Pendapatan Usahatani Kopi Pendapatan Usahatani Non Kopi

Pendapatan adalah merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya perusahaan dengan satuan rupiah Suratiyah, 2009.

2.3.2 Pendapatan Usahatani Kopi

Pendapatan Usahatani Kopi merupakan penerimaan yang berasal dari penjuaalan hasil kopi yang dimiliki oleh petani. Untuk itu, upaya yang harus dilakukan adalah peningkatan produktivitas dan teknologi tepat guna sesuai potensi melalui pengolahan kopi, memupuk, memberantas hama penyakit, memanen dan pasca panen, yaitu merontokkan gabah, menggilingkan ke tempat penggilingan dan menjemur gabah. Selain kebutuhan keluarga petani akan tercukupi, maka akan meningkatkan pendapatan keluarga petani. Tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh petani, ditentukan oleh tinggi rendahnya produksi dan produktivitas yang dicapai. Antara produksi dan pendapatan memiliki hubungan yang linier. Semakin tinggi produksi dan produktivitas yang dicapai, maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh petani. Tingginya pendapatan yang diperolah petani akan mempengaruhi motivasi petani untuk mau meningkatkan produksi. Sementara besarnya pendapatan yang diperolah petani kopi akan ditentukan oleh faktor-faktor diantaranya harga produk itu sendiri, harga biaya produksi, harga faktor produksi dan kebijakan pemerintah Rahardjo, 1995.

2.3.3 Pendapatan Usahatani Non Kopi

Pendapatan usahatani non kopi merupakan penerimaan yang berasal dari nilai penjualan hasil non kopi. Sumber pendapatan usahatani non kopi meliputi : • Palawija jagung, pinang, jeruk, ubi kayu, kelapa, kelapa sawit, coklat dan karet • Hortikultura kacang tanah, kacang kedele, sawi, tomat, cabe, terong, padi • Nelayan • Beternak Tanaman, hewan ternak dan ikan yang dapat diusahakan oleh manusia seringkali dikelompokkan berdasarkan unsur-unsur kesamaan biologinya. Sesuai dengan perbedaan biologi tanaman, hewan ternak dan ikan cara membudidayakannya diperlukan lahan yang berbeda persyaratannya. Tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa persyaratan lahan untuk tanaman yang berumur pendek lebih tinggi dibanding untuk tanaman tahunan atau hewan tahunan atau hewan ternak. Oleh karena itu, untuk menghasilkan pendapatan yang tinggi. Petani perlu melakukan perencanaan program penggunaan lahan. Rahardjo dalam Zebua, 2010.

2.3.4 Pendapatan Non Pertanian