“Orang asing yang melakukan penelitian perikanan di WPP Republik Indonesia yang tidak memiliki ijin dari pemerintah sebgaimana dimaksud dalam Pasal 55
ayat 1, dipidana penjara paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000 satu miliar rupiah.”
Pasal 100 “Setiap orang yang melanggar ketentuan yang ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat 2, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 250.000.000 dua ratus lima puluh juta rupiah.”
E. Tugas Pokok, Jajaran dan Sarana Lantamal I. 1. Tugas Pokok Lantamal I.
Pangkalan Utama TNI AL I adalah Komando pelaksana dukungan yang berkedudukan langsung di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat, mempunyai
tanggung jawab wilayah perairan meliputi: 79.939,2 NM² 148.047,398 Km
2
dan memiliki 35 pulau termasuk 2 pulau terluar P. Rondo dan P. Berhala
47
. Adapun tugas pokok Lantamal I, adalah :
48
a. Melaksanakan dukungan logistik dan administrasi bagi KRIKAL dan Patroli keamanan laut satuan operasional Lantamal I, Armada Barat dan TNI AL lainnya
yang beroperasi dan singgah di wilayah Lantamal I dengan fungsi 4R : 1 Replanishment Pembekalan
Lantamal I memberikan fasilitas sandar dan dukungan logistik seperti BBM, oli, air tawar dan dukungan bahan basah kering.
2 Repair Perbaikan.
47
Lantamal I , ”Organisasi dan Prosedur Pangkalan Utama TNI AL I”, Belawan : 2009.
48
Sops Lantamal I, ”Rencana Tindakan Lantamal I Dalam Menghadapi Kontinjensi”, Belawan : 2009, hlm. 1-2.
Lantamal I memiliki Fasilitas Pemeliharan dan Perbaikan yang dapat memperbaiki kerusakan KRIKALPatkamla sampai tingkat menengah
kebawah. 3 Rest Peristirahatan.
Memberikan messing bagi ABK KRI, Crew Pesud yang sedang singgah di wilayah Lantamal I, tempat peristirahatan bagi anggota yang sakit.
4 Recreation Rekreasi. Menyediakan fasilitas olah raga, memberikan dukungan kendaraan dinas dan
tempat-tempat rekreasi. Dukungan logistik ini diarahkan untuk menjamin dan menjawab setiap
kebutuhan material, fasilitas dan jasa secara cepat dan tepat baik untuk mendukung unsur-unsur TNI AL yang sedang beroperasi maupun yang
latihan diwilayah Lantamal I. b. Selain tugas pokok yang ada, Lantamal I juga mengemban tugas lain, yaitu:
1 Melaksanakan pembinaan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan negara dibidang maritim.
2 Melaksanakan operasi keamanan laut terbatas diwilayah perairan laut Belawan termasuk pengamanan laut terhadap kunjungan kerja pejabat VIP.
3 Mendukung tugas-tugas kewilayahan dalam kegiatan pemerintah daerah setempat seperti SAR, pendistribusian logistik pemilu kedaerah-daerah yang
sulit terjangkau kendaraan darat.
Persepsi keamanan di laut tidak hanya masalah penegakan kedaulatan dan hukum tetapi mengandung pemahaman bahwa laut aman digunakan bagi
pengguna dan bebas dari ancaman atau gangguan terhadap aktifitas pengguna atau pemanfaatan laut, yaitu :
a. Laut bebas dari ancaman kekerasan, yaitu ancaman menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir dan dinilai mempunyai kemampuan untuk
mengganggu dan membahayakan kedaulatan negara, baik berupa ancaman militer, pembajakan dan perompakan.
b. Laut bebas dari ancaman bahaya navigasi, yaitu ancaman yang ditimbulkan oleh kondisi geografi dan hidrografi serta kurang memadainya sarana bantu
navigasi, seperti sistem perambuan dan pelampungan beacon and buoys, suar lights, serta minimnya informasi pelayaran seperti kepanduan bahari
sailing direction, daftar suar list of lights, daftar arus dan pasang surut dan lain-lain, sehingga dapat membahayakan keselamatan pelayaran;
c. Laut bebas dari ancaman terhadap sumber daya laut, berupa pencemaran dan perusakan ekosistem laut yang dampaknya akan sangat merugikan
generasi penerus seperti kegiatan penambangan yang over exploitation dan over exploration.
d. Laut bebas dari ancaman pelanggaran hukum, yaitu ancaman pelanggaran terhadap ketentuan hukum nasional maupun internasional yang berlaku,
seperti illegal fishing, illegal logging, illegal immigration, illegal mining, dan lain-lain.
49
2.
Jajaran Lantamal I
50
Lantamal I berada dibawah organisasi Komando Armada RI Kawasan Barat,
membawahi pangkalan-pangkalan TNI AL antara lain :
1 Lantamal - I membawahi 1 Pos Pembantu TNI AL dan Posal Satrad yaitu : a Pos Pembantu TNI AL Gabion;
b Posal Satrad Belawan
2 Lanal Sabang membawahi 3 Posal dan 1 Posal Satrad yaitu: a
Posal Meulaboh; c
Posal Lhoknga; b
Posal Malahayati; d
Posal Satrad Sabang 3 Lanal Lhokseumawe membawahi 2 Posal dan 4 Posal Satrad yaitu
a Posal Kuala
Peudada b
Posal Satrad Sigli c
Posal Satrad Kreung Geukuh d
Posal Satrad Idi Rayeuk e
Posal Satrad Pangkalan Susu f Posal
Langsa 4 Lanal Tg. Balai Asahan membawahi 4 Posal dan 2 Posal Satrad yaitu :
a Posal Tanjung Beringin
d Posal Sei Berombang b
Posal Pulau Berhala e
Posal Satrad Bandar Khalifah c
Posal Tanjung Tiram f
Posal Satrad Bagan Asahan 5 Lanal Dumai membawahi 6 Posal dan 2 Posal Satrad yaitu :
a Posal Panipahan
e Posal Bagan Siapi-api
b Posal Pulau Jemur
f Posal Bengkalis
c Posal Tanjung Medang
g Posal Satrad Bengkalis
d Posal Selat Panjang
h Posal Satrad Sinaboi
49
Markas Besar TNI Angkatan Laut, Pokok-Pokok Pikiran TNI Angkatan Laut tentang Keamanan di Laut, Jakarta : Penerbit Mabesal, 2002, hlm 15.
50
Sops Lantamal I, Loc.Cit.
3. Sarana Lantamal I
51
Sarana Operasional Lantamal I Lantamal I dalam pelaksanaan tugasnya didukung dengan sarana sebagai
berikut : KRI Type 35 meter 1 Unit , KAL 35 meter 1 unit, KAL 28 meter 4 unit , Patkamla ukuran bervariasi mulai 8 - 22 meter sebanyak 51 unit dan 3 unit Speed
Boat yang tersebar di jajaran Lantamal I yaitu : 1
Lantamal I : 1 unit KRI 35 meter, 1 unit KAL 35 meter dan 22 unit Patkamla. 2
Lanal Sabang : 2 unit KAL 28 meter dan 2 unit Patkamla. 3
Lanal Lhokseumawe : 7 unit Patkamla, 3 unit Speed Boat. 4
Lanal Tg Balai Asahan : 13 unit Patkamla. 5
Lanal Dumai : 2 unit KAL 28 meter dan 7 unit Patkamla.
F.
Dasar Kewenangan TNI AL Dalam Penegakan Hukum dan Penjagaan Keamanan di Wilayah Laut Yurisdiksi Nasional
Menurut Ken Booth dalam bukunya Navies and Foreign Policies, Angkatan Laut sebagai bagian utama dari kekuatan laut secara universal mengemban tiga peran
yang disebut dengan “Trinitas peran Angkatan Laut”, yaitu
52
: 1. Peran militer Military Role
Peran ini pada hakekatnya adalah penggunaan kekuatan secara optimal untuk perang atau konflik bersenjata dalam rangka melindungi kepentingan nasional suatu
51
Ibid. hlm 3.
52
Leonard Marpaung, ”Konflik Batas Landas Kontinen”, Forum Hukum, Volume 2 Nomor 1, 2005, hlm. 21.