Kewenangan Perijinan. Sarana Lantamal I

C. Kewenangan Perijinan.

Kewenangan dalam hal pengeluaran perijinan usaha perikanan diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.05MEN2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap, pasal 19 sebagai berikut ; 1 Menteri memberikan kewenangan kepada Direktur Jenderal untuk menerbitkan danatau memperpanjang ; a. SIUP, SIPI, danatau SIKPI kepada orang atau badan hukum Indonesia yang menggunakan kapal dengan ukuran di atas 30 tiga puluh GT; b. SIUP, SIPI, danatau SIKPI kepada orang atau badan hukum Indonesia yang menggunakan tenaga kerja asing; dan c. SIUP, SIPI danatau SIKPI di bidang penanaman modal kepada badan hukum Indonesia yang melakukan kegiatan penangkapan ikan danatau pengangkutan ikan dengan fasilitas penanaman modal. 2 Penerbitan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib mempertimbangkan ketersediaan daya dukungan sumber daya ikan dan lingkungan. Pasal 20, berbunyi sebagai berikut : 1 Menteri dapat mendelegasikan kewenangan penerbitan perpanjangan SIPI danatau kepada Gubernur bagi kapal perikanan berbendera Indonesia berukuran di atas 30 tiga puluh GT sampai dengan ukuran tertentu. 2 Pelaksanaan pendelegasian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur tersendiri dengan Peraturan Menteri. Pasal 21, berbunyi sebagai berikut : 1 Gubernur diberikan kewenangan untuk menerbitkan SIUP kepada orang atau badan hukum Indonesia yang melakukan usaha perikanan, SIPI danatau SIKPI bagi kapal perikanan yang berukuran di atas 10 sepuluh GT sampai dengan 30 tiga puluh GT kepada orang atau badan hukum Indonesia yang berdomisili di wilayah administrasinya dan beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan yang menjadi kewenangannya, serta tidak menggunakan modal danatau tenaga kerja asing. 2 BupatiWalikota diberikan kewenangan untuk menerbitkan SIUP kepada orang atau badan hukum Indonesia yang melakukan usaha perikanan,SIPI danatau SIKPI bagi kapal perikanan yang berukuran 5 lima GT sampai dengan 10 sepuluh GT kepada orang atau badan hukum Indonesia yang berdomisili di wilayah administrasinya dan beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan yang menjadi kewenangannya, serta tidak menggunakan modal danatau tenaga kerja asing. 3 BupatiWalikota wajib melakukan pendaftaran terhadap kapal perikanan berukuran di bawah 5 lima GT yang berdomisili di wilayah administrasinya. 4 Penerbitan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, wajib mempertimbangkan ketersediaan daya dukung sumber daya ikan dan lingkungannya. 5 Gubernur dan BupatiWalikota melaporkan realisasi pemberian penerbitan izin yang diberikan sesuai kewenangannya kepada Direktur Jenderal setiap 6 enam bulan sekali. 6 Tata cara penerbitan SIUP, SIPI, dan SIKPI oleh Gubernur dan Bupati Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, berpedoman pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. D. Proses Penegakan Hukum oleh Penyidik TNI AL di Lantamal I Untuk mendukung pelaksanaan tugas sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, tepatnya Pasal 9 huruf b yaitu menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional. Sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, maka TNI AL dalam hal ini Lantamal I dibantu oleh komponen maritim lainnya untuk melaksanakan penegakan keamanan dan penegakan hukum di laut, dalam upaya melindungi pemanfaatan kekayaan laut secara illegal termasuk tindak pidana di bidang perikanan. Menurut R. Johan, bahwa pelaksanaan penegakan hukum yang dilakukan oleh Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I memiliki strategi yang pada dasarnya diterapkan untuk memberikan dukungan logistik dan administrasi bagi unsur-unsur KRI dan Pesud Komando Armada R.I. Kawasan Barat dan unsur-unsur TNI AL lainnya. Disamping itu membina potensi maritim menjadi kekuatan Hankamneg di laut serta melaksanakan operasi keamanan laut terbatas dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut. Hal ini dilakukan dengan menggelar kekuatan secara preventif pencegahan dan represif penindakan 63 . Lebih lanjut R. Johan mengatakan upaya preventif, diarahkan dalam mencegah niat pihak-pihak tertentu untuk melakukan berbagai pelanggaran dan tindak pidana di laut, sementara upaya represif dilaksanakan dengan menindak tegas pihak-pihak tertentu yang terbukti melakukan pelanggaran dan tindak pidana di laut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya-upaya tersebut, kemudian diimplementasikan dalam konsep manuver operasi yang dijabarkan dalam kegiatan operasi sebagai berikut 64 : a. Operasi Prioritas Sepanjang Tahun Operasi ini sasarannya adalah melakukan pengendalian dan pengawasan dari penyalahgunaan alur laut dan penegakan hukum di laut. b. Operasi Terpilih. Operasi ini bertujuan untuk mengamankan kawasan regional untuk menjamin stabilitas keamanan melalui kerjasama internasional antar Angkatan Laut, dengan melibatkan berbagai instansi terkait. Adapun sasarannya adalah pengamanan perairan perbatasan dengan negara tetangga dari ancaman perompakan, penyelundupan dan kegiatan illegal. c. Operasi Represif 63 Mayor R. Johan Edi, Kasubdiskumlater Diskum Lantamal I, Hasil Wawancara di Kantor Diskum Lantamal I, tanggal 20 April 2010 . 64 Adi Susanto, Op. Cit. hlm. 13.__ Operasi ini bertujuan untuk membantu Kotama dan Pemerintah Daerah sekawasan dalam menanggulangi kejahatan, sabotase obyek vital, teror dan aksi kekerasan. d. Operasi Khusus Operasi ini dilakukan di daerah rawan. e. Operasi lain-lain Operasi ini dilakukan untuk membantu pemerintah di dalam mengatasi keterbatasan sarana angkutan laut. Adapun bentuk dan macam operasi yang dilaksanakan dalam rangka penegakan hukum di laut adalah sebagai berikut : 1. Ops Keamanan Laut 65 65 Peta Staf Operasi Lantamal I Belawan Tahun 2009 Gambar 1 SEKTOR OPERASI KAMLA Sumber : Peta Staf Operasi Lantamal I Belawan Tahun 2009 Sasaran : 1. Tercapainya penegakan kedaulatan negara di laut kawasan Lantamal I. 2. Tercapainya penegakan hukum di laut dan tercapainya situasi aman di Perairan wilayah Lantamal I dan bebas dari pelanggarankegiatan ilegal lewat laut, khususnya tindak pidana illegal fishing. Komando pengendalian : Guskamlabar

2. Operasi Patkor MSSP Malacca Strait Sea Patrol