Tahun 1997 dibuat sebuah framework yang menjelaskan kemungkinan kombinasi konfigurasi dalam 3 dimensi. Dimensi tersebut yaiutu produk dapat secara
fisik atau digital, proses dapat secara fisik atau digital, dan agen pengirimanpelantara secara fisik atau digital. Dalam perdagangan tradisional, ketiga dimensi tersebut
dilakukan secara fisik, dan e-commerce semua dimensi benar-benar dilakukan secara digital. Semua kombinasi meliputi perpaduan dimensi digital dan dimensi secara
fisik. Jika dalam kombinasi tersebut paling tidak hanya ada satu dimensi, hal tersebut dapat dinilai sebagai e-commerce, tetapi hanya sebagian dari e-commerce.
Contohnya, membeli pakaian di Walt-Mart Online , atau buku dari amazon.com adalah sebagaian dari e-commerce, karena barang dikirim secara fisik melalui FedEx.
Tetapi membeli E-book dari amazon.com atau produk berupa software dari Buy.com adalah e-commerce karena produk, pengirimannya, pembayarannya, dan agen
pengirimannya semua dilakukan secara online Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004.
2.5.2 Jenis-jenis Transaksi E-Commerce
Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004, yaitu : B2B Business to Business: dalam transaksi
B2B, antara penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini adalah digunakan yang paling digunakan.
1. Collaboration commerce e-commerce: dalam e-commerce, mitra bisnis
berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi anatara dan antar mitra bisnis sepanjang rantai persediaan supply chain.
2. B2C Business to Consumer: Dalam B2C, penjualnya adalah organisasi atau
perusahaan, dan pembelinya adalah individu. Perusahan menawarkan produkjasa kepada kunsumen.
3. B2C Consumer to Bisnis: Dalam C2B, individu memperkenalkan produk
atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli produk yang
ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com, dimana individu memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan Pricelin berusaha
untuk menemukan supplier untuk memenuhi kebutuhan yang ditawarkan. 4.
C2C Consumer to Consumer: dalam C2C, individu menjual produkjasa ke individu lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan,
maupun keahliannya disalah satu situs leleng atau classifiedads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.
5. Intrabusiness intraorganizational commerce: dalam kasus ini, organisasi
menggunakan e-commerce secara internal untuk meningkaykan kinerja operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E Business-to-employee e-
commerce, biasanya dilakukan melalui intranet meliputi penukaran barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari
menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.
6. Government-to-citizen G2C: dalam kasus ini, pemerintah menyediakan
layanan ke masyaraktnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lainya seperti halnya dengan bisnis
G2B. 7.
Mobile commerce m-commerce: E-commerce dilakukan di lingkungan wirless, seperti menggunakan telpon seluler untuk akses internet, hal itu
disebut m-commerce.
2.5.3 Keuntungan E-Commerce