Analisis Pendapatan Petani Kopi Analisis Faktor Sosial Ekonomi Analisis Tingkat Kesejahteraan

langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuisioner. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, buku literatur, internet, jurnal, serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 1999. 2. Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data dan informasi dapat diperoleh melalui buku-buku, internet, jurnal, tesis dan sebagainya.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif yang meliputi : 1 Analisis Pendapatan Petani Kopi; 2 Analisis Faktor Sosial Ekonomi; 3 Analisis Tingkat Kesejahteraan.

3.7.1 Analisis Pendapatan Petani Kopi

Yaitu dengan melihat seberapa besar kontribusi pendapatan usahatani kopi terhadap pendapatan petani kopi diperoleh dengan rumus : Total pendapatan usahatani Total pendapatan keluarga petani x 100

3.7.2 Analisis Faktor Sosial Ekonomi

Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yang diduga mempengaruhi pendapatan adalah menggunakan metode OLSOrdinary Least Squares atau metode kuadrat terkecil biasa. Metode ini dikemukakan oleh Carls Friedrich Gauss. Data-data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik yaitu persamaan regresi linier berganda. Variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dinyatakan dalam fungsi sebagai berikut : Y = α + β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+ ε Dimana : Y = Pendapatan α = KonstantaIntercept X1 = Umur X2 = Pendidikan X3 = Lamanya berusahatani X4 = Jumlah tanggungan X5 = Luas lahan ε = Error term Pengujian hipotesis dengan cara : 1. Uji asumsi klasik pada regresi linier berganda a. Uji multikolinieritas b. Uji heteroskedastisitas c. Uji normalitas 2. Uji kesesuaian test of goodnees of fit a. Uji F-statistik b. Uji t-statistik Untuk membantu pengolahan data faktor yang mempengaruhi pendapatan, digunakan bantuan program IBM SPSS Statistics V21. Agar variabel yang diduga berpengaruh tersebut dapat dianalisis dengan baik, maka perlu mendefinisikan masing-masing peubah dan pengukurannya.

3.7.3 Analisis Tingkat Kesejahteraan

Pengukuran kesejahteraan dilakukan dengan Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani NTPRP. Secara sistematis Konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani adalah : NTPRP = YE Y = Y p + Y np E = E p + E k Dimana : NTPRP = Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani Y = Pendapatan E = Pengeluaran Y p = Total pendapatan dari usaha pertanian Y np = Total pendapatan dari non pertanian E p = Total pengeluaran untuk usaha pertanian E k = Total pengeluaran untuk usaha non pertanian . Pengeluaran antara lain : 1. Pengeluaran dari biaya produksi adalah pupuk, obat-obatan pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya peralatan. 2. Pengeluaran dari konsumsi pangan yang terdiri dari sembilan 9 bahan pokok yaitu beras, lauk pauk, telur, sayur mayur, garam, gula, minyak goreng, terigu dan minyak tanahgas. 3. Pengeluaran dari konsumsi non pangan yang terdiri dari konsumsi sandang, papan, kesehatan, pendidikan, transportasi, biaya tagihan listrik dan lain-lain rekreasi, sosial dan agama. Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani NTPRP yang digunakan sebagai tolak ukur kesejahteraan rumahtangga petani kopi adalah 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kopi masih belum masuk kategori sejahtera. Dan 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani kopi masuk kategori sejahtera Hutabarat, 1995. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian