penjumlahan dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk biaya produksi Sugiarto, 2008.
Secara matematis Konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani adalah sebagai berikut :
NTPRP = YE Y = Y
p
+ Y
np
E = E
p
+ E
k
Dimana : NTPRP = Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani
Y = Pendapatan E = Pengeluaran
Y
p
= Total pendapatan dari usaha pertanian Y
np
= Total pendapatan dari non pertanian E
p
= Total pengeluaran untuk usaha pertanian E
k
= Total pengeluaran untuk usaha non pertanian
. Nilai tukar pendapatan rumahtangga petani NTPRP yang digunakan
sebagai tolak ukur kesejahteraan rumahtangga petani kopi adalah 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kopi masih belum masuk
kategori sejahtera. Dan 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kopi masuk kategori sejahtera. Hutabarat dalam Zebua, 2010.
2.7 Penelitian Terdahulu
Pendapatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Hasil analisis juga memberikan gambaran bahwa keluarga dengan
pendapatan yang tinggi memiliki peluang lebih besar untuk sejahtera dibandingkan keluarga dengan pendapatanyang rendah. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh J.X Fan 1997 yang berjudul “ Expenditure Patterns of Asian Americana: Evidence from the US Consumer Expenditure Survey1980-1992 ”
menyimpulkan bahwa pendapatan akan menentukan daya beli terhadap pangan dan fasilitas lainnya seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain-lain.
Selain itu, keluarga yang memiliki aset, lebih sejahtera dibandingkan keluarga
yang tidakmemiliki aset.
Penelitian yang dilakukan oleh Indah Cahyani Zebua 2010 tentang “Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan Studi
kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai” Menjelaskan bahwa kontribusi pendapatan dari usahatani padi sawah terhadap
pendapatan keluarga lebih besar dibandingkan dari kontribusi pendapatan dari usahatani non padi sawah dan kontribusi dari non usahatani. Kesejahteraan petani
padi sawah yang dihitung dengan menggunakan konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani NTPRP adalah 1,637 artinya bahwa besarnya pendapatan
yang diperoleh masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran
mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar, Hartoyo, Ujang Sumarwan dan Ali Khomsan 2006 yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
kesejahteraan Keluarga” dengan kesimpulan bahwa faktor demografi dan sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan adalah jumlah anggota, umur
suami dan istri, pendidikan suami dan istri, pendapatan, kepemilikan aset, status
pekerjaan suami sebagai pedagang, dan bukan buruh. 2.8
Kerangka Pemikiran
Petani kopi adalah orang yang mengusahakan produksi kopi dalam usaha tani dengan memiliki ciri yang terdiri dari faktor sosial ekonomi umur,
pendidikan, lamanya berusahatani, jumlah tanggungan dan luas lahan. Faktor sosial ekonomi ini yang akan memberikan pengaruh terhadap pendapatan.
Pada umumnya masyarakat yang mayoritas petani memiliki keragaman matapencaharian untuk memenuhi kebutuhan keluarga, artinya walaupun suatu
keluarga telah memiliki usahatani utama namun tetap berupaya untuk mengusahakan berbagai jenis cabang usahatani yang lain maupun kegiatan
produktif diluar usahatani untuk menambah pendapatannya seperti buruh tani dan pedagang. Walaupun mayoritas petani tersebut sudah mengusahakan usahatani
kopi sebagai usahatani utama, ternyata banyak diantara mereka yang mengusahakan kegiatan lain sebagai matapencaharian tambahan disamping
usahatani dari non kopi seperti usahatani jeruk, cabe, padi dan beternak dan non petani seperti PNS.
Sedangkan pengeluaran merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya produksi benih, pupuk, pestisida, alat-alat dan tenaga kerja dan konsumsi rumah
tangga. Dengan semakin banyaknya kegiatan produktif yang dapat dilakukan petani dan keluarganya diharapkan akan mampu meningkatkan total pendapatan
keluarga. Adapun pendapatan keluarga petani merupakan total pendapatan dikurangi
dengan total biaya pengeluaran yang akan memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan petani kopi dimana kesejahteraan dapat dilihat dari jumlah
pengeluaran konsumsi pangan sembilan bahan pokok adalah beras, lauk pauk, telur, sayur mayur, garam, gula, minyak goreng, terigu dan minyak tanahgas
apakah terpenuhi dan konsumsi nonpangan seperti konsumsi sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, listrik dan lain-lain. Dengan kata lain pendapatan petani
merupakan pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk
biaya produksi dengan menggunakan metode penanda tingkat kesejahteraan petani dengan konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani NTPRP.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Usahatani Petani Kopi
Pendapatan Pengeluaran
Pendapatan Usahatani Non
Kopi Pendapatan
Usahatani Kopi Pendapatan Non
Pertanian Biaya Produksi
Konsumsi Rumah Tangga
Total Penerimaan
Total Pengeluaran
Pendapatan Keluarga Petani
Tingkat Kesejahteraan menurut konsep Nilai Tukar Pendapatan
Rumahtangga Petani NTPRP Faktor sosial
Ekonomi : • Umur
• Pendidikan • Lamanya
berusaha tani • Jumlah
tanggungan • Luas lahan
Kesejahteraan Petani Kopi
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis Sugiyono, 1999.
Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1 Jenis Penelitian