27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. LIMBAH
Limbah secara umum didefinisikan sebagai substansi atau obyek dimana pemilik mempunyai keinginan untuk membuang European directive 75442eec,
1994. Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan tak berguna yang berasal dari hasil suatu proses industri.
2.1.1. Limbah Abu Terbang Fly Ash Batubara
Abu terbang fly ash batubara adalah bahan yang berbutir halus yang bersifat pozzolanic yang merupakan bahan alami atau buatan yang diperoleh dari
sisa pembakaran batubara dan pabrik pembangkit panas. Fly ash sendiri tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi dengan kehadiran air
dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang dikandung oleh fly ash akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses
hidrasi semen dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat. Beton di lingkungan agresif sering mengalami pelapukan akibat adanya
pengikatan unsur CaO bebas oleh NaCl H2SO4 yang mudah mengurai menjadi CaOH2 yang bersifat lunak dan mudah mengembang. Kondisi ini oleh para
peneliti terdahulu dapat dikurangi pengaruhnya dengan penambahan fly ash yang diperoleh dari limbah batu bara Naway, 2005. Adanya kalsium hidroksida dalam
beton selama ini ditengarai sebagai sumber perusak beton sebelum waktunya. Karenanya, penambahan atau penggantian sejumlah semen dengan abu terbang
berpotensi menambah keawetan beton tersebut. Beton yang dihasilkan dengan menggunakan abu terbang ternyata menunjukkan tenaga tekan tinggi serta
memiliki sifat keawetan durability lebih baik dibanding beton biasa yang sepenuhnya menggunakan semen portland. Yogendran., V, et al,1987
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar.2.1. Fly Ash di LandFill
Gambar.2.2.PLTULabuhan Angin
Fly ash dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang kelas F yang dihasilkan dari pembakaran batubara jenis anthracite dan bituminous dan abu terbang kelas
C yang dihasilkan dari pembakaran batubara jenis lignite dan subbituminous. Abu terbang kelas C mengandung kapur lime lebih dari 10 beratnya Tri Mulyono,
2005. Fly ash memiliki sifat – sifat fisik antara lain :
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 2.1. Sifat-sifat fisik fly ash Uraian
Kelas C
Kehalusan Jumlah yang diperoleh dengan ayakan basah
34 45
μm No.325, maks. Indek Kekuatan :
Dengan semen Portland, pada waktu 7 hari, min 75
Dengan semen Portland, pada waktu 28 hari, min 75
Kebutuhan Air,
maksimum 105 Soundness:
Pemuaian dalam autoclave, maks.
0,8 Keseragaman :
Densitas, variasi maks., rata-rata, 5
Jumlah yang diperoleh 45 μm No.325,
5 variasi maks.
Sumber : Faldy Rulistianto, 2007
Sifat-sifat kimia fly ash dipengaruhi oleh banyaknya batubara yang dibakar, teknik pembakaran dan cara penyimpanannya.
Adapun sifat – sifat kimia dari fly ash antara lain :
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel. 2.2.1. Sifat-sifat kimia fly ash Senyawa
Kimia Kelas C
Oksida Silika SiO
2
+ Oksida Alumina Al
2
O
3
+ Oksida Besi Fe
2
O
3
, minimum
. 50,0
Trioksida Sulfur SO
3
, maksimum
5,0 Kadar
Air, maksimum
3,0 Kehilangan
Panas, maksimum
6,0 Sumber : Faldy Rulistianto, 2007
Sedangkan fly ash dari hasil limbah PLTU Labuhan Angin mempunyai sifat kimia Tabel. 2.2.2. Sifat-sifat kimia fly ash PLTU Labuhan Angin
P A R A M E T E R S R E S U L T S
M E T H O D S - Silicon Dioxide SiO
2
41,87 Gravimetric
- Aluminium Trioxide Al
2
O
3
7,56 A A S
- Iron Trioxide Fe
2
O
3
10,33 A A S
- Calcium Oxide CaO 6,09
A A S - Magnesium Oxide MgO
2,08 A A S
- Sulfate SO
4
3,02 Gravimetric
Sumber : Sucofindo, Padang 2009 Sifat- sifat abu terbang batubara yang menguntungkan pada campuran beton
adalah Cain, 1994: 1.
Memperbaiki sifat pengerjaan workability. 2.
Meningkatkan ketahanan beton durability
Universitas Sumatera Utara
31
3. Meningkatkan kerapatan beton.
4. Menurunkan panas hidrasi. Reaksi dari abu batu bara dengan kapur jauh
lebih lambat dari proses hidrasi, sehingga akan menghasilkan perubahan panas yang lambat sehingga mengurangi derajat panas hidrasi.
5. Menurunkan kerusakan akibat sulfat
6. Mengurangi penyusutan
7. Menurunkan bleeding dan segregasi
8. Meningkatkan kekuatan
2.1.2 Serbuk Kulit Kerang