
6,25 6,25
75 25
6 C.6
85 15
7,5 7,5
75 25
7 C.7
82,5 17,5
8,75 8,75
75 25
8 C.8
80 20
10 10
75 25
9 C.9
77,5 22,5
11,25 11,25
75 25
10 C.10
75 25
12,5 12,5
75 25
Universitas Sumatera Utara
59
Sampel D. Tabel. 3.4. Komposisi semen, perbandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 1:1,
dan agregrat dari limbah beton 100 dan pasir 0.
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR NO.
SAMPEL
1 D.1
97,5 2,5
1,25 1,25
100 2
D.2 95
5 2,5
2,5 100
3 D.3
92,5 7,5
3,75 3,75
100 4
D.4 90
10 5
5 100
5 D.5
87,5 12,5
6,25 6,25
100 6
D.6 85
15 7,5
7,5 100
7 D.7
82,5 17,5
8,75 8,75
100 8
D.8 80
20 10
10 100
9 D.9
77,5 22,5
11,25 11,25
100 10
D.10 75
25 12,5
12,5 100
Universitas Sumatera Utara
60
Sampel AA. Tabel. 3.5. Komposisi semen, perbandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 2 : 1,
dan agregrat pasir 75 dan limbah beton 25
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR
.
NO. SAMPEL
1 AA.1
97,5 2,5
1,67 0,83
25 75
2 AA.2
95 5
3,33 1,67
25 75
3 AA.3
92,5 7,5
5,00 2,50
25 75
4 AA.4
90 10
6,67 3,33
25 75
5 AA.5
87,5 12,5
8,33 4,17
25 75
6 AA.6
85 15
10,00 5,00
25 75
7 AA.7
82,5 17,5
11,67 5,83
25 75
8 AA.8
80 20
13,33 6,67
25 75
9 AA.9
77,5 22,5
15,00 7,50
25 75
10 AA.10
75 25
16,67 8,33
25 75
Universitas Sumatera Utara
61
Sampel BB Tabel. 3.6. Komposisi semen, perandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 2:1, dan
agregrat limbah beton 50 dan agregat pasir 50.
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR NO.
SAMPEL
1 BB.1
97,5 2,5
1,67 0,83
50 50
2 BB.2
95 5
3,33 1,67
50 50
3 BB.3
92,5 7,5
5,00 2,50
50 50
4 BB.4
90 10
6,67 3,33
50 50
5 BB.5
87,5 12,5
8,33 4,17
50 50
6 BB.6
85 15
10,00 5,00
50 50
7 BB.7
82,5 17,5
11,67 5,83
50 50
8 BB.8
80 20
13,33 6,67
50 50
9 BB.9
77,5 22,5
15,00 7,50
50 50
10 BB.10
75 25
16,67 8,33
50 50
Universitas Sumatera Utara
62
Sampel CC. Tabel. 3.7. Komposisi semen, perandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 2:1,
dengan agregrat limbah beton 75 dan pasir 25
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR NO.
SAMPEL
1 CC.1
97,5 2,5
1,67 0,83
75 25
2 CC.2
95 5
3,33 1,67
75 25
3 CC.3
92,5 7,5
5,00 2,50
75 25
4 CC.4
90 10
6,67 3,33
75 25
5 CC.5
87,5 12,5
8,33 4,17
75 25
6 CC.6
85 15
10,00 5,00
75 25
7 CC.7
82,5 17,5
11,67 5,83
75 25
8 CC.8
80 20
13,33 6,67
75 25
9 CC.9
77,5 22,5
15,00 7,50
75 25
10 CC.10
75 25
16,67 8,33
75 25
Universitas Sumatera Utara
63
Sampel DD. Tabel. 3.8. Komposisi semen, perandingan Abu batubara:Kulit Kerang = 2:1,
dengan agregrat limbah beton 100 dan pasir 0
PEREKAT AGREGAT
KODE 1
4 FLY
ASH + 1
1 SEMEN
KULIT KERANG
FLY ASH
KULIT KERANG
LIMBAH BETON
PASIR NO.
SAMPEL
1 DD.1
97,5 2,5
1,67 0,83
100 2
DD.2 95
5 3,33
1,67 100
3 DD.3
92,5 7,5
5,00 2,50
100 4
DD.4 90
10 6,67
3,33 100
5 DD.5
87,5 12,5
8,33 4,17
100 6
DD.6 85
15 10,00
5,00 100
7 DD.7
82,5 17,5
11,67 5,83
100 8
DD.8 80
20 13,33
6,67 100
9 DD.9
77,5 22,5
15,00 7,50
100 10
DD.10 75
25 16,67
8,33 100
Universitas Sumatera Utara
64
Untuk pembuatan beton, masing-masing bahan baku ditakar sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. Setelah ditakar bahan baku tersebut dicampur
dalam suatu wadah dan diaduk hingga merata dengan menggunakan sendok semen atau mixer. Bahan yang telah dicampur dituang ke dalam tiga jenis
cetakan
.
1. Cetakan untuk sampel berbentuk balok dengan ukuran panjang 9 cm, lebar 3cm dan tinggi 3 cm sebagai benda uji kekuatan pukul dan patah ASTM C 133 . 97
dan ASTM C 348 . 97. 2. Cetakan untuk sampel bentuk silinder pejal dengan diameter 5 mm sebagai
benda uji kekuatan tekan ASTM C 133 . 97. Kemudian adonan dicetak dan dikeringkan untuk proses pengerasan dengan waktu
yang telah ditetapkan yaitu selama 28 hari.
3.5.3 Pengujian Karakteristik Beton