c. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin subyek penelitian, diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 11. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
N Persentase
Laki-laki 19 31,67 Perempuan 41 68,33
Total 60 100
Dari tabel 11 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar masyarakat yang menjadi subyek penelitian adalah perempuan, yaitu sebanyak 41 orang 68, 33 ,
sedangkan masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang 31,67 .
2. Hasil penelitian
Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji asumsi dan hasil utama penelitian. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas untuk
mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel yakni locus of control dan perilaku kesehatan telah terdistribusi secara normal dan uji
linearitas untuk mengetahui apakah data variabel locus of control berkorelasi secara linear terhadap data variabel perilaku kesehatan.
a. Hasil uji asumsi 1. Uji normalitas
a. Uji normalitas sebaran pada skala locus of control menggunakan metode
statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan
Universitas Sumatera Utara
terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p 0,05. Hasil uji normalitas diperoleh nilai z = 0,468 dan p = 0,981. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal. b.
Uji normalitas sebaran pada skala perilaku kesehatan menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat
dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p 0,05. Hasil uji normalitas diperoleh nilai z = 0,817 dan p = 0,517. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal. Tabel 12. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perilaku kesehatan Locus of control
N Z
Signifikansi 1-tailed 60
0,817 0,517
60 0,468
0,981
Keterangan N : jumlah sampel
Z : kolmogorov smirnov tes
2. Uji linearitas
Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan uji Analisa Regresi, yang menunjukkan bahwa variabel locus of control memiliki hubungan linier terhadap
perilaku kesehatan pada masyarakat pedesaan di kecamatan Pangururan. Dari hasil uji linieritas diperoleh nilai F = 14,249 dan
ρ = 0,000. Hubungan linieritas positif antara locus of control dengan perilaku kesehatan dapat dilihat pada tabel
13 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Linearitas Hubungan Variabel Locus Of Control Dengan Perilaku Kesehatan
Model F Signifikansi
Regresi 14,249 0,000
c. Hasil utama penelitian
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil pengolahan data mengenai hubungan antara variabel locus of control dengan perilaku kesehatan yang
diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi. Metode yang dipilih untuk mengkorelasikan data adalah Uji pearson product moment dengan bantuan
program SPSS for windows versi 12.0. Hasil perhitungan menyatakan bahwa koefisien korelasi sebesar R = 0,444. Ini menunjukkan ada hubungan positif yang
signifikan antara locus of control dengan perilaku kesehatan pada masyarakat pedesaan yang ada di Kecamatan Pangururan. Dengan demikian, maka hipotesis
yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara locus of control dengan perilaku kesehatan diterima. Hasil korelasi Pearson Product Moment dapat dilihat
pada tabel 14 berikut:
Tabel 14. Hasil Korelasi Pearson Product Moment
Keterangan N : Jumlah sampel
R : Korelasi Pearson Product Moment Perilaku
kesehatan Locus of control
Perilaku kesehatan R Signifikansi 1-tailed
N 1
60 0,444
0,000 60
Locus of control R Signifikansi 1-tailed
N 0,444
0,000 60
1 60
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat sejauh mana locus of control mampu memprediksi perilaku kesehatan dan seberapa besar peran locus of control terhadap perilaku kesehatan
maka peneliti melakukan uji simple regresion. Hasil analisa uji regresi dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini.
Tabel 15. Hasil Analisa Regresi B
R square Konstanta 44,
371 Locus of control
0, 136 0, 197
Dari hasil Analisa Regresi pada tabel 15 koefisien determinan R-square yang diperoleh dari hubungan locus of control dengan perilaku kesehatan adalah
sebesar 0,197 R-square = 0,197. Hal ini menunjukkan bahwa peranan locus of control terhadap perilaku kesehatan adalah sebesar 19 , sedangkan sisanya yang
sebesar 81 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Selain itu garis persamaan regresi yang dihasilkan yaitu perilaku kesehatan
= 44,371 + 0,136 locus of control, artinya nilai perilaku kesehatan akan bertambah sebesar 44,371 + 0,136 jika locus of control = 1 satuan.
d. Hasil tambahan 1. Kategorisasi data penelitian
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa
kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
Universitas Sumatera Utara
Locus of control dalam kategori tinggi artinya memiliki internal locus of control. Individu yakin bahwa kondisi kesehatannya dipengaruhi oleh kemampuan, minat,
dan usahanya dalam menjaga kesehatan. Locus of control dalam kategori sedang artinya individu yakin bahwa kondisi kesehatannya dipengaruhi oleh internal
kemampuan, minat, dan usaha dan eksternal nasib, keberuntungan, sosial ekonomi, dan pengaruh orang lain. Locus of control dalam kategori rendah
artinya external locus of control, individu yakin bahwa kondisi kesehatannya dipengaruhi oleh eksternal nasib, keberuntungan, sosial ekonomi, dan pengaruh
orang lain. Perilaku kesehatan dalam kategori tinggi artinya individu sudah
menjalankan pola hidup sehat. Perilaku kesehatan dalam kategori sedang artinya individu melakukan perilaku kesehatan namun masih melakukan perilaku yang
dapat merusak kesehatan seperti merokok. Perilaku kesehatan dalam kategori rendah artinya melakukan tidak memiliki pola hidup sehat.
Tabel 16. Kriteria Kategorisasi Data Locus of Control dan Perilaku Kesehatan Variabel Kriteri
Jenjang Kategori
μ + 1,0 SD ≤ X Internal
μ -1,0 SD ≤ X μ + 1,0 SD Tidak terkategorikan
Locus Of Control
X μ – 1,0 SD
Eksternal μ + 1,0 SD ≤ X
Tinggi μ -1,0 SD ≤ X μ + 1,0 SD
Sedang Perilaku Kesehatan
X μ – 1,0 SD
Rendah
Universitas Sumatera Utara
Peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma
skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subyek penelitian. Deskripsi data
penelitian locus of control dapat dilihat pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian Locus Of Control Variabel
Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD
Locus of Control
88 166 124 16 44 176 110 22
Berdasarkan tabel 17 diperoleh mean empirik skala locus of control adalah 124 dengan standard deviasi empirik 16 dan mean hipotetiknya adalah 110 dengan
standard deviasi hipotetik sebesar 22. Pada tabel 18 dapat dilihat bahwa rata-rata locus of control subyek penelitian tidak terkategorikan dalam pengkategorisasian
skor locus of control berdasarkan mean hipotetik.
Tabel 18. Kategorisasi Locus Of Control Berdasarkan Mean Hipotetik Variabel Rentang
Nilai Kategori
Frekuensi Persentase 132
≤ X Internal
16 26,7
110 ≤ X 132
Tidak terkategorikan 33
55 Locus Of
Control X 110
Eksternal 11
18,43
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 18 diketahui bahwa subyek penelitian yang tergolong ke dalam kategori internal sebanyak 16, yang tergolong ke dalam tidak terkategorikan
sebanyak 33, yang tergolong ke dalam kategori eksternal sebanyak 11.
Tabel 19. Kategorisasi Locus Of Control Berdasarkan Mean Empirik Variabel Rentang
Nilai Kategori
Frekuensi Persentase 140
≤ X Internal
10 16,7
108 ≤ X 140
Tidak terkategorikan 40
66,6 Locus Of
Control X 108
Eksternal 10
16,7
Dari tabel 19 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori internal sebanyak 10, yang tidak terkategorikan sebanyak 40,
tergolong ke eksternal sebanyak 10. Deskripsi data penelitian perilaku kesehatan dapat dilihat pada tabel 20 berikut:
Tabel 20. Deskripsi Data Penelitian Perilaku Kesehatan Variabel
Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD
Perilaku Kesehatan
52 76 61 4,9 20 80 50 10
Berdasarkan tabel 20 diperoleh mean empirik skala perilaku kesehatan adalah 61 dengan standard deviasi empirik 4,9 dan mean hipotetiknya adalah 50
dengan standard deviasi hipotetik sebesar 22. Pada tabel 21 dapat dilihat bahwa
Universitas Sumatera Utara
rata-rata perilaku kesehatan subyek penelitian terletak pada kategori tinggi dalam pengkategorisasian berdasarkan mean hipotetik.
Tabel 21. Kategorisasi Perilaku Kesehatan Berdasarkan Mean Hipotetik Variabel Rentang
Nilai Kategori
Frekuensi Persentase 60
≤ X Tinggi
35 58,3
40 ≤ X 60
Sedang 25
41,7 Perilaku
Kesehatan X 40
Rendah -
Dari tabel 21 diketahui bahwa subyek penelitian yang tergolong ke dalam kategori perilaku kesehatan yang tinggi ada 35 orang 58,3, subyek penelitian
yang tergolong ke dalam kategori sedang ada 25 orang 41,7, sedangkan subyek penelitian yang tergolong ke dalam kategori rendah tidak ada 0 .
Tabel 21. Kategorisasi Perilaku Kesehatan Berdasarkan Mean Empirik Variabel Rentang
Nilai Kategori
Frekuensi Persentase 65,9
≤ X Tinggi
10 16,7
56,1 ≤ X65,9
Sedang 39
65 Perilaku
Kesehatan X 56,1
Rendah 11
18,3
Dari tabel 21 diketahui bahwa subyek penelitian yang tergolong ke dalam kategori perilaku kesehatan yang tinggi ada 10 orang 16,7, subyek penelitian
yang tergolong ke dalam kategori perilaku kesehatan yang sedang ada 39 orang
Universitas Sumatera Utara
65, subyek penelitian yang tergolong ke dalam kategori perilaku kesehatan yang rendah ada 11 orang 18,3.
Peneliti juga menggambarkan kategori perilaku kesehatan dan kategori locus of control berdasarkan status pekerjaan, jenis kelamin, dan usia. Deskripsi
data perilaku kesehatan berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel 22 di bawah ini:
Tabel 22. Kategori Perilaku Kesehatan Berdasarkan Status Pekerjaan Persentase
Variabel Rentang
Nilai Kategori
P PR G W I PT
60 ≤X
Tinggi 50 100
100 66,7 83,3
46,2 40 X 60 Sedang
50 - -
33,3 16,7
53,8 Perilaku
Kesehatan X 40 Rendah
- -
- -
- -
Keterangan: P :
Pelajar W :
Wiraswasta G :
Guru I
: Ibu rumah tangga PR :
Perawat PT :
Petani Berdasarkan tabel 22 dapat dilihat bahwa pelajar yang memiliki perilaku
kesehatan dalam kategori tinggi dan sedang masing-masing sebanyak 50. Perawat dan guru 100 berada dalam kategori tinggi. Wiraswasta yang berada
dalam kategori tinggi ada sebanyak 66,7 , kategori sedang sebanyak 33,3 dan tidak ada untuk kategori rendah 0. Ibu rumah tangga sebanyak 83,3 berada
dalam kategori tinggi, 16,7 berada dalam kategori sedang. Petani yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 46,2, kategori sedang sebanyak 53,8,.
Universitas Sumatera Utara
Deskripsi kategori perilaku kesehatan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 23 di bawah ini:
Tabel 23. Kategori Perilaku Kesehatan Berdasarkan Usia Frekuensi
Variabel Rentang Nilai
Kategori 16-20 21-40 41-63
60 ≤X
Tinggi 42,9
65,5 54,2
40 ≤X 60
Sedang 57,1
34,5 45,8
Perilaku Kesehatan
X 40 Rendah
- -
-
Dari tabel 23 di atas dapat dilihat bahwa subjek yang berusia 16-20 tahun yang berada dalam ada kategori tinggi ada sebanyak 42,9 dan dalam kategori
sedang sebanyak 57,1. Subjek yang berusia 21-40 tahun pada kategori tinggi ada sebanyak 65,5 dan pada kategori sedang sebanyak 34,5. Subjek yang
berusia 41-63 tahun pada kategori tinggi sebanyak 54,2 dan pada kategori sedang sebanyak 45,8.
Deskripsi kategori perilaku kesehatan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini:
Tabel 24. kategori perilaku kesehatan berdasarkan jenis kelamin Frekuensi
Variabel Rentang Nilai Kategori
Perempuan Laki-laki 60
≤X Tinggi
65,9 42,1
40 ≤X 60
Sedang 34,1
57,9 Perilaku
Kesehatan X 40
rendah -
-
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 24 dapat dilihat bahwa perilaku kesehatan perempuan pada kategori tinggi sebanyak 65,9, kategori sedang sebanyak 34,1. Perilaku
kesehatan pada laki-laki yang berada pada kategori tinggi sebanyak 42,1, kategori sedang sebanyak 57,9.
Deskripsi kategori
locus of control berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel 23 di bawah ini:
Tabel 25. Kategori Locus Of Control Berdasarkan Status Pekerjaan Persentase
Variabel Rentang Nilai
Kategori P PR G I
W PT 132
≤ X Internal
75 50
50 66,7
33,3 10,3
110 ≤ X 132
Tidak terkategorikan
25 50 50
33,3 66,7 61,5 Locus
Of Control
X 110 Eksternal
- -
- -
- 28,2
Berdasarkan tabel 25 dapat dilihat bahwa pelajar yang memiliki locus of control dalam kategori tinggi sebanyak 75, untuk kategori sedang sebesar 25.
Perawat dan guru yang berada dalam kategori tinggi dan sedang masing-masing sebanyak 50. Ibu rumah tangga sebanyak 66,7 berada dalam kategori tinggi,
33,3 berada dalam kategori sedang. Wiraswata yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 33,3 dan dalam kategori sedang sebanyak 66,7. Petani yang
berada dalam kategori tinggi sebanyak 10,3, kategori sedang sebanyak 61,5, dan kategori rendah sebanyak 28,2.
Deskripsi kategori locus of control berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 23 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 26. Kategori Locus Of Control Berdasarkan Usia Persentase
Variabel Rentang Nilai
Kategori 16-20 21-40 41-63
132 ≤ X
Internal 71,4
20,7 20,8
110 ≤ X 132 Tidak terkategorikan
28,6 67
45,8 Locus Of
Control X 110
Eksternal -
10,3 33,4
Dari tabel 26 di atas dapat dilihat bahwa subjek yang berusia 16-20 tahun yang berada dalam kategori internal ada sebanyak 71,4, tidak terkategorikan
sebanyak 28,6, sedangkan eksternal tidak ada. Subjek yang berusia 21-40 tahun pada kategori internal ada sebanyak 20,7, tidak terkategorikan sebanyak 67,
sedangkan eksternal sebanyak 10,3. Subjek yang berusia 41-63 tahun pada kategori internal sebanyak 20,8, tidak terkategorikan sebanyak 45,8, pada
kategori eksternal sebanyak 33,4. Deskripsi kategori locus of control berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 27 berikut ini:
Tabel 27. Kategori Locus Of Control Berdasarkan Jenis Kelamin Frekuensi
Variabel Rentang Nilai
Kategori Perempuan Laki-laki
132 ≤ X
Internal 29,3
21 110
≤ X 132 Tidak terkategorikan 51,2
63,2 Locus Of
Control X 110
Eksternal 19,5
15,8
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa locus of control perempuan pada kategori internal sebanyak 29,3, tidak terkategorikan sebanyak 51,2,
sedangkan kategori eksternal sebanyak 19,5. Locus of control pada laki-laki yang berada pada kategori internal sebanyak 21, tidak terkategorikan sebanyak
63,2, sedangkan kategori eksternal sebanyak 15,8.
B. Pembahasan