Metode Pengumpulan Data Biaya Produksi

langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuisioner. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, buku literatur, internet, jurnal, serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 1999. 2. Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data dan informasi dapat diperoleh melalui buku-buku, internet, jurnal, tesis dan sebagainya.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif yang meliputi : 1 Analisis Pendapatan Petani Kopi; 2 Analisis Faktor Sosial Ekonomi; 3 Analisis Tingkat Kesejahteraan.

3.7.1 Analisis Pendapatan Petani Kopi

Yaitu dengan melihat seberapa besar kontribusi pendapatan usahatani kopi terhadap pendapatan petani kopi diperoleh dengan rumus : Total pendapatan usahatani Total pendapatan keluarga petani x 100

3.7.2 Analisis Faktor Sosial Ekonomi

Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yang diduga mempengaruhi pendapatan adalah menggunakan metode OLSOrdinary Least Squares atau metode kuadrat terkecil biasa. Metode ini dikemukakan oleh Carls Friedrich Gauss. Data-data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik yaitu persamaan regresi linier berganda. Variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dinyatakan dalam fungsi sebagai berikut : Y = α + β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+ ε Dimana : Y = Pendapatan α = KonstantaIntercept X1 = Umur X2 = Pendidikan X3 = Lamanya berusahatani X4 = Jumlah tanggungan X5 = Luas lahan ε = Error term Pengujian hipotesis dengan cara : 1. Uji asumsi klasik pada regresi linier berganda a. Uji multikolinieritas b. Uji heteroskedastisitas c. Uji normalitas 2. Uji kesesuaian test of goodnees of fit a. Uji F-statistik b. Uji t-statistik Untuk membantu pengolahan data faktor yang mempengaruhi pendapatan, digunakan bantuan program IBM SPSS Statistics V21. Agar variabel yang diduga berpengaruh tersebut dapat dianalisis dengan baik, maka perlu mendefinisikan masing-masing peubah dan pengukurannya.

3.7.3 Analisis Tingkat Kesejahteraan

Pengukuran kesejahteraan dilakukan dengan Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani NTPRP. Secara sistematis Konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani adalah : NTPRP = YE Y = Y p + Y np E = E p + E k Dimana : NTPRP = Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani Y = Pendapatan E = Pengeluaran Y p = Total pendapatan dari usaha pertanian Y np = Total pendapatan dari non pertanian E p = Total pengeluaran untuk usaha pertanian E k = Total pengeluaran untuk usaha non pertanian . Pengeluaran antara lain : 1. Pengeluaran dari biaya produksi adalah pupuk, obat-obatan pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya peralatan. 2. Pengeluaran dari konsumsi pangan yang terdiri dari sembilan 9 bahan pokok yaitu beras, lauk pauk, telur, sayur mayur, garam, gula, minyak goreng, terigu dan minyak tanahgas. 3. Pengeluaran dari konsumsi non pangan yang terdiri dari konsumsi sandang, papan, kesehatan, pendidikan, transportasi, biaya tagihan listrik dan lain-lain rekreasi, sosial dan agama. Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani NTPRP yang digunakan sebagai tolak ukur kesejahteraan rumahtangga petani kopi adalah 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kopi masih belum masuk kategori sejahtera. Dan 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kopi masuk kategori sejahtera Hutabarat, 1995. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1 Kabupaten Bener Meriah 4.1.1.1 Letak Geografi Dan Luas Wilayah Kabupaten Bener Meriah dengan ibukotanya Simpang Tiga Redelong merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Aceh yang terletak antara 4 33’ 50” – 4 54’ 50” Lintang Utara dan 96 40’ 75” – 97 17’ 50” Bujur Timur dengan tinggi rata-rata di atas permukaan laut 100 – 2.500 meter. Gambar 4.1 Peta Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Bener Meriah memiliki luas wilayah 1.941,61 km 2 yang terdiri dari 10 kecamatan, 27 mukim dan 233 desa. Adapun batas-batas wilayah kabupaten Bener Meriah adalah sebagai berikut : Utara : Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen Selatan : Kabupaten Aceh Tengah Timur : Kabupaten Aceh Timur Barat : Kabupaten Aceh Tengah

4.1.1.2 Keadaan Penduduk

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk pertengahan tahun 2013 yang dilakukan oleh BPS, jumlah penduduk kabupaten Bener Meriah sebesar 131.999 jiwa terdiri dari 66.803 orang laki-laki dan 65.196 orang perempuan. Sex rasio kabupaten Bener Meriah sebesar 102,50 yang artinya setiap 103 orang penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Bener Meriah sebesar 2,77 persen per tahun dengan tingkat kepadatan sebanyak 66 jiwa per km 2 . Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bener Meriah, 2013 No. Kecamatan Penduduk 1 Timang Gajah 18.237 2 Gajah Putih 8.117 3 Pintu Rime Gayo 11.426 4 Bukit 23.997 5 Wih Pesam 22.162 6 Bandar 22.760 7 Bener Kelipah 4.162 8 Syiah Utama 1.405 9 Mesidah 3.393 10 Permata 16.340 Bener Meriah 131.999 Sumber : BPS Kabupaten Bener Meriah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, jumlah penduduk yang terbesar di kabupaten Bener Meriah berada di kecamatan Bukit yaitu 23.997 jiwa. Sedangkan penduduk yang paling sedikit berada di kecamatan Syiah Utama yaitu hanya 1.405 jiwa. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio Dan Kecamatan Di Kabupaten Bener Meriah, 2013 No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Rasio 1 Timang Gajah 9.180 9.057 18.237 101,36 2 Gajah Putih 4.126 3.991 8.117 103,38 3 Pintu Rime Gayo 5.872 5.554 11.426 105,72 4 Bukit 12.022 11.975 23.997 100,39 5 Wih Pesam 11.255 10.907 22.162 103,19 6 Bandar 11.433 11.327 22.760 100,94 7 Bener Kelipah 2.104 2.058 4.162 102,24 8 Syiah Utama 732 673 1.405 108,77 9 Mesidah 1.789 1.604 3.393 111,53 10 Permata 8.290 8.050 16.340 102,98 Bener Meriah 66.803 65.196 131.999 102,46 Sumber : BPS Kabupaten Bener Meriah Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan masing- masing 66.803 jiwa dan 65.196 jiwa. Dan sex rasio kabupaten bener meriah adalah sebesar 102,46. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bener Meriah, 2013 Sumber : BPS Kabupaten Bener Meriah Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah penduduk yang berumur 0 – 4 tahun adalah jumlah yang terbanyak yaitu sebesar No. Golongan Unur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0 – 4 7.858 7.575 15.433 2 5 – 9 7.385 7.202 14.587 3 10 – 14 6.938 6.773 13.711 4 15 – 19 5.407 5.197 10.604 5 20 – 24 5.385 5.385 10.770 6 25 – 29 6.341 6.576 12.917 7 30 – 34 6.509 6.183 12.692 8 35 – 39 5.555 5.167 10.722 9 40 – 44 4.235 3.926 8.161 10 45 – 49 3.251 3.226 6.477 11 50 – 54 2.583 2.537 5.120 12 55 – 59 1.959 1.786 3.745 13 60 – 64 1.359 1.397 2.756 14 65 – 69 982 986 1.968 15 70 – 74 506 578 1.084 16 75+ 550 702 1.252 Bener Meriah 66.803 65.196 131.999 15.433 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit yaitu penduduk yamg berumur 70 – 74 tahun sebanyak 1.084 jiwa.

4.1.1.3 Sarana Dan Prasarana

Adanya ketersediaan sarana dan prasarana sangat membantu bagi pembangunann di kabupaten Bener Meriah, karena sarana dan prasarana ini turut mempermudah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh penduduk di kabupaten Bener Meriah. Adapun sarana dan prasarana ini terdiri dari : perhubungan dan komunikasi, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan peribadatan. 1. Perhubungan dan Komunikasi Dalam tahun 2013, panjang jalan kabupaten Bener Meriah adalah 923,96 km, dimana 691,35 km dalam kondisi baik, 212,61 km dalam kondisi sedang dan 20 km dalam kondisi rusak. Sementara itu bila dilihat dari jenis permukaan, 393,01 km sudah diaspal, 231,02 km masih berupa krikil dan 299,93 km masih berupa tanah. Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di kabupaten Bemer Meriah pada tahun 2013 berjumlah 2.708 di mana jenis sepeda motor yang paling banyak yaitu berjumlah 2.011. Sedangkan jumlah kantor pos yang berada di kabupaten Bener Meriah hanya 4 unit. 2. Pendidikan Prioritas pembangunan di bidang pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Di kabupaten Bener Meriah tercatat prasarana formal sebanyak 1 Taman Kanak- kanak Negeri, 86 Taman Kanak-kanak Swasta, 120 Sekolah Dasar Negeri, 41 Sekolah Menengah Pertama Negeri, 10 Sekolah Menengah Pertama Swasta, 16 Sekolah Menengah Atas Negeri, 4 Sekolah Menengah Atas Swasta, 16 Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 6 Madrasah Ibtidaiyah Swasta, 4 Madrasah Tsanawiyah Negeri, 13 Madrasah Tsanawiyah Swasta, 3 Madrasah Aliyah Negeri dan 7 Madrasah Aliyah Swasta. Sedangkan prasarana non formal yang terdapat di kabupaten Bener Meriah adalah sebanyak 230 Taman Pendidikan Al-Qur’an, 10 Pasantren Tradisional dan 11 Pasantren Modern. 3. Kesehatan Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga sebagai salah satu faktor yang menunjang kesehatan masyarakat adalah perlu untuk tersedianya sarana dan prasarana kesehatan. Hal ini sangat penting karena masalah kesehatan tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Dilihat dari jenisnya, kabupaten Bener Meriah terdapat 2 Rumah Sakit, 11 Puskesmas, 34 Puskesmas Pembantu, 113 Polindes dan 221 Posyandu. 4. Ekonomi Salah satu faktor utama yang mempengaruhi dan memperlancar perekonomian suatu daerah adalah tersedianya sarana dan prasarana ekonomi di daerah tersebut, yang sekaligus menunjang pembangunan ekonomi dan aktifitas ekonomi daerah tersebut. Adapun sarana dan prasaranan yang tersedia di kabupaten Bener Meriah adalah sebanyak 504 industri, 256 koperasi dan 11 Bank. 5. Peribadatan Penduduk yang berada di kabupaten Bener Meriah adalah mayoritas muslim. Adapun sarana dan prasarana peribadatan yang terdapat di kabupaten Bener Meriah adalah sebanyak 142 Masjid dan 235 Musalla dan Langgar. 4.1.2 Kabupaten Aceh Tengah 4.1.2.1 Letak Geografi Dan Luas Wilayah Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Aceh. Secara geografis kebupaen Aceh Tengah terletak di antara 4 10’ 33” – 5 57’ 50” Lintang Utara dan di antara 95 15’ 40” – 97 20’ 25” Bujur Timur. Dengan luas wilayah 4.318,39 km 2 . Kabupaten Aceh Tengah berada pada ketinggian 200 – 2.600 meter di atas permukaan laut. Gambar 4.2 Peta Kabupaten Aceh Tengah Secara administratif kabupaten Aceh Tengah terdiri atas 14 kecamatan, 16 mukim dan 295 desa yang semuanya telah definitif dengan batas-batas wilayah kabupaten ini adalah sebagai berikut : Utara : Kabupaten Bener Meriah Timur : Kabupaten Aceh Timur Selatan : Kabupaten Gayo Lues Barat : Kabupaten Nagan Raya

4.1.2.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di kabupaten Aceh Tengah berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2013 sebanyak 185.733 jiwa, terdiri atas 94.108 jiwa laki-laki dan 91.625 jiwa perempuan. Kepadatan penduduk di kabupaten Aceh Tengah tahun 2013 mencapai 43 orangkm 2 . Namun, penduduk yang menyebar di empat belas kecamatan berbeda kepadatannya antar kecamatan. Kecamatan terpadat adalah kecamatan Bebesen yang rata-rata per kilometer wilayahnya di huni oleh sekitar 770 jiwakm 2 . Lalu kecamatan Kebayakan dan Kecamatan Bies masing-masing 264 jiwakm 2 dan 235 jiwakm 2 . Sebaliknya, kecamatan yang paling jarang penduduknya yaitu hanya 4 jiwakm 2 adalah kecamatan Linge. Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Aceh Tengah, 2013 No. Kecamatan Penduduk 1 Linge 9.267 2 Atu Lintang 6.140 3 Jagong Jeget 9.387 4 Bintang 8.998 5 Lut Tawar 19.005 6 Kebayakan 14.857 7 Pegasing 18.666 8 Bies 6.787 9 Bebesen 36.340 10 Kute Panang 7.211 11 Silih Nara 21.736 12 Ketol 12.001 13 Celala 8.853 14 Rusip Antara 6.485 Aceh Tengah 185.733 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tengah Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa, jumlah penduduk terbanyak berada di kecamatan Bebesen yaitu sebanyak 36.340 jiwa. Sedangkan penduduk paling sedikit berada di kecamatan Atu Lintang yaitu sebanyak 6.140 jiwa. Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Dan Sex Rasio Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Aceh Tengah, 2013 No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Rasio 1 Linge 4.744 4.523 9.267 104,89 2 Atu Lintang 3.165 2.975 6.140 106,39 3 Jagong Jeget 4.819 4.568 9.387 105,49 4 Bintang 4.563 4.435 8.998 102,89 5 Lut Tawar 9.412 9.593 19.005 98,11 6 Kebayakan 7.359 7.498 14.857 98,15 7 Pegasing 9.470 9.196 18.666 102,98 8 Bies 3.342 3.445 6.787 97,01 9 Bebesen 18.301 18.039 36.340 101,45 10 Kute Panang 3.697 3.514 7.211 105,21 11 Silih Nara 11.075 10.661 21.736 103,88 12 Ketol 6.225 5.776 12.001 107,77 13 Celala 4.541 4.312 8.853 105,31 14 Rusip Antara 3.395 3.090 6.485 109,87 Aceh Tengah 94.108 91.625 185.733 102,00 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tengah Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa, jumlah penduduk menurut jenis kelamin di kabupaten Aceh Tengah yang terbanyak adalah laki- laki yaitu sebanyak 94.108. sedangkan perempuan hanya sebanyak 91.625 dengan sex rasio kabupaten Aceh Tengah sebesar 102. Dilihat dari jumlah penduduk menurut golongan umur, penduduk yang berumur 0 – 4 tahun adalah jumlah yang terbanyak yaitu 21.172 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit yaitu penduduk yamg berumur 70 – 74 tahun sebanyak 1.603 jiwa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Aceh Tengah, 2013 No. Golongan Unur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0 – 4 10.887 10.285 21.172 2 5 – 9 10.674 10.286 20.960 3 10 – 14 9.725 9.579 19.304 4 15 – 19 8.199 8.098 16.297 5 20 – 24 8.051 8.113 16.164 6 25 – 29 8.520 8.491 17.011 7 30 – 34 8.448 8.413 16.861 8 35 – 39 7.763 7.213 14.976 9 40 – 44 6.198 5.647 11.845 10 45 – 49 4.832 4.615 9.447 11 50 – 54 3.668 3.342 7.010 12 55 – 59 2.565 2.384 4.949 13 60 – 64 1.700 1.847 3.547 14 65 – 69 1.380 1.334 2.714 15 70 – 74 719 884 1.603 16 75+ 779 1.094 1.873 Aceh Tengah 94.108 91.625 185.733 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tengah Berdasarkan tabel 4.7 dibawah ini dapat di ketahui bahwa, sebagian besar penduduk di kabupaten Aceh Tengah 93,47 bekerja di lapangan usaha pertanian. Dan penduduk yang bekerja terbesar kedua menurut lapangan usaha adalah pedagang yaitu sebesar 5,83. Sedangkan penduduk yang bekerja paling sedikit menurut lapangan usaha adalah keuangan yaitu hanya 0,001. Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Jiwa Di Kabupaten Aceh Tengah, 2013 No. Lapangan Usaha Jumlah jiwa Persentase 1 Pertanian 62.462 93,47 2 Pertambangan 34 0,05 3 Industri Pengolahan 15 0,02 4 Listrik, Gas dan Air 29 0,04 5 BangunanKonstruksi 56 0,08 6 Perdagangan 3.896 5,83 7 Angkutan 326 0,48 8 Keuangan 1 0,001 Jumlah 66.819 100 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah

4.1.2.3 Sarana dan Prasarana

1. Perhubungan dan Komunikasi Pada tahun 2013, panjang jalan kabupaten Aceh Tengah adalah 694,97 km, dimana 433,59 km dalam kondisi aspal, 116,65 km dalam kondisi kerikil dan 144,73 km dalam kondisi tanah. Jenis kendaraan yang banyak dijumpai di kabupaten Aceh Tengah adalah sepeda motor yaitu sebanyak 17.379 buah dan disusul dengan mobil yaitu 5.319 buah. Sarana lain yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang kelancaran kegiatan di suatu daerah adalah sarana komunikasi berupa 14 kantor pos, telepon dan internet. 2. Pendidikan Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan akan sangat menunjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Adapun sarana dan prasaran yang tersedia di kabupaten Aceh Tengah adalah sebanyak 154 Taman Kanak-kanak, 181 Sekolah Dasar Negeri, 5 Sekolah Dasar Swasta, 19 Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 10 Madrasah Ibtidaiyah Swasta, 41 Sekolah Menengah Pertama Negeri, 3 Sekolah Menengah Pertama Swasta, 8 Madrasah Tsanawiyah Negeri, 10 Madrasah Tsanawiyah Swasta, 19 Sekolah Menengah Atas Negeri, 2 Sekolah Menengah Atas Swasta, 3 Madrasah Aliyah Negeri, 10 Madrasah Aliyah Swasta, 4 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan 6 Perguruan Tinggi. Sedangkan sarana dan prasarana pendidikan lainnya yang terdapat di kabupaten Aceh Tengah adalah sebanyak 420 Taman Pendidikan Al-Qur’an dan 18 Pasantren. 3. Kesehatan Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berjalan baik, maka secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Mempertimbangkan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari ajang peningkatan SDM penduduk Indonesia, maka program-program kesehatan telah di mulai atau bahkan lebih di perioritaskan pada generasi penerus. Adapun sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di kabupaten Aceh Tengah adalah 2 rumah sakit, 14 puskesmas, 51 puskesmas pembantu, 304 posyandu, 2 klinik dan 173 polindes. 4. Ekonomi Salah satu faktor utama yang mempengaruhi dan memperlancar perekonomian suatu daerah adalah tersedianya sarana dan prasarana ekonomi di daerah tersebut. Adapun sarana dan prasaran ekonomi yang terdapat di kabupaten Aceh Tengah adalah sebanyak 870 industri, 445 koperasi dan 17 buah Bank. 5. Peribadatan Mayoritas penduduk di kabupaten Aceh Tengah beragama islam, yaitu sekitar 99,73 persen, yang lainnya beragama katolik, protestan, hindu dan budha. Terdapat 228 masjid dan 504 musholla, sedangkan untuk gereja protestan, gereja katolik dan pura masing- masing 1.

4.2 Karakteristik Petani Sampel

Karakteristik petani sampel yang dimaksud disini adalah faktor sosial ekonomi petani sampel, dimana faktor sosial yang dimaksud adalah umur, tingkat pendidikan dan lamanya berusahatani, sedangkan faktor ekonomi yang dimaksud adalah jumlah tanggungan dan luas lahan.

4.2.1 Umur

Umur petani yang bervariasi dan jauh berbeda walaupun petani sudah melalui tahapan seleksi. Untuk mengetahui perbedaan umur petani di kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah dapat dilihat pada tabel 4.8. di bawah ini. Tabel 4.8 Rata-rata Umur Petani Sampel Di Kabupaten Bener Meriah Dan Kabupaten Aceh Tengah No. Umur Tahun Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Aceh Tengah Jumlah Sampel Orang Persentase Jumlah Sampel Orang Persentase 1 21 – 35 15 30 5 10 2 36 – 50 16 32 23 46 3 51 – 65 18 36 20 40 4 66 + 1 2 2 4 Jumlah 50 100 50 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari Lampiran 2 Dan Lampiran 3, 2015 Dari tabel 4.8 di atas dapat kita lihat, di kabupaten Bener Meriah tingkat umur petani sampel yang berumur 21 - 35 tahun sebanyak 15 Orang dengan persentase 30 , petani sampel yang berumur 36 - 50 tahun sebanyak 16 Orang dengan persentase 32 , petani sampel yang berumur 51 – 65 tahun sebanyak 18 Orang dengan persentase 36 , danpetani sampel yang berumur 60 tahun keatas sebanyak 1 orang dengan persentase 2 . Sampel yang paling banyak terdapat pada umur 51 - 65 tahun yaitu berjumlah 18 orang dengan persentase 36 . Sedangkan di kabupaten Aceh Tengah, sampel yang paling banyak terdapat pada umur 36 - 50 tahun yaitu berjumlah 23 orang dengan persentase 46 , diikuti petani sampel yang berumur 51 – 65 tahun sebanyak 20 orang dengan persentase 40 . Sementara petani sampel yang berumur 21 - 25 tahun dan 60 tahun ke atas masing-masing hanya sebanyak 5 orang dan 2 orang dengan persentase 10 dan 4 .

4.2.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan sampel yang dimaksud dalam penelitan ini diukur berdasarkan tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti. Katagori tingkat pendidikan dibagi atas 5 yaitu tidak sekolah, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Tabel 4.9 Rata-rata Tingkat Pendidikan Petani Sampel Di Kabupaten Bener Meriah Dan Kabupaten Aceh Tengah No. Tingkat Pendidikan Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Aceh Tengah Jumlah Sampel Orang Persentase Jumlah Sampel Orang Persentase 1 Tidak Sekolah 2 4 2 SD 16 32 14 28 3 SMP 12 24 9 18 4 SMA 19 38 20 40 5 Perguruan Tinggi 1 2 7 14 Jumlah 50 100 50 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari Lampiran 2 Dan Lampiran 3, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, di kabupaten Bener Meriah petani sampel yang paling banyak hanya berpendidikan SMA 12 tahun sebanyak 19 orang dengan persentase 38 , diikuti petani sampel yang berpendidikan SD sebanyak 16 orang dengan persentase 32 . Sedangkan petani sampel yang berpendidikan SMP hanya 12 orang dengan persentase 24 , sementara petani sampel yang tidak sekolah sebanyak 2 orang dengan persentase 4 dan petani sampel yang berpendidikan perguruan tinggi hanya 1 orang dengan persentase 2 . Sedangkan di kabupaten Aceh Tengah, petani sampel yang paling banyak, juga berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 orang dengan persentase 40 dan SD sebanyak 14 orang dengan persentase 28 . Sedangkan petani sampel yang berpendidikan SMP dan perguruan tinggi masing-masing hanya sebanyak 9 orang dan 7 orang dengan persentase 18 dan 14 .

4.2.3 Lamanya Berusahatani Pengalaman

Pengalaman bertani akan mempengaruhi tingkat keterampilan petani dalam mengelola usahataninya, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Rata-rata Lamanya Berusahatani Pengalaman Petani Sampel Di Kabupaten Bener Meriah Dan Kabupaten Aceh Tengah No. Lamanya Berusahatani Tahun Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Aceh Tengah Jumlah Sampel Orang Persentase Jumlah Sampel Orang Persentase 1 1 - 10 20 40 18 36 2 11 - 20 20 40 19 38 3 21 - 30 5 10 6 12 4 31 + 5 10 7 14 Jumlah 50 100 50 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari Lampiran 2 Dan Lampiran 3, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa di kabupaten Bener Meriah lamanya petani sampel berusahatani antara 1 - 10 tahun dan 11 - 20 tahun masing-masing sebanyak 20 orang dengan masing-masing persentase 40 , sedangkan pengalaman petani sampel antara 21 - 30 tahun dan 31 tahun keatas masing-masing sebanyak 5 orang dengan persentase masing- masing 10 . Sementara di kabupaten Aceh Tengah lamanya petani sampel berusahatani antara 11 - 20 tahun merupakan yang terbanyak yaitu sebanyak 19 orang dengan persentase 38 , diikuti pengalaman petani sampel antara 1 - 10 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase 36 . Sementara pengalaman petani sampel antara 21 - 30 tahun dan 31 tahun ke atas masing- masing sebanyak 6 orang dan 7 orang dengan persentase 12 dan 14 .

4.2.4 Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan yang dimaksud disini adalah semua orang yang tinggal dalam satu rumah ataupun yang berada diluar dan menjadi tanggungan kepala keluarga, yang meliputi istri, anak, dan anggota keluarga lain yang ikut menumpang. Anggota keluarga bisa dimampaatkan sebagai tenaga kerja dalam kegiatan pengelolaan lahan sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak. Berikut klasifikasi petani sampel berdasarkan jumlah tanggungan keluarganya. Tabel 4.11 Rata-rata Jumlah Tanggunga Petani Sampel Di Kabupaten Bener Meriah Dan Kabupaten Aceh Tengah No. Jumlah Taggungan Jiwa Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Aceh Tengah Jumlah Sampel Orang Persentase Jumlah Sampel Orang Persentase 1 3 6 6 12 2 1 – 2 28 56 23 46 3 3 – 4 17 34 16 32 4 5 – 6 2 4 5 10 Jumlah 50 100 50 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari Lampiran 2 Dan Lampiran 3, 2015 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa di kabupaten Bener Meriah petani sampel yang tidak mempunyai tanggungan sebanyak 3 orang dengan persentase 6 . Sementara jumlah tanggungan petani sampel yang mempunyai jumlah tanggungan 1 - 2 jiwa sebanyak 28 orang dengan persentase 56 , jumlah tanggungan 3 - 4 jiwa sebanyak 17 orang dengan persentase 34 , dan jumlah tanggungan 5 - 6 jiwa sebanyak 2 orang dengan persentase 4 . Sedangkan di kabupaten Aceh Tengah, petani sampel yang tidak mempunyai tanggungan sebanyak 6 orang dengan persentase 12 , jumlah tanggungan 1 - 2 jiwa sebanyak 23 orang dengan persentase 46 , jumlah tanggungan 3 - 4 jiwa sebanyak 16 orang dengan persentase 32 dan jumlah tanggungan antara 5 - 6 jiwa sebanyak 5 orang dengan persentase 10 .

4.2.5 Luas Lahan

Luas lahan petani sampel di kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah sangat berbeda-beda. Berikut dapat kita lihat luas lahan petani sampel tersebut pada tabel dibawah. Tabel 4.12 Rata-rata Luas Lahan Yang Dimiliki Petani Sampel Di Kabupaten Bener Meriah Dan Kabupaten Aceh tengah No. Luas Lahan Ha Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Aceh Tengah Jumlah Sampel Orang Persentase Jumlah Sampel Orang Persentase 1 1 - 1,9 32 64 37 74 2 2 - 2,9 15 30 8 16 3 3 - 3,9 2 4 4 8 4 4 + 1 2 1 2 Jumlah 50 100 50 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari Lampiran 2 Dan Lampiran 3, 2015 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa di kabupaten Bener Meriah petani sampel yang banyak memilki luas lahan 1 - 1,9 Ha sebanyak 32 orang dengan persentase 64 , petani sampel yang memilki luas lahan 2 - 2,9 Ha sebanyak 15 orang dengan persentase 30 , petani sampel yang memiliki luas lahan 3 - 3,9 Ha sebanyak 2 orang dengan persentase 4 dan petani sampel yang memiliki luas lahan 4 Ha lebih sebanyak 1 orang dengan persentase 2 . Sedangkan di kabupaten Aceh Tengah petani sampel yang memiliki luas lahan 1 - 1,9 Ha sebanyak 37 orang dengan persentase 74 , petani sampel yang memilki luas lahan 2 - 2,9 Ha sebanyak 16 orang dengan persentase 16 , petani sampel yang memiliki luas lahan 3 - 3,9 Ha sebanyak 4 orang dengan persentase 8 dan petani sampel yang memiliki luas lahan 4 Ha lebih sebanyak 1 orang dengan persentase 2 .

4.3 Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam mengelola usahatani kopi, biaya produksi dalam usahatani kopi terdiri dari biaya pupuk, pestisida, peralatan dan tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini. Tabel 4.13 Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Dan Kabupaten Aceh Tengah No. Biaya Produksi Kabupaten Bener Meriah Rp Kabupaten Aceh Tengah Rp 1 Pupuk 1.400.000 1.467.000 2 Pestisida 202.800 260.000 3 Peralatan 1.121.400 1.073.000 4 Tenaga Kerja 7.400.000 5.110.000 Jumlah 10.124.200 7.910.000 Sumber : Data Primer Diolah Dari Lampiran 6 dan Lampiran 7, 2015 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata total biaya produksi usahatani kopi di kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.10.124.200 pertahunnya. Dimana rata-rata biaya pupuk sebesar Rp.1.400.000 pertahun, rata-rata biaya pestisida sebesar Rp.202.800 pertahun, rata-rata biaya peralatan sebesar Rp.1.121.400 pertahun dan rata-rata biaya tenaga kerja sebesar Rp.7.400.000 pertahun. Sedangkan di kabupaten Aceh Tengah rata-rata total biaya produksi usahatani kopi pertahunnya adalah sebesar Rp.7.910.000, dimana biaya produksi paling besar dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja yaitu sebesar Rp.5.110.000 pertahunnya, diikuti rata-rata biaya pupuk sebesar Rp.1.467.000 pertahun. Sementara itu, rata-rata biaya produksi peralatan dan rata-rata biaya produksi pestisida pertahunnya masing-masing sebesar Rp.1.073.000 dan Rp.260.000.

4.4 Pendapatan