RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN PEMBATASAN MASALAH

24 Sumatera Utara yang selama ini hanya ditumpuk menggunung tidak termanfaatkan di landfill. Sedangkan kulit kerang sangat mudah diperoleh dari sisa penjualan kerang rebus dan lingkungan sekitar pantai barat Sumatera di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang saat ini untuk jenis kerang tertentu hanya dimanfaatkan sebagai bahan dekorasi atau hiasan rumah. Sedangkan limbah beton mudah diperoleh dari hasil renovasi gedung dan sisa pembangunan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah abu terbang batubara dan kulit kerang dapat digunakan sebagai bahan substitusi semen dalam pembuatan beton batako? 2. Apakah limbah konstruksi beton dapat digunakan sebagai bahan pengganti pasir dalam pembuatan beton batako ? 3. Bagaimana karakteristik pengaruh pemberian debu batubara dan kulit kerang sebagai substitusi semen serta limbah beton sebagai pengganti agregat pasir dalam pembuatan beton batako?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Memanfaatkan abu terbang batubara dan kulit kerang sebagai bahan substitusi semen pada pembuatan bata beton. 2. Memanfaatkan limbah beton sebagai pengganti pasir dalam pembuatan bata beton. 3. Mengadakan Uji Karakteristik bata beton setelah diberi campuran debu batubara, kulit kerang dan limbah beton.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang debu batubara dan kulit kerang sebagai alternetif bahan substitusi semen serta limbah beton sebagai pengganti pasir dalam pembuatan bata beton. Universitas Sumatera Utara 25 2. Menghasilkan bata beton dengan bahan baku berbasis limbah yang kualitasnya tidak dibawah kualitas batako yang sudah beredar di pasaran dengan harga yang ekonomis. 3. Memberi masukan bagi masyarakat dalam pemanfaatan limbah untuk menghasilkan produk alternatif sehingga memiliki nilai lebih dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

1.5. PEMBATASAN MASALAH

1. Abu terbang batubara pada penelitian ini adalah abu terbang kelas C yang diperoleh dari limbah pembakaran batubara yang berfungsi sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap PLTU Labuhan Angin yang terletak di Desa Labuhan Angin, Kecamatan Mela - Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. 2. Kulit kerang diperoleh dari limbah penjualan kerang rebus dan lingkungan masyarakat pesisir pantai barat Sumatera yaitu Sibolga – Tapanuli Tengah. Kulit kerang ini dipanas sampai pada temperature 500 C dan lolos ayakan 200 mesh. 3. Limbah beton bangunan diperoleh dari hasil pembongkaran renovasi Fakultas Kedokteran USU berupa campuran bata merah, mortar dan pasta semen kering dan pembangunan Masjid Ar – Raudah Kampung Susuk V Jalan Abdul Hakim No. Padang Bulan Medan berupa mortar kering. 4. Semen yang digunakan adalah semen Padang jenis semen Portland type I PCC mengacu pada SNI 15-2049-2004. 5. Air yang digunakan dalam adonan bata beton adalah air dari PDAM. 6. Untuk mengetahui kandungan unsur-unsur dalam abu terbang batubara menggunakan metode AAS dan Gravimetric di laboratorium Sucofindo Padang.. 7. Pengujian agregat setelah digiling dan diayak meliputi uji empat macam uji yaitu uji ayakan, uji kandungan agregat dan kotoran dengan metode test tangan dan tabung, uji serapan air dan uji kadar air agregat. Universitas Sumatera Utara 26 8. Proporsi campuran bahan baku dalam pembuatan batako adalah semen : pasir = 1 : 4 dengan harga fas = 0,4 sesuai dengan SK.SNI.T . 15 . 1990 9. Bahan substitusi semen dari campuran abu terbang batubara dan serbuk kulit kerang maksimum 25 berat semen dengan kenaikan setiap 2,5. Sedangkan perbandingan berat abu terbang batubara dan serbuk kulit kerang sebagai bahan substitusi semen adalah 1 : 1 dan 2 : 1. 10. Komposisi limbah beton sebagai pengganti pasir adalah 25, 50, 75 dan 100 11. Pengujian Karakteristik sampel dilakukan setelah pematangan 28 hari dengan jenis-jenis pengamatan dan pengukuran fisis densitas, porositas dan daya serap air , uji mekanik kuat tekan, kuat patah, dan kuat impak. Universitas Sumatera Utara 27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LIMBAH