Densitas PENGUJIAN BENDA UJI

77 Bata beton yang telah dibuat dari campuran air, semen, abu terbang batu bara, kulit kerang, pasir dan atau limbah beton dilakukan proses pematangan dan perawatan curing selama 28 hari pada suhu kamar di ruang laboratorium. Selanjutnya dilakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui karakteristik bata beton tersebut. Besaran-besaran fisis dan mekanis yang diukur dan diuji meliputi antara lain : densitas, porositas, penyerapan air, kuat tekan, kuat patah dan kuat pukul atau kuat impak.

4.2.1. Densitas

Pengukuran densitas sampel bata beton dilakukan setelah pematangan 28 hari di ruang laboratorium pada suhu kamar. Gambar. 4.3. Grafik densitas untuk sampel 25 limbah beton – 75 pasir. Pada gambar 4.3. terlihat bahwa untuk sampel bata beton dengan campuran agregat 25 limbah beton dan 75 pasir dan perbandingan fly ash : kulit kerang = 1 : 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas antara 1936 kgm 3 sampai dengan 2103 kgm 3 dengan rata-rata 2005 kgm 3 dan untuk perbandingan fly ash : kulit kerang = 2: 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas antara 1870 kgm 3 sampai dengan 2066 kgm 3 dengan rata-rata 1949 kgm 3 . Sehingga densitas rata-rata untuk sampel dengan agregat 25 limbah beton dan 75 pasir adalah 1977 kgm 3 . Universitas Sumatera Utara 78 Gambar. 4.4. Grafik densitas untuk sampel 50 limbah beton – 50 pasir. Pada gambar 4.4. terlihat bahwa untuk sampel bata beton dengan campuran agregat 50 limbah beton dan 50 pasir dan perbandingan fly ash : kulit kerang = 1 : 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki rentang densitas antara 1952 kgm 3 hingga 2100 kgm 3 dengan rata-rata 2017 kgm 3 dan untuk perbandingan fly ash : kulit kerang = 2: 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas berkisar 1799 kgm 3 - 2031 kgm 3 dengan rata-rata 1913 kgm 3 . Sehingga densitas rata-rata untuk sampel dengan agregat 50 limbah beton dan 50 pasir adalah 1965 kgm 3 . Densitas sampel bata beton pada komposisi agregat 50 limbah beton – 50 pasir lebih kecil dari pada sampel beton pada komposisi agregat 25 limbah beton – 75 pasir. Hal ini sebabkan densitas pasir lebih besar daripada densitas limbah beton. Universitas Sumatera Utara 79 Gambar. 4.5. Grafik densitas untuk sampel 75 limbah beton – 25 pasir. Pada gambar 4.5. terlihat bahwa untuk sampel bata beton dengan campuran agregat 75 limbah beton dan 25 pasir dan perbandingan fly ash : kulit kerang = 1 : 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas 1958 kgm 3 hingga 2019 kgm 3 dengan densitas rata-rata 1989 kgm 3 . Sedangkan untuk perbandingan fly ash : kulit kerang = 2 : 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas 1700 kgm 3 hingga 1896 kgm 3 sehingga densitas rata-ratanya 1798 kgm 3 . Sehingga densitas rata-rata untuk sampel dengan agregat 75 limbah beton dan 25 pasir adalah 1893 kgm 3 . Gambar. 4.6. Grafik densitas untuk sampel 100 limbah beton – 0 pasir. Pada gambar 4.6. terlihat bahwa untuk sampel bata beton dengan campuran agregat 100 limbah beton dan 0 pasir dan perbandingan fly ash : kulit kerang = 1 : 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas dari 1800 kgm 3 sampai dengan 2011 kgm 3 dengan densitas rata-rata 1905 kgm 3 . Sedangkan untuk perbandingan fly ash : kulit kerang = 2 : 1 sebagai bahan substitusi semen memiliki densitas berkisar 1750 kgm 3 hingga 1935 kgm 3 dengan densitas rata- rata 1842 kgm 3 . Sehingga densitas rata-rata untuk sampel dengan agregat 100 limbah beton dan 0 pasir adalah 1874 kgm 3 . Universitas Sumatera Utara 80 Gambar.4.7. Grafik densitas rata-rata terhadap persentase limbah beton Densitas rata-rata untuk sampel bata beton dengan persentase agregat limbah beton semakin besar maka cenderung memiliki densitas yang relative lebih kecil. Hal ini disebabkan densitas limbah beton lebih kecil dari pada densitas pasir. Demikian juga untuk sampel beton dengan komposisi perbandingan fly ash dan kulit kerang sebagai bahan pengganti semen semakin besar maka cenderung memiliki densitas yang lebih kecil. Hal ini terjadi karena fly ash memiliki massa jenis yang paling rendah jika dibandingkan dengan semen dan kulit kerang. Berdasarkan densitasnya, beton dapat diklasifikasikan antara lain : beton ringan dengan densitas 1,75 gcm 3 , medium dengan densitas 1,75 – 2,016 gcm 3 , dan beton normal dengan densitas 2,016 gcm 3 Carolyn Schierhorn, 2008. Penelitian sebelumnya untuk beton konvensional, nilai densitasnya berkisar 2,4 gcm 3 Van Vlack, 2004. Dari referensi lain, nilai densitas beton semen Portland berkisar antara 2240 – 2400 kgm 3 engineeringtoolbox, 2009. Sedangkan menurut ASTM C 134-95 densitas untuk beton konvensional 2,3 grcm 3 . Dari hasil pengukuran seluruh sampel batako dengan waktu pengerasan 28 hari terlihat bahwa nilai densitasnya berkisar antara 1760 – 2110 kgm 3 . Dengan membandingkan klasifikasi beton berdasarkan densitasnya dengan densitas sampel bata beton pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel bata beton tersebut pada kategori medium dan normal.

4.2.2. Porositas Porosity