b Buat surat pernyataan tertulis dan ditandatangani oleh nakhoda kapal, yang menerangkan tentang hasil pemeriksaan surat-suratdokumen.
c Mencatat semua kejadian dalam buku jurnal kapal yang diperiksa berisi 1 Kapan dan dimana kapal diperiksa.
2 Pendapat tentang hasil pemeriksaan secara garis besar. 3 Perintah yang diberikan.
4 Ijin yang diberikan dengan tanggal dan jam berangkat, pelabuhantempat yang dituju, rute yang ditempuh.
5 Perwira pemeriksa menandatangani hasil pemeriksaan pada jurnal kapal dibubuhi stempel kapal pemerika.
2. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
a. Kapal tidak terdapat bukti atau petunjuk yang kuat tidak adanya tindak pidana.
1 Kapal segera dibebaskan. 2 Dalam buku jurnal pelayaran kapal dicatatkan tentang telah diadakan
pemeriksaan dengan menyebutkan posisi dan waktu dilakukan pemeriksaan. 3 Minta surat pernyataan tertulis dari nakhoda tentang keadaan muatan dan
hasil pemeriksaan bahwa tidak terjadi kekerasan, kerusakan dan kehilangan saat pemeriksaan.
b. Terdapat bukti atau petunjuk yang kuat telah terjadi suatu tindak pidana. 1 Perwira pemeriksa dan anggota setelah mendapat pengarahan dari
Komandan kapal, menyatakan kepada nakhoda kapal yang diperiksa bahwa
nakhoda, ABK bersama kapalnya tidak diijinkan melanjutkan pelayaran dan selanjutnya akan dibawa ke pangkalanpelabuhan terdekat yang ditentukan
serta dijelaskan secara singkat tentang jenis pelanggaran hukum yang dilakukan.
2 Meminta pernyataan kepada nakhoda kapal pada peta posisi atau gambar situasi pengejaran dan penghentian.
3 Komandan mengeluarkan Surat Perintah kepada tim kawal untuk membawa kapal dan orang ke pangkalanpelabuhan yang telah ditentukan.
4 Komandan mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Kapal. c. Membawa kapal tangkapan ke pelabuhan pangkalan untuk
pemeriksaanpenyidikan lebih lanjut dapat ditempuh beberapa alternatif sebagai berikut :
1 Di ad hoc. a Komandan kapal pemeriksa menerbitkan surat ad hoc kepada
nakhodatersangka supaya membawa sendiri kapalnya ke pelabuhan sesuai yang diperintahkan.
b Alat bukti suratdokumen dan benda-benda yang mudah dipindahkan telah diamankan oleh kapal pemeriksa.
c Dapat ditempatkan petugas atau tanpa petugas. d Cara membawa kapal tangkapan dengan melakukan ad hoc hanya
terhadap kapal berbendera Indonesia.
e Surat ad hoc dibuat rangap tiga, satu untuk tersangka, satu untuk instansi yang dituju, dan satu untuk arsip di kapal.
2 Dikawal a Kapal tangkapan tetap dibawa tersangkanakhoda dan ABKnya
menuju pelabuhan yang dituju. b Kapal petugas mengawal pada jarak aman.
c Dapat ditempatkan Tim Kawal di atas kapal tangkapan. d Barang bukti dalam kapal tangkapan berada dalam pengawasan
petugas. e Sebagian ABK dari kapal yang dikawal dapat dipindahkan ke kapal
pengawal.
3 Digandengditunda. a Kapal tangkapan yang tidak bisa jalan sendiri dibawa oleh kapal
petugas dengan cara digandengditunda. b Sebagian ABK kapal tangkapan dapat dipindahkan ke kapal petugas
dan menempatkan pengawal di atas kapal tangkapan. 4 Hal-hal khusus.
a Dalam hal kapal tangkapan mengalami kerusakan berat dan cuaca buruk sehingga dapat menimbulkan bahaya bagi tersangka Nakhoda
dan ABK akibatnya kapal tersebut tidak memungkinkan untuk ditunda, maka kapal dapat ditenggelamkan.
b Membuat berita acara penenggelaman kapal dengan menyebutkan alasan serta posisi tenggelamnya.
c Memindahkan sebagian atau seluruh tersangka dari kapal tangkapan. Para tersangkasebagian tersangka ditempatkan di ruangan khusus dan
ditempatkan petugas jaga. ABK kapal tangkapan dilarang membawa barang-barang bungkusan, kecuali pakaian yang dipakai.
d Setiap kegiatan membawa kapal khususnya ad hoc agar membuat telegram pelaksanaannya kepada Komandan pangkalan yang dituju dan
komando atas.
3. Penyerahan Berita Acara Pemeriksaan