Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Usahatani

penelitian ini dimaksudkan untuk “Menganalisis Pengaruh Pendapatan Usahatani Kopi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat “Studi Kasus Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah” .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka beberapa masalah dapat dirumuskan sebagai dasar kajian dalam penelitian dan sebagai cara untuk mengambil suatu keputusan diakhir penulisan skripsi. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa besar kontribusi pendapatan petani dari kopi terhadap pendapatan keluarga ? 2. Apakah ada pengaruh faktor sosial ekonomi, yaitu umur X 1 , pendidikan X 2 , lamanya berusahatani X 3 , jumlah tanggungan X 4 dan luas lahan X 5 terhadap pendapatan ? 3. Berapa besar pengaruh total pendapatan terhadap kesejahteraan petani kopi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan petani dari kopi terhadap pendapatan keluarga. 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi, yaitu umur X 1 , pendidikan X 2 , lamanya berusahatani X 3 , jumlah tanggungan X 4 dan luas lahan X 5 terhadap pendapatan. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh total pendapatan terhadap kesejahteraan petani kopi.

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah terutama Dinas pertanian dan Perkebunan dalam meningkatkan produksi kopi agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kopi. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi petani kopi untuk meningkatkan produksi kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. 3. Sebagai bahan referensi bagi penulis lainnya yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usahatani

Kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan barang dan jasa disebut berproduksi, begitu pula dalam kegiatan usahatani yang meliputi sub sektor kegiatan ekonomi pertanian tanaman pangan, perkebunan tanaman karas, perikanan dan peternakan adalah merupakan usahatani yang menghasilkan produksi. Untuk lebih menjelaskan pengertian usahatani dapat diikuti dari definisi yang dikemukakan oleh Moebyarto dalam Nursiah, 2012 yaitu usahatani adalah himpunan sumber-sumber alam yang terdapat pada sektor pertanian itu diperlukan untuk produksi pertanian, tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan di atas tanah dan sebagainya, atau dapat dikatakan bahwa pemanfaatan tanah untuk kebutuhan hidup. Pengrtian di atas dapat dijelaskan bahwa pada mulanya usahatani bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga petani, segala jenis tanaman dicoba dan dibudidayakan. Segala jenis ternak dicoba dan dipopulasikan, sehingga ditemukan jenis yang cocok dengan kondisi alam setempat, kemudian disesuaikan dengan prasarana yang harus disiapkan guna menunjang keberhasilan produk usahatani. Menurut Mosher dalam Nursiah, 2012 mengemukakan usahatani adalah bagian permukaan bumi dimana seorang petani dan keluarganya atau badan hukum lainnya bercocok tanam atau memelihara ternak. Menurut Soekartawi dalam Nursiah, 2012 mendefinisikan usahatani sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara afektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Moebyarto dalam Nursiah, 2012 mengemukakan bahwa usahatani adalah himpunan sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang dilakukan untuk produksi pertanian. Jadi usahatani yang sesungguhnya tidak sekedar hanya terbatas pada pengambilan hasil, melainkan benar-benar usaha produksi, sehingga di sini berlangsung pendayagunaan tanah, investasi, tenaga kerja dan manajemen. Tingkat keberhasilan dalam pengelolaan usahatani sangat ditentukan oleh keempat faktor di atas. Menurut Soekartawi dalam Nursiah, 2012 menyatakan bahwa berhasil di dalam suatu kegiatan usahatani tergantung pada pengelolaannya karena walaupun ketiga faktor yang lain tersedia, tetapi tidak adanya manajemen yang baik, maka penggunaan dari faktor-faktor produksi yang lain tidak akan memperoleh hasil yang optimal. Bagi seorang petani, analisa pendapatan merupakan ukuran keberhasilan dari suatu usahatani yang dikelola dan pendapatan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bahkan dapat dijadikan sebagai modal untuk memperluas usahataninya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Patong dalam Nursiah, 2012 bahwa bentuk jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang sama yaitu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan kepuasan kepada petani agar dapat melanjutkan usahanya. Lebih lanjut dikatakan oleh Hernanto dalam Nursiah, 2012 bahwa besarnya pendapatan petani dan usahatani dapat menggambarkan kemajuan ekonomi usahatani dan besarnya tingkat pendapatan ini juga digunakan untuk membandingkan keberhasilan petani yang satu dengan petani yang lainnya. Soeharjo dan Patong dalam Nursiah, 2012 menyatakan bahwa analisis pendapatan usahatani memerlukan dua hitungan pokok, yaitu keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Penerimaan usahatani berwujud tiga hal, yaitu : 1. Hasil penjualan tanaman, ternak, dan hasil ternak 2. Produksi yang dikonsumsikan keluarga 3. Kenaikan nilai industri

2.2 Kopi