Nilai - nilai Akhlak

إ اذَ كَءَٓﺎﺟَ نَﻮُﻘِﻔَﻨٰﻤُﻟۡٱ لُﻮﺳُﺮََﻟ ﻚَﱠﻧِإ ﺪَُﮭﺸَۡﻧ اْﻮُﻟﺎَﻗ ِ ۗﱠ ٱ وَ ُ ﱠ ٱ ُ ﮫُﻟﻮﺳُﺮََﻟ ﻚَﱠﻧِإ ﻢَُﻠﻌَۡﯾ ۥ وَ ُ ﱠ ٱ نﱠِإ ﺪَُﮭﺸَۡﯾ ﻦَﯿِﻘِﻔَﻨٰﻤُﻟۡٱ نَﻮُﺑﺬِﻜََٰﻟ ١ Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: Kami mengakui, bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah. dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. 3 Boros atau berfoya-foya Adalah sikap atau perbuatan yang selalu melampaui batas ketentuan agama, masalah boros ini diterangkan oleh Allah dalam Q.S Asy- Syuaraa ayat 151:  ﺮَﻣَۡأ ْاﻮٓﻌُﯿﻄُِﺗ ﻻَوَ ﻦَﯿِﻓﺮِﺴۡﻤُﻟۡٱ ١٥١ Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas Allah sangat tidak menyukai orang-orang melampaui batas.

d. Nilai-nilai sosial kemasyakatan

Pada bidang kemasyarakatan ini mencakup pergaulan manusia di atas bumi, tentang benda, ketatanegaraan, hubungan antar Negara, hubungan antar dimensi sosial manusia. Dengan kata lain nilai sosial adalah penanaman nilai-nilai yang mengandung nilai sosial, dalam dimensi ini terkait dengan integrasi sesama manusia yang mencakup barbagai norma baik kesusilaan, kesopanan, dan segala produk hukum yang ditetapkan manusia, misalnya: gotong royong, toleransi, kerja sama, ramah tamah, solidaritas, kasih sayang antar sesama, perasaan, simpati, dan empati terhadap sahabat dan orang lain disekitarnya. 57 Adapun nila-nilai yang terkandung dalam sosial kemasyarakatan ada banyak sekali, untuk itu penulis membatasi masalah nilai-nilai sosial kemasyarakatan pada penulisan skripsi ini yaitu sedekah. 57 M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an,… hal. 319 Sedekah asal kata bahasa arab Shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah swt dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian diatas oleh para fuqoha ahli fiqih disebut shadaqoh at-tatawwu’sedekah spontan dan sukarela . Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menganjurkan kaum Muslim untuk senantiasa memberikan sedekah. Diantara ayat yang dimaksudkan adalah firman Allah Swt dalam surat An Nisa ayat 114: ۞ ﻦَﯿَۡﺑ ﺢَِۢﻠٰﺻ ۡ ِإ وَۡأ ف ٍ وﺮُﻌۡﻣَ وَۡأ ﺔٍَﻗﺪَﺼ َ ِﺑ ﺮَﻣََأ ﻦۡﻣَ ﻻﱠِإ ﻢُۡﮭٰ ﻮَﺠۡﱠﻧ ﻦﻣﱢ ﺮٖﯿِﺜﻛَ ﻲِﻓ ﺮَﯿۡﺧَ ﻻﱠ س ِ ۚ ﺎﱠﻨﻟٱ ﻚَِﻟذَٰ ﻞۡﻌَﻔَۡﯾ ﻦﻣَوَ ءَٓﺎﻐَِﺘﺑۡٱ ت ِ ﺎﺿ َ ﺮۡﻣَ ِﱠ ٱ ﺎﻤٗﯿﻈِﻋَ اﺮًﺟَۡأ ﮫِﯿِﺗﺆُۡﻧ ف َ ﻮۡﺴََﻓ ١١٤ Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat maruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia.dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar . Para fuqaha sepakat hukum sedekah pada dasarnya adalah sunnah, berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Disamping sunnah, adakalanya hukum sedekah menjadi haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan. Terakhir ada kalanya juga hukum sedekah menjadi wajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan jiwanya, sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa yang diperlukan saat itu. Hukum sedekah menjadi wajib jika seseorang bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga. Menurut fuqaha, sedekah dalam arti shadaqah at-tatawwu berbeda dengan zakat. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan secara terang-terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum. Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Saw. dari sahabat Abu Hurairah. Dalam hadist itu dijelaskan salah satu kelompok hamba Allah Swt. yang mendapat naungan- Nya dihari kiamat kelak adalah seseorang yang memberi sedekah dengan tangan kanannya lalu ia sembunyikan seakan-akan tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya tersebut. 58 Sedekah lebih utama diberikan kepada kaum kerabat atau sanak saudara terdekat sebelum diberikan kepada orang lain. Kemudian sedekah itu seyogyanya diberikan kepada orang yang betul-betul sedang mendambakan uluran tangan.Mengenai kreteria yang lebih utama disedekahkan. Para fuqoha berpendapat, barang yang akan disedekahkan sebaiknya barang yang berkualitas baik dan disukai oleh pemiliknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. Q.S Al Imran : 92: ﻦَﻟ اْﻮُﻟﺎَﻨَﺗ ﺮﱠِﺒﻟۡٱ نﱠِﺈَﻓ ءٖﻲۡﺷَ ﻦﻣِ اْﻮُﻘِﻔﻨُﺗ ﺎﻣَوَ نَۚﻮﱡﺒﺤُِﺗ ﺎﻤﱠﻣِ اْﻮُﻘِﻔﻨُﺗ ﻰٰﱠﺘﺣَ َ ﱠ ٱ ﮫِِﺑ ۦ ﻢٞﯿِﻠﻋَ ٩٢ “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.

B. Deskriptif Novel 1.

Pengertian Novel Karya sastra dapat digolongkan sebagai salah satu sarana pendidikan dalam arti luas. Pendidikan dalam arti ini tidak terbatas pada buku-buku teks pelajaran dari kurikulum yang diajarkan disekolah, namun bisa berupa karya sastra seperti cerpen, puisi, novel, Dunia kesusastraan secara garis besar mengenal 3 jenis teks sastra, yaitu naratif prosa, teks monolog puisi, dan teks dialog drama. Salah satu dari ragam prosa adalah novel. 59 Kata sastra menurut A. Teeuw, sebagaimana dikutip oleh Atmazaki, “berasal dari bahasa Sansekerta; akar kata sas-, dalam kata kerja turunan berarti “mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi”. Akhiran –tra 58 http:sigitwahyu.netensiklopedi pengertian-shodaqoh-sedekah.html. 59 Widjoko dan Endang Hidayat, Teori dan Sejarah Sastra Indonesia, Bandung: UpiPress, 2006, cet. ke-1, hal. 43. biasanya menunjuk alat, sarana. Maka dari itu, sastra dapat berarti “alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran”. 60 Pengarang mengemukakan hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan.Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia. 61 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel diartikan sebagai “karangan prosa yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku”. 62 Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. 63 Novel menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan, diri sendiri, serta dengan Tuhan. Novel merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupannya. Walau berupa khayalan, tidak benar jika novel dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, melainkan penuh penghayatan dan perenungan secara intens terhadap hakikat hidup dan kehidupan, serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. 64 Daya tarik inilah yang pertama-tama akan memotivasi orang untuk membacanya. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap orang senang dengan cerita, baik yang diperoleh dengan cara membaca maupun mendengarkan. Melalui sarana cerita ini pembaca secara tidak langsung dapat belajar, merasakan, dan menghayati berbagai permasalahan kehidupan yang secara sengaja ditawarkan oleh pengarang.Oleh karena itu, cerita, fiksi, atau karya sastra pada 60 Atmazaki, Ilmu Sastra: Teori dan Terapan, T.tp.: Angkasa Raya, t.t., h. 16-17. 61 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2010, Cet. VIII, h..2-3. 62 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2003 Edisi III. h.788 63 Sahabat Bersama, Pengertian Novel, 2012, http:Sobatbaru. Blogspot.com.. 64 Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 3. umumnya sering dianggap dapat membuat manusia menjadi lebih arif, atau dapat dikatakan sebagai “memanusiakan manusia”. 65 Novel adalah syarat utamanya menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya. 66 Salah satu novel beredar yang bertajuk pendidikan serta dapat menginspirasi bagi setiap pembacanya, adalah novel Laskar Pelangi, Sebuah novel karya anak bangsa yang bercerita tentang sebuah perjuangan seorang guru dan beberapa murid untuk memperjuangkan pendidikan walaupun serba kekurangan dari segi sarana dan prasarana. Namun dalam kondisi yang sangat kekurangan itu masih ada semangat yang sangat luar biasa untuk mendapatkan pendidikan, kita yang tak kurang apapun baik sarana ataupun prasarana seharusnya bisa lebih baik mendapatkan pendidikan daripada orang terdahulu.

2. Karekteristik dan Ciri-Ciri Novel

Karakteristik novel di Indonesia ada sedikit perbedaan antara roman, novel, dan cerpen. Ada juga yang disebut novellet. Dalam roman biasanya kisah berawal dari tokoh lahir sampai dewasa kemudian meninggal, roman biasanya mengikuti aliran romantik. Sedangkan novel berdasarkan realism, dan hidupnya dapat berubah dari keadaan sebelumnya. Berbeda dengan cerita pendek yang tidak berkepentingan pada kesempurnaan cerita atau keutuhan sebuah cerita, tetapi lebih berkepentingan pada kesan. 67 Novel adalah salah satu karya yang berbentuk prosa. Ciri-ciri novel antara lain: a ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur dengan deskripsi untuk menggambarkan suasana; b bersifat realistis, artinya tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya; c bentuknya lebih panjang, biasanya lebih dari 10.000.000 kata; d alur ceritanya cukup kompleks. 68 65 Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 4. 66 Widjoko dan Endang Hidayat, op. cit., hal. 43. 67 Sahabat Bersama, Pengertian Novel, 2012,http:Sobatbaru. Blogspot.com. 68 Nia Tanjung. Ciri-ciri Novel, 2011, http: cikapublishing.blogspot.com..