umumnya sering dianggap dapat membuat manusia menjadi lebih arif, atau dapat dikatakan sebagai “memanusiakan manusia”.
65
Novel adalah syarat utamanya menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
66
Salah satu novel beredar yang bertajuk pendidikan serta dapat menginspirasi bagi setiap pembacanya, adalah
novel Laskar Pelangi, Sebuah novel karya anak bangsa yang bercerita tentang sebuah perjuangan seorang guru dan beberapa murid untuk memperjuangkan
pendidikan walaupun serba kekurangan dari segi sarana dan prasarana. Namun dalam kondisi yang sangat kekurangan itu masih ada semangat yang sangat luar
biasa untuk mendapatkan pendidikan, kita yang tak kurang apapun baik sarana ataupun prasarana seharusnya bisa lebih baik mendapatkan pendidikan daripada
orang terdahulu.
2. Karekteristik dan Ciri-Ciri Novel
Karakteristik novel di Indonesia ada sedikit perbedaan antara roman, novel, dan cerpen. Ada juga yang disebut novellet. Dalam roman biasanya kisah
berawal dari tokoh lahir sampai dewasa kemudian meninggal, roman biasanya mengikuti aliran romantik. Sedangkan novel berdasarkan realism, dan hidupnya
dapat berubah dari keadaan sebelumnya. Berbeda dengan cerita pendek yang tidak berkepentingan pada kesempurnaan cerita atau keutuhan sebuah cerita,
tetapi lebih berkepentingan pada kesan.
67
Novel adalah salah satu karya yang berbentuk prosa. Ciri-ciri novel antara lain: a ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur dengan deskripsi
untuk menggambarkan suasana; b bersifat realistis, artinya tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya; c bentuknya lebih panjang, biasanya lebih dari
10.000.000 kata; d alur ceritanya cukup kompleks.
68
65
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 4.
66
Widjoko dan Endang Hidayat, op. cit., hal. 43.
67
Sahabat Bersama, Pengertian Novel, 2012,http:Sobatbaru. Blogspot.com.
68
Nia Tanjung. Ciri-ciri Novel, 2011, http: cikapublishing.blogspot.com..
3. Jenis-Jenis Novel
Sedangkan novelyang digolongkan kedalam beberapa jenisnovel adalah diantaranya yaitu:
a. Novel Populer, merupakan jenis sastra populer yang menyuguhkan problematika kehidupan yang berkisar pada cinta, asmara yang
bertujuan untuk menghibur. b. Novel Picisan, merupakan jenis karya sastra yang menyuguhkan
cerita tentang pencintaan yang terkadang tidak menuju menjurus pornografi, jenis karya sastra ini bernilai rendah, ceritanya cendrung
cabul, alurnya datar c. Novel Absurd, merupakan jenis karya sastra yang ceritanya
menyimpang dari logika, irasional, realitas bercampur angan-angan atau mimpi. Tokoh-tokoh ceritanya “anti tokok” seperti orang mati
bisa hidup kembali, mayat bisa bicara, dsb. Secara nalar logika hal tersebut tidak akan terjadi. Inilah jenis novel yang dalam cerita
pengarang membungkus dengan hal yang diluar nalar manusia.
69
Adapun jenis novel yang digunakan disini adalah jenis novel populer karena novel ini mengandung problematika kehidupan yang berfungsi untuk
menghibur masyarakat.
4. Unsur-Unsur Novel
Sebuah novel merupakan sebuah totalitas, suatu kemenyuluruhan yang bersifat astistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai unsur-unsur yang
saling berkaitan satu dengan yang lain secara erat. Unsur-unsur pembangun sebuah novel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.Kedua unsur inilah yang sering digunakan para kritikus dalam mengkaji dan membicarakan novel atau karya sastra pada umumnya.
Adapun penjelasannya sebagai berikut : a. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang secara faktual akan dijumpai oleh pembaca saat
69
Anne Ahira, Berkenalan Dengan Jenis-Jenis Novel, 2012, http: anneAhira.com.
membaca karya sastra. Kepaduan antar unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud.
70
b. Tema Tema adalah dasar cerita atau gagasan umum dari sebuah novel. Gagasan
dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang digunakan untuk mengembangkan cerita. Tema dalam sebuah cerita dapat
dipahami sebagai sebuah makna yang mengikat keseluruhan unsur cerita sehingga cerita itu hadir sebagai alur, penokohan, sudut pandang, latar, dan lain-lain akan
berkaitan dan bersinergi mendukung eksistensi tema. Dalam sebuah cerita, tema jarang diungkapkan secara ekplisit, tetapi
menjiwai keseluruhan cerita.Adakalanya memang dapat ditemukan sebuah kalimat,
alinea, atau
percakapan yang
mencerminkan tema
secara keseluruhan.Namun, walaupun demikian, tema harus ditemukan lewat pembacaan
mendalam dan pemahaman yang kritis dari pembaca. Dengan demikian tema dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan
dasar umum, sebuah karya novel.Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan
sebelumnya oleh
pengarang yang
dipergunakan untuk
mengembangkan cerita.
71
c. Alur Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah
cerita.Atau lebih jelasnya, alur merupakan peristiwa-peristiwa yang disusun satu per satu dan saling berkaitan menurut hukum sebab akibat dari awal sampai akhir
cerita.
72
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa tiap peristiwa tidak berdiri sendiri. Peristiwa yang satu akan mengakibatkan timbulnya peristiwa yang lain, peristiwa
yang lain itu akan menjadi sebab bagi timbulnya peristiwa berikutnya dan seterusnya sampai cerita tersebut berakhir
70
Burhan Nurgiyantoro, op.cit., h. 23.
71
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 70.
72
Robert Stanton, Teori Fiksi, Terj. dariAn Introduction to Fiction oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Cet. I, h. 26.