B mempengaruhi A. Ia juga menyatakan bahwa dalam penelitian korelasional tidak ada hubungan sebab akibat, sehingga tidak ada variabel tergantung dan
variabel bebas.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu locus of control dan perilaku kesehatan.
B. Definisi Operasional Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tindakan yang dilakukan individu untuk
meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka. Perilaku kesehatan akan diukur dengan menggunakan skala perilaku kesehatan yang
disusun oleh peneliti berdasarkan indikator perilaku kesehatan yang diungkapkan oleh Roizen 1999. Semakin tinggi skor yang dicapai individu berarti semakin
tinggi perilaku kesehatannya.
Locus of control
Locus of control dalam penelitian ini akan dikhususkan dalam kesehatan atau dapat disebut locus of control dalam kesehatan. Locus of control dalam
kesehatan adalah keyakinan individu mengenai sumber penentu kondisi kesehatan mereka. Sumber penentu kondisi kesehatan dapat dikendalikan oleh
faktor eksternal dan faktor internal. Internal yaitu keyakinan seseorang mengenai
Universitas Sumatera Utara
kondisi kesehatan dikendalikan oleh sejumlah faktor yang ada dalam dirinya yaitu; kemampuan, minat dan usaha. Eksternal yaitu keyakinan seseorang
mengenai kondisi kesehatan dikendalikan oleh sejumlah faktor yang berada di luar dirinya yaitu; nasib, keberuntungan, sosial ekonomi dan pengaruh orang lain.
Locus of control dalam kesehatan merupakan suatu kontsrak yang kontinum, mulai dari eksternal hingga internal.
Locus of control dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala locus of control dalam kesehatan yang dirancang oleh peneliti berdasarkan
aspek yang diungkapkan oleh Rotter. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang berarti semakin internal. Semakin rendah skor yang dicapai seseorang berarti
semakin eksternal.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan sampel
Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan Hadi, 2000. Populasi
adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama
Hadi, 2000. Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah masyarakat desa kecamatan Pangururan kabupaten Samosir, minimal berusia 12 tahun. Populasi
minimal berusia 12 tahun karena perilaku kesehatan mulai berkembang pada usia 11 atau 12 tahun Cohen, Brownell Felix dalam Taylor 2003. Menyadari
luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek
Universitas Sumatera Utara
penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang
jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000.
2. Jumlah sampel penelitian
Bailey dalam Soehartono, 2004 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling
kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum.
Sedangkan menurut Siegel 1994 tidak ada batasan mengenai berapa jumlah ideal sampel penelitian. Kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah sampel. Azwar 2001 menyatakan tidak ada angka yang dikatakan dengan pasti, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang
sudah cukup banyak. Sesuai dengan pendapat Azwar, peneliti menetapkan 60 orang sampel.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam
jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Poerwanti,
1994. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik incidental sampling.
Universitas Sumatera Utara
D. Alat Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala atau disebut metode skala. Metode skala digunakan karena data
yang diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam
bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2001.
1. Skala locus of control
Skala locus of control dalam kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologis yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek
locus of control yang dikemukakan oleh Julian Rotter dalam Phares, 1992 dan diaplikasikan dalam kesehatan. Skala ini terdiri dari 2 aspek yaitu internal dan
eksternal. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji coba skala tersebut untuk menjamin kelayakan skala. Skala ini menggunakan skala model Likert yang
terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan
dalam bentuk pernyataan favourable mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1-4, bobot penilaian aspek internal untuk pernyataan SS = 4, S = 3, TS = 2
dan STS = 1. Bobot penilaian aspek eksternal untuk pernyataan SS = 1, S = 2, TS= 3 dan STS = 4. Untuk lebih jelasnya, cara penilaian skala nilai-nilai utama
locus of control yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Cara Penilaian Skala Locus Of Control Skor
Bentuk Pernyataan SS S TS STS
Internal 4 3 2 1
Eksternal 1 2 3 4
Aitem skala locus of control disusun berdasarkan aspek locus of control dikemukakan oleh Julian Rotter dengan blue print pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Blueprint Skala Locus Of Control Saat Uji Coba No Aspek
Item Jumlah
Persentase 1 Internal
a. Kemampuan 1, 14, 21, 27, 35,
40, 46, 56 8 14
b. Minat 2, 13, 15, 28, 34,
41, 47, 55 8 14
c. Usaha 3, 12, 16, 22, 33,
42, 48, 54 8 14
2 Eksternal a. Nasib
4, 11, 17, 23, 29, 36, 49, 53, 52, 57
10 18 b. Keberuntungan
5, 10, 18, 24, 30, 37, 43, 50,
8 14 c. Sosial Ekonomi
6, 9, 19, 25, 31, 38, 44,
7 12 d.
Pengaruh Orang
Lain 7, 8, 20, 26, 32, 39,
45, 51, 8 14
Total 57
57 100
2. Skala perilaku kesehatan
Skala perilaku kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologis yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek perilaku kesehatan
yang dikemukakan oleh Roizen 1999. Skala ini terdiri dari 7 aspek yaitu
Universitas Sumatera Utara
perilaku makan dan minum, olah raga, kebiasan sehat, seks, stres dan dukungan sosial, berat dan jantung sehat, tembakau
dan rokok. Peneliti melakukan uji coba skala untuk menjamin kelayakan skala. Skala
ini menggunakan skala model Likert yang terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan
Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak
dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1. Untuk lebih jelasnya, cara penilaian skala nilai-nilai utama perilaku kesehatan yg
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Cara Penilaian Skala Perilaku Kesehatan Skor
Bentuk Pernyataan SS S TS STS
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
Butir-butir aitem skala perilaku kesehatan disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Roizen 1999 dengan blue print pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Blueprint Skala Perilaku Kesehatan Saat Uji Coba Nomor Aitem
No.
Dimensi Perilaku Kesehatan
Favorable Unfavorable Jumlah
Persentase
1. Makan dan
minum 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 13. 1 9
36 2. Olah
raga 9
1 4
Universitas Sumatera Utara
Nomor Aitem
No
Dimensi Perilaku Kesehatan
Favorable Unfavorable Jumlah
Persentase
3. Kebiasan sehat
10, 11, 12 19
4 16
4. Seks 17,
25 2
8 5. Stres
dan dukungan sosial
16, 22, 15, 21
23, 24 6 24
6. Berat dan
Jantung sehat 14
1 4
7. Tembakau dan rokok
18, 20
2 8
Total 17
8 25 100
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menentukan keakuratan dan keobjektifan hasil penelitian yang dilakukan.
Suatu alat ukur yang tidak valid dan reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes Azwar,
2001.
1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji coba alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah
validitas isi yaitu sejauh mana suatu tes yang merupakan seperangkat pernyataan, dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur
Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji daya beda aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi ukur tes, dengan kata lain memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes secara keseluruhan Azwar, 2001.
Pengujian daya beda item ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu
skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total
yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2001. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian yaitu skala perilaku kesehatan
dan skala locus of control.
3. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat reliabilitas alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila
diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator
konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan
hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 1997. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
konsistensi internal yaitu single trial administration dimana skala psikologi hanya diberikan satu kali pada kelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini
dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 1997. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alfa cronbach. Analisa data
diperoleh melalui program SPSS 12.0 version for windows.
G. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian
Penyebaran skala untuk uji coba terhadap alat ukur penelitian dilaksanakan di Medan mulai tanggal 5 Maret 2009 sampai 13 Maret 2009 kepada 90 orang
mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari desa. Akan tetapi, skala yang berhasil kembali hanya sebanyak 86 skala dengan rincian bahwa sebanyak 80 skala dapat
diolah datanya, 6 tidak diisi dengan lengkap sesuai dengan petunjuk. 1. Skala locus of control
Hasil uji coba skala locus of control menunjukkan reliabilitas alfa sebesar 0,8837 dengan nilai r
xy
aitem bergerak dari -0,1057 sampai 0,6568. Menurut Pearson, untuk jumlah sampel 80 orang, maka aitem dianggap memiliki daya beda
yang memuaskan dengan nilai korelasi minimal
0,2018. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 57 aitem, dan dari aitem-aitem tersebut terdapat 44 aitem
yang memiliki daya beda yang tinggi dengan nilai r
xy
0,2018. Tabel 5 menunjukkan distribusi aitem setelah uji coba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Distribusi Aitem-Aitem Skala Locus Of Control Setelah Uji Coba No Aspek
Item Jumlah
Persentase .1 Internal
. a. Kemampuan
1, 14, 21, 35, 40, 46, 56
7 16 b. Minat
2, 13, 28, 41, 47, 55 6
14 c. Usaha
16, 22, 33, 42, 48, 54
6 14 2 Eksternal
a. Nasib 4, 11, 23, 36, 49,
53, 52, 57 8 18
b. Keberuntungan 5, 10, 18, 24, 30,
37, 43, 50, 8 18
c. Sosial Ekonomi 9, 19, 25, 31, 44,
5 11
d. Pengaruh
Orang Lain
26, 32, 39, 51, 4
9 TOTAL
44 44
100
Setelah melakukan pengguguran aitem maka koefisien alfa menjadi 0,9016 dengan nilai r
xy
aitem bergerak dari 0,2028 sampai 0,6753. Kemudian peneliti melakukan penomoran aitem yang baru. Pada tabel 6, aitem-aitem merupakan
penomoran aitem yang baru yang akan digunakan untuk skala penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Aitem-Aitem Skala Locus Of Control Untuk Penelitian No Aspek
Item Jumlah
Persentase .1 Internal
. a. Kemampuan
1, 9, 13, 24, 28, 33, 43
7 16 b. Minat
2, 8, 19, 29, 34, 42 6
14 c. Usaha
10, 14, 23, 30, 35, 41
6 14 2 Eksternal
a. Nasib 3, 7, 15, 25, 36, 40,
39, 44 8 18
b. Keberuntungan 4, 6, 11, 16, 20, 26,
31, 37, 8 18
c. Sosial Ekonomi 5, 12, 17, 21, 32,
5 11
d. Pengaruh
Orang Lain
18, 22, 27, 38, 4
9 Total
44 44
100
2 Skala locus of control
Hasil uji coba skala locus of control menunjukkan reliabilitas alfa sebesar 0,7232 dengan nilai r
xy
aitem bergerak dari -0,2455 sampai 0,5414. Menurut Pearson
, untuk jumlah sampel 80 orang, maka aitem dianggap memiliki daya pembeda yang memuaskan dengan nilai korelasi minimal 0,1802.
Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 25 aitem, dan dari aitem-aitem tersebut terdapat 20 aitem yang memiliki daya diskriminasi yang tinggi dengan
nilai r
xy
0,1883. Tabel 7 menunjukkan distribusi aitem setelah uji coba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Distribusi Aitem-Aitem Skala Perilaku Kesehatan setelah Uji Coba Nomor Aitem
No Dimensi Perilaku
Kesehatan Favorable Unfavorable
Jumlah Persentase
1. Makan dan
minum 2, 4, 5, 6, 7,
13. 1 7
35 2. Olah
raga 9 -
1 5
3. Kebiasan sehat
10, 11, 12, -
3 15
4. Seks -
17, 25
2 10
5. Stres dan
dukungan sosial 16, 22, 15,
21 - 4
20 6. Berat
dan Jantung sehat
14 - 1
5 7. Tembakau dan
rokok - 18,
20 2
10 Total
15 5 20 100
Setelah melakukan pengguguran aitem maka koefisien alfa menjadi 0,7733 dengan nilai r
xy
aitem bergerak dari 0,1883 sampai 0,5177. Kemudian peneliti melakukan penomoran aitem yang baru. Pada tabel 8, terdapat aitem-aitem yang
merupakan penomoran aitem yang baru yang akan digunakan untuk skala penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Distribusi Aitem-Aitem Skala Perilaku Kesehatan Untuk Penelitian Nomor Aitem
No. Dimensi Perilaku
Kesehatan Favorable Unfavorable
Jumlah Persentase
1. Makan dan
minum 2, 3, 4, 5, 6,
11. 1 7
35 2. Olah
raga 7 -
1 5
3. Kebiasan sehat
8, 9, 10, -
3 15
4. Seks -
15, 20
2 10
5. Stres dan
dukungan sosial 14, 19, 13,
18 - 4
20 6. Berat
dan Jantung sehat
12 - 1
5 7. Tembakau dan
rokok - 16,
17 2
10 Total
15 5 20
100
H. Prosedur Penelitian