c. Sosial Ekonomi
Individu yang memiliki external locus of control bersifat materialistik dan menilai orang lain berdasarkan tingkat kesejahteraan.
d. Pengaruh Orang Lain
Individu yang memiliki external locus of control sangat mengharapkan bantuan orang lain dan menganggap bahwa orang yang memiliki kekuasaan
lebih yang lebih tinggi dari mereka, mempengaruhi perilakunya. Berdasarkan aspek-aspek locus of control dapat disimpulkan bahwa ada 2
aspek locus of control yaitu aspek internal minat, usaha dan kemampuan dan aspek eksternal nasib, keberuntungan, sosial ekonomi dan pengaruh orang lain.
C. Hubungan Locus Of Control dengan Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi sehat sakit kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan Notoatmodjo, 2005. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhinya adalah personal control dalam Taylor, 2003. Personal control terdiri atas self-efficacy dan locus of control. Self-efficacy merupakan
derajat kepercayaan individu akan kemampuannya melakukan tindakan tertentu pada situasi tertentu Bandura, 1977. Locus of control menggambarkan
keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya Rotter, 1966. Sumber penentu ini berasal dari internal internal locus of control atau eksternal
Universitas Sumatera Utara
external locus of control. Internal locus of control merupakan cara dimana seseorang yakin kontrol terhadap peristiwa berasal dari kemampuannya, selain itu
individu yang memiliki internal locus of control juga memahami bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung pada seberapa banyak usaha yang mereka
lakukan, misalnya individu percaya bahwa perilaku merokok, mengonsumsi alkohol yang berlebihan dan tidak berolahraga, mengakibatkan kondisi kesehatan
yang buruk. Locus of control external merupakan cara dimana seseorang yakin kontrol terhadap peristiwa berasal dari luar dirinya seperti faktor keberuntungan,
nasib atau takdir, misalnya individu yang mengalami penyakit diabetes percaya bahwa hal itu disebabkan oleh faktor keturunan atau takdir.
Walker 2001 mengatakan bahwa dalam area kesehatan, control memiliki hubungan yang positif dengan kondisi kesehatan. Ketika individu mampu
menentukan atau mempengaruhi apa yang akan terjadi terhadap dirinya maka individu itu disebut in control. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wallstone 1982 yang menyatakan bahwa individu yang memiliki internal locus of control cenderung terlibat dalam perilaku sehat. Individu yang memiliki
eksternal locus of control sebaliknya cenderung terlibat dalam perilaku yang dapat merusak kesehatan. Menurut Wallstone 1992 individu yang memiliki internal
locus of control akan terlibat dalam perilaku yang meningkatkan kesehatan. Wallstone 2001 menyimpulkan bahwa control merupakan salah satu faktor yang
menentukan perilaku kesehatan dan kondisi kesehatan individu. Penelitian lain yang mendukung hubungan locus of control dengan perilaku kesehatan dilakukan
oleh Seeman dan Evan 1962. Penelitian mereka menunjukkan bahwa individu
Universitas Sumatera Utara
yang aktif mencari informasi yang berkaitan dengan kesehatan adalah individu yang memiliki internal locus of control. Penelitian yang dilakukan Seeman dan
Evan ini dilakukan pada pasien-pasien yang menderita tuberkolosis. Individu yang menderita tuberkolosis dan memiliki internal locus of control ditemukan lebih
memahami kondisi mereka dan lebih sering bertanya kepada dokter dan perawat mengenai kondisi kesehatan mereka dari pada individu yang memiliki external
locus of control. Dari penjelasan dapat dilihat bahwa ada hubungan locus of control dengan
perilaku kesehatan, dimana individu yang memiliki internal locus of control cenderung memiliki perilaku kesehatan yang tinggi, sedangkan individu yang
memiliki external locus of control cenderung memiliki perilaku kesehatan yang rendah.
D. Hipotesa Penelitian