Pengembangan sistem informasi penjualan online taqwim digital pada PT. Arisa Gita

(1)

1

Zainudin Bey Fananie, M.Sc., Herlino Nanang , MT dan Santri Anggraeni Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : (021) 92565344

e-mail : Chantry_maniez@yahoo.com ABSTRAKSI

Syaripudin, Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Online Taqwim Digital (Studi Kasus PT. Arisa Gita). (Dibawah bimbingan Aang Subiyakto, dan Bayu Waspodo, ).

ABSTRAK

Perdagangan melalui jaringan internet dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. PT. Arisa Gita salah satu yang menggunakan internetuntuk bertujuan untuk memperluas pemasaran dan pelayanan melalui Internetsehingga menjadi nilai tambah bagi pihak PT. Arisa Gita. Kesulitan yang terjadi pada PT. Arisa Gita yaitu Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan. Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untukcustomer dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu skripsi ini dibuat bertujuan untuk merancang sebuah program aplikasi web yang digunakan untuk kegiatan pemesanan online di PT. Arisa Gita. dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Beroriantasi Objek, yang meliputi fase Analisis, Perancangan, Pengujian dan Implementasi. Pengembangan Sistem Informasi ini dirancang sesuai kebutuhan sistem yang dibutuhkan. Penelitian ini diharapkan dapat amenjawab semua permaslahan-permasalhan yang terjadi pada PT. Arisa Gita .

Kata kunci : Sistem, Online, web, Orientasi Objek.V Bab + xix Halaman + 101 Halaman + 50 Gambar + 27 Tabel + 3 Lampiran + Daftar Pustaka 10 (2003-2008).

1. PENDAHULUAN

Saat awal ditemukannya jaringan komputer, kebanyakan perusahaan bisnis skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce) untuk mengendalikan transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet, perdagangan secara elektronik (e- Commerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dalam berbagai ukuran.(Nugroho, 2006).

Perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya, e-commerce dapat mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan

biaya operasional organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis, meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006)

Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik adalah e-commerce. Sederhananya, e-commerce adalah membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online.

PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran,


(2)

sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untuk customer

dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi.

Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk membangun ”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA” dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan

Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan?.

2. Bagaimana merancang sistem data yang terintegrasi sehingga memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan?.

3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan

Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan Taqwim Digital?

4. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan

Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu perusahaan dalam memasarkan Taqwim Digital?

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu:

1. Pembuatan Sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP5.0 dan menggunakan My SQL 5.0sebagai databasenya.

2. Pada penulisan Sistem Penjualan online yang dibuat tidak membahas lebih lanjut dari segi keamanan data pada sistem.

Adapun tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang program yang bersifat user friendly bagi segala tingkatan pengguna internet.

2. Menampilkan berbagai jenis produk dan harga dalam bentuk katalog yang akan memberi gambaran tentang produk secara dekat untuk memudahkan pelanggan/pembeli ketika memesan barang.

3. Dapat menghasilkan halaman admin yang digunakan untuk pengaturan, penambahan dan penghapusan produk.

1.5 Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas, maka manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Penulis

a.mampu menerapkan pembuatan aplikasi pemesanan online

b.memberikan pemahaman mengenai konsep pemesanan onlinepada perusahaan.

2. Bagi Perusahaan Arisa Gita

a.Mempermudah proses pemesanan atau pembelian produk oleh konsumen dan perusahaan dalam melakukan penjualan.

b.Dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk.

c.Membantu memperluas area promosi. 3. Bagi Universitas

Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi Universitas adalah:

a.Mengetahui seberapa jauh Mahasiswa memahami materi yang di

berikan.

b.Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik yang di gunakan di lapangan khususnya di bidang Teknik Informatika / Sistem Informasi.

1.6 Metode Penelitian

Dalam kegiatan penulisan ilmiah ini, penelitian menggunakan metode :


(3)

administrasi pemesanan pada PT. Arisa Gita. a. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku referensi dan buku perancangan sistem yang dapat dijadikan acuan dalam pembahasan masalah. c. Studi Literatur

Pengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan pertimbangan dalam membangun sistem baru

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap (Nugroho 2005 : 127) yaitu :

1. Analisa Sistem 2. Perancangan Sistem 3. Pengujian sistem 4. Implementasi Sistem

Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi objek, dan implementasi berorientasi objek.

Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari SiklusPengembangan Sistem Berorientasi Objek (Adi Nugroho, 2005). 2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem

Sistem didefinisikan sebagai "sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan". Dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan

1. Tujuan (Goal)

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Contoh : pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan melakukan transfer melalui Internet.

2. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Contoh : data transaksi, data anggota, dan instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

4. Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya 5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism)

diwujudkan dengan menggunakan umpan balik

(feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki.

6. Batas (Boundary)

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Contoh : pada sistem


(4)

sebagai bagian luar sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi

Sumber Informasi adalah data. Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004 : 23). Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003 : 31).

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi memiliki tiga kriteria (Supriyanto, 2007 : 244), yaitu :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. 3. Relevan (relevance)

Informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004 : 107).

Menurut Wilkinson (1992), definisi sistem informasi adalah : kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Kadir, 2003 : 11).

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut (Kadir, 2003 : 70) :

1. Hardware (perangkat keras) mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Software (perangkat lunak) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung

jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber

(resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4 Penjualan

Definisi penjualan adalah proses pertemuan antara penjual dan pembeli, proses perubahan keputusan pembeli yang dilaksanakan penjual atau salah satu kegiatan ekonomi yang mengakibatkan berpindahnya hak milik dari penjual kepada pembeli yang menerima imbalan tertentu sesuai dengan yang telah disepakati.

Terdapat dua system penjualan yaitu : 1. Sistem Penjualan Tunai

Merupakan transaksi yang apabila barang dan jasa diserahkan ke pembeli setelah perusahaan menerima uang dari pembeli.

2. Sistem Penjualan Kredit

Adalah transaksi penjualan yang apabila order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui


(5)

memperoleh keuntungan dari penerimaan uang.

2.4.1 Faktor-Faktor Penjualan

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain (Kurnia, 2008): a. Kualitas Barang

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

b. Selera Konsumen

Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang dijual berubah maka volume penjualan akan menurun.

c. Servis Terhadap Pelanggan

Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha di mana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. d. Persaingan Menurunkan Harga Jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula

2.5 E-commerce

2.5.1 Definisi E-Commerce

E-Commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainya (Humdiana dan Indrayani, 2005)

E-commerce berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet, e-commerce merupakan aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet.

berhubungan dengan (Susanta,2005): 1. Penjualan produk/jasa 2. Proses

3. Agen pengiriman/perantara

Tahun 1997 dibuat sebuah framework yang menjelaskan kemungkinan kombinasi konfigurasi dalam 3 dimensi. Dimensi tersebut yaiutu produk dapat secara fisik atau digital, proses dapat secara fisik atau digital, dan agen pengiriman/pelantara secara fisik atau digital. Dalam perdagangan tradisional, ketiga dimensi tersebut dilakukan secara fisik, dan e-commerce semua dimensi benar-benar dilakukan secara digital. Semua kombinasi meliputi perpaduan dimensi digital dan dimensi secara fisik. Jika dalam kombinasi tersebut paling tidak hanya ada satu dimensi, hal tersebut dapat dinilai sebagai e-commerce, tetapi hanya sebagian dari e-commerce. Contohnya, membeli pakaian di Walt-Mart Online , atau buku dari amazon.com adalah sebagaian dari e-commerce, karena barang dikirim secara fisik melalui FedEx. Tetapi membeli E-book dari amazon.com atau produk berupa software dari Buy.com adalah e-commerce karena produk, pengirimannya, pembayarannya, dan agen pengirimannya semua dilakukan secara online (Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004).

2.5.2 Jenis-jenis Transaksi E-Commerce

Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis (Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004), yaitu : B2B (Business to Business): dalam transaksi B2B, antara penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini adalah digunakan yang paling digunakan.

1. Collaboration commerce (commerce): dalam e-commerce, mitra bisnis berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi anatara dan antar mitra bisnis sepanjang rantai persediaan (supply chain).

2. B2C (Business to Consumer): Dalam B2C, penjualnya adalah organisasi atau perusahaan, dan pembelinya adalah individu. Perusahan menawarkan produk/jasa kepada kunsumen. 3. B2C (Consumer to Bisnis): Dalam C2B, individu

memperkenalkan produk atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli produk yang ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com, dimana individu memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan


(6)

situs leleng atau classifiedads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.

5. Intrabusiness (intraorganizational) commerce: dalam kasus ini, organisasi menggunakan e-commerce secara internal untuk meningkaykan kinerja operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E (Business-to-employee) e-commerce, biasanya dilakukan melalui intranet meliputi penukaran barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.

6. Government-to-citizen (G2C): dalam kasus ini, pemerintah menyediakan layanan ke masyaraktnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lainya seperti halnya dengan bisnis (G2B).

7. Mobile commerce (m-commerce): E-commerce dilakukan di lingkungan wirless, seperti menggunakan telpon seluler untuk akses internet, hal itu disebut m-commerce.

2.5.3 Keuntungan E-Commerce

Perdagangan secara elektronik menawarkan kepada perusahaan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. E-commerce tidak hanya membuka pasar baru bagi produk dan/atau jasa yang ditawarkan, mencapai customer baru, tetapi juga dapat mempermudah cara perusahaan melakukan bisnis. Disamping itu, e-commerce juga sangat bermanfaat bagi pelanggan/cutomer dan masyarakat umum. Secara umum, ada berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan saat melakukan perdagangan secara elektronik (Nugroho, 2006). Beberapa manfaat itu adalah sebagai berikut:

1. Keuntungan bagi perusahan, terdiri dari:

a. Memperpendek jarak: Perusahan-perusahan dapat lebih mendekatkan diri dengan customer. Dengan hanya mengklik linkyang ada disitus, customer dapat menuju keperusahaan dimana pun saat itu mereka berbeda.

b. Peluasan Pasar: jangakauan pemassaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.

c. Peluasan jaringan mitra bisnis: Pada perdagangan tradisional, sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis dan kerjasama baik teknis maupun non teknis. Dengan

berdagang secara elektronik tidak membutuhkan kantor dan toko yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta pencatatan-percatatan. Selain itu, perdagangan elektronik juga sangat efisien dari sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi-informasi produk/jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih cepat serta lebih akurat.

2. Keuntungan bagi Customer, terdiri dari:

a. Efektif: Customer dapat memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dibutuhkannya dan berrtransaksi dengan cara yang cepat dan murah.

b. Aman secara fisik: Customer tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan hal ini memungkinkan Customer dapat bertransaksi dengan aman di daerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahayajika berkkendaraan dan membawa uang tunai dalam jumlah yang besar.

c. Fleksibel: Customer dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Customer juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan tradisional umumnya. 3. Keuntungan bagi masyarakat umum, terdiri dari:

a. Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan: dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu melakukan perjalanan-perjalan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang dijlanan. Berkurangnya kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan bakar dan mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas buangan kendaraan bermotor dapat mencerminkan lingkungan.

b. Membuka peluang kerja baru: era perdagangan elektronik akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak “buta” teknologi. Muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti pemrograman komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.


(7)

dengan dunia maya. Selain itu, dampak langsung dari hadirnya internet langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.

d. Meningkatkan kualitas sumber daya: E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengenal teknologi komputer, sehinggan pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer. 2.5.4 Kerugian E-commerce

Disamping segala hal yang menguntungkan dari perdagangan elektronik, e-commerce juga memiliki kerugian-kerugian. Sebagai langkah antisipasi, perlu dipahami beberapa hal negatif dari e-commerce (Nugroho,2006), yaitu:

1. Meningkatkan individualisme: seseaorang dapat bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu dengan siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri (egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.

2. Terkadang menimbulkan kekecewaan: apa yang dilihat dilayar monitor komputer terkadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata (aslinya). Hal inilah yang terkadang membuat customer merasa kecewa terhadap produk yang akan dibelinya melalui internet. 3. Tidak manusiawi: sering kali orang pergi ke

toko-toko dan pusat-pusat pembelanjaan (mall) tidak sekedar berbelanja tetapi juga untuk menyegarkan pikiran. Hal ini tidak dialami dalam e-commerce, meskipun dapat mengobrol dengan chatting, tetapi tidak bisa menyegarkan secara nyata. 2.5.5 Konsep Dasar Keamanan e-commerce

Terdapat beberapa faktor pendorong kemunculan dan perkembangan keamanan e-Commerce diantaranya, adalah :

a. Kemajuan infrasutruktursistem komunikasi b. Meledaknya sistem perdagangan global

Pengakuan terhadap pernyataan sah

h. Secure Electronic Commerce: e-Commerce yang menggunakan prosedur sistem keamanan dan teknik-teknik untuk menghadapi segala resiko yang terjadi. Fungsi- fungsi umumnya antara lain:

1) Authentication(Pembuktian keaslian) 2) Confidentiality(kerahasiaan) 3) Data integrity(integritas data)

Biasanya semua itu diimplementasikan dengan menggunakan teknologi kriptografi seperti enkripsi dan

digital signature.

2.5.6 Tujuan-tujuan Sistem Informasi Keamanan Sistem Keamanan Informasi: Merupakan penerapan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan keamanan sistem informasi dengan menggunakan bidang-bidang utama yaitu:

1. Sistem Keamanan Komunikasi

(Communications security) merupakan perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke sistem lainnya. 2. Keamanan Komputer (Computer security)

adalah perlindungan terhadap sistem informasi komputer itu sendiri.

3. Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.

4. Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut. 5. Keamanan administrative contohnya

mengadakan control terhadap perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali semua kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya.

6. Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja.

Ada beberapa tujuan dalam penggunaan system informasi keamanan, yaitu :

a. Confidentially : Menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut tidak dapat di buka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang tidak berhak. b. Integrity: Menjamin konsistensi data


(8)

sumber miliknya sendiri.

d. Legitimate Use: Menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.

2.6 Taqwim Digital

Adalah sebuah produk yang upaya ikut berkontribusi bagi terselenggaranya pelaksanaan shalat fardu awal waktu yang menunjukan jadual dan masuknya shalat dengan tepat serta beroperasi secara otomatis akan mengikuti jadual yang telah dikeluarkan resmi oleh Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI, karena data resmi tersebut telah di input kedalam “software”

program yang ada di dalamnya.

2.7 Metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

Pengembangan sistem informasi (system development) dapat berarti menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005)

Ada beberapa metode dalam pengembangan sistem, salah satunya dengan pendekatan objek oriented development. Objek oriented development adalah suatu cara perkembangan peranti lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada didunia nyata. Abstraksi adalah menemukan serta memodelkan fakta-fakta dari suatu objek yang penting bagi suatu aplikasi (Nugroho, 2005).

Metode pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:

1. Pemodulan ( Encapsulation )

Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (informasi hiding)

konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada didunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan.

2. Penurunan (Inheritance)

Object-object memilki banyak persamaan, namun ada sedikit perbedaan, hal ini mempnyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance

sebuah class, sebuah object mempunyai semua karakteristik dari class. Inilah yang disebut dengan inheritance(pewaris sifat).

3. Polimorphisme

Pengembangan sistem berorientasi objek mencakup aktivitas-aktivitas dibawah ini, antara lain: 1. Analisa

Analisa berorientasi objek (Objek Oriented Anlysis) adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem serta mengidentifikasi kelas kelas serta hubungan satu dengan yang lain (Nugroho, 2005). Hasil utama dari analisa adalah sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap perancangan.

2. Perancangan

Sasaran dari perancangan berorientasi objek (OOD Objek Orianted Design) adalah merancang kelas-kelas ynag teridentifikasi selama tahap analisis dan antar muka pengguna (User Interface). Selama tahap ini kita mengidentifikasikan, menambahkan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi kebutuhan.

3. Pengujian Black Box Testing

Pengujian pada dasarnya adalah menemukan serta menghilangkan ‘bugs’ (kesalahan-kesalahan) yang ada disistem/perangkat lunak itu (Nugroho, 2005 : 431). Dalam hal ini penulis menggunakan strategi pengujian blakc-Box testing. blakc-Box

testing merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case(William, 1995).

4. Implementasi

Memprensentasikan hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman kemudian dapat dijalankan pada komputer.

2.8 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modelling Language(UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia perkembangan sistem yang berorientasi obyek (Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique

(OMT) dan Object Oriented Software Engineering

(OOSE). Metode Boochdari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat


(9)

terstuktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama pada metodologi ini adalah analisis, design system, design object dan implementasi. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberikan penekanan pada use case.

Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif. Gambar 2.1 ini menunjukan unsur-unsur yang membentuk UML.

Gambar 2.1Unsur-Unsur Pembentuk UML (Munawar, 2005: 18)

Pada penggunaan UML akan berdampak peningkatan pada peningkatan produksivitas dan kualitas, serta pengurangan biaya dan waktu. Dalam UML terdapat model-model untuk menjelaskan bagaimana suatu aplikasi berjalan. Model-model tersebut antara lain model use case

dan analisis. Selain model UML, terdapat diagram-diagram seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

2.8.1 Model Use Case

Pada pembuatan sebuah aplikasi diperlukan model-model dari UML seperti model use casedan model analisis. Model use case adalah model yang menggambarkan requirements system untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari sistem yang akan dibuat. Use case model juga digunakan sebagai sebuah masukan yang penting selama dalam proses analisis,

design, dan testing. Use case model ini terdiri dari satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram diuraikan dalam.

2.8.2 Model Analisis

Dalam menggunakan UML selain model use case

juga terdapat model analisis yang dipakai pada sequence

merupakan pemetaan awal dari perilaku sistem. Kelas analisis terdiri dari kelas yang berstereotype boundary, control, dan entity

1. Boundary Class

Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.

2. Control Class

Control Class adalah kelas yang mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem. Kelas ini menghubungkan kelas boundary dengan kelas entity. Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use case saja. Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya.

3. Entity Class

Entity Class adalah kelas yang menyimpan dan mengolah data. Kelas entity memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity memperlihatkan data dari sebuah sistem oleh karena itu, kelas entity membantu untuk memahami apa yang kira-kira ditawarkan oleh sistem kepadauser.

2.8.3 Diagram-Diagram dalam UML

Diagram merupakan penjelasan secara grafis yang berkaitan dengan

elemen-elemen dalam sistem. Diagram-diagram ini dibuat supaya model yang dibuat semakin mendekati realitas. Berikut ini merupakan tipe-tipe diagram UML yang terdapat dalam UML:

1. Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use casebekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap

scenariomendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasikan oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case


(10)

dengan use case)

2. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peranan seperti halnya

flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan

flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel. Diagram ini menunjukan langkah-langkah, keputusan dan percabangan yang terjadi dengan tingkah laku dari objek, atau dengan sebuah proses bisnis. Obyek adalah benda secara fisik atau konseptual yang ada dalam kenyataan dalam sekeliling hidup kita. Contoh dari obyek seperti hardware, software, dokumen, manusia dan bahkan juga konsep. Sebuah objek mempunyai keadaan sesaat (state). Diagram ini digunakan untuk mempresentasikan sebuah operasi obyek dan proses bisnis.

Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukkan bussines Workflow

atau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui

use case. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Strandar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan akrtivitas. Decision

digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses pararel (frok dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

3. Sequence Diagram

Squence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama.

Messagediwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditujukan dengan progress vertikal. Sequence diagrammenekankan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram menerangkan tahap demi

obyek berupa message yang digambarkan terhadap perubahan waktu. Setiap obyek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian

message yang dikirim oleh obyek digambarkan dari laporan. Oleh karena itu, setelah sedikit iterasi, biasanya bagian yang telah dikembangkan akan dihentikan dan dilanjutkan dengan langkah pengembangan selanjutkan dengan garis

horizontal secara kronologis dari atas ke bawah. Pada pelaksanaannya, setiap langkah saling memberikan informasi satu sama lainnya. Proses

softwaretidak linier dan sederhana tapi memiliki urutan iterasi dari aktivitas pengembangan sampai di langkah terakhir perangkat lunak digunakan. Model yang banyak mengandung iterasi membuat sulit pihak manajemen untuk memeriksa seluruh rencana.

4. Class Diagram

Class diagarm adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class

menggambarkan keadaan (atribut/ properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/ fungsi).

Class biasanya digunakan untuk mendefinisikan obyek-obyek bisnis. Class-class seperti ini biasanya mendefinisikan model database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah classseperti ini sering disebut dengan class entity karena mewakili objek database.

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan obyek beserta hubungan satu sama lainnya seperti containment,

pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu nama, atribut dan metode. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a. Private, fitur ini tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. Fitur ini mempunyai simbol (-).

b. Protected, fitur ini hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya. Fitur ini mempunyai simbol (#).

c. Public, fitur (sebuah operation atau

attribute) dapat dipanggil oleh siapa saja atau diakses oleh class manapun. Fitur ini mempunyai simbol (+).


(11)

2.9 Konsep Aplikasi Berbasis Web

World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web

pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam web browser. Internet identik dengan

web, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface (tampilan antarmuka) yang dibutuhkan oleh pengguna internet dari masalah informasi sampai dengan komunikasi webmemudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internetlainnya dan menelusuri informasi. Selain itu web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up serverlebih mudah, informasi mudah didistribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. (Sidik & Pohan, 2007:1-2). Server dan web browser

berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) bertugas menangani permintaan-permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen–dokumen web. Berikut skema kerja antara

serverdan web browser .

Gambar 2.2 Skema kerja web

(Sidik & Pohan, 2007)

Aplikasi web (web application) adalah aplikasi yang dapat diakses dengan menggunakan web browser

lewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal intranet perusahaan). Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program (PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application(aplikasi web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail, online shopping, blog, search engine

2.10Database(Basis Data)

Database (Basis Data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir, 2003: 120). Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan berbeda.

2.11MySQL

MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Stucture Query

Language). SQL sendiri merupakan bahasa yang terstruktur yang digunakan untuk interaksi antara script

program dengan database sever dalam hal pengolahan data. Dengan SQL, kita dapat membuat tabel yang nantinya akan diisi dengan data, memanipulasi data (misalnya menambah data, menghapus data dan memperbaharui data), serta membuat suatu perhitungan dengan berdasarkan data yang ditemukan (Prasetyo, 2004).

Oleh karena hal tersebut, SQL tidak hanya terbatas digunakan untuk mendapatkan suatu tampilan dari

databaseyang statis. Saat ini juga sedang dikembangkan standar baru yang dikenal sebagai SQL3, yang berencana membuat SQL menjadi bahasa yang mendekati mesin

tuning.

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software sekaligus konsultan databasebernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis

webpada client.

Awalnya Michael Widnius “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu,


(12)

dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Javadan PHP. Selain itu, dengan bantuan driver ODBC, MySQL juga mampu berinteraksi dengan berbagai pemrograman visual seperti Delphi, Visual Basic dan sebagainya. (Prasetyo, 2004).

2.12PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter.

Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmeryang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahasa pemrogramanke arah pemrograman berorientasi objek. PHP (PHP Hyperyext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk webdinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupun Perl. Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman Web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP

IIS (Internet Informarion Server), dan Xitami. Adapun pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa permograman adalah:

PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah

soucebahkan bebas biaya alias gratis).

PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi, sehingga proses dilakukan dengan cepat.

2.13 Studi Literatur Sejenis

Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap dua karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dalam pengembangan sistem informasi penjualan yang akan dikembangkan. Batasan yang penulis lakukan dalam mengevaluasi penelitian-penelitian terdahulu terfokus pada penelitian sistm informasi penjualan. Peneliti akan menjelaskan mengenai tujuan sistem yang dibuat, metodologi yang digunakan, hasil dari sistem yang dibuat, dan kelemahan sistem yang dihasilkan dari dua karya tulis ilmiah tersebut.

Tabel 2.1Daftar Studi literatur Sejenis No Judul Skripsi

diambil dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kelebihan menurut penulis Kekurangan menurut penulis 1 Angga Sulistyawati, 2007, Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web

Pembayaran sudah melalui M-Banking

Tidak ada laporan harian, mingguan, dan bulanan. Belu ada fasilitas untuk login member

2 Canda Sailan Dalimunte, 2007, Pengembangan sistem informasi penjualan Pembayaran sudah melalui M-Banking

Tidak ada catatn transaksi untuk user


(13)

member. Untuk itu penulis melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat laporan pemesanan, serta membaut akses

loginuntuk memberdan laporan catatan transaksi.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penulis dalam penelitiannya menggunakan 3 metode untuk mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi, serta studi lapangan.

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemilik toko dan admin:

Nama : Hafis Alwini

Jabatan : Administrasi pemasaran perusahaan

2. Observasi

Observasi adalah sebuah metode pengumpulan informasi dengan cara pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian.

Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung, sebagai berikut :

Tempat

Tempat yang mejadi objek penelitian adalah Nama Perusahaan : PT. Arisa Gita

Alamat : Jl. Raden Saleh No. 18 Jakarta Pusat

Waktu

Waktu pelaksanaan adalah

Hari : Senin hingga Sabtu Pukul : 09.00 – 15.00 wib Lama penelitian : April-Juni (2010)

Metode pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan baik berupa artikel, buku-buku, jurnal, maupun sumber lain yang bersangkutan, dapat dilihat pada literatur (Daftar Pustaka).

3. Studi Literatur

Peneliti akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan sistem informasi e-commerceyang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap 2 (dua) karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan karya ilmiah dalam pengembangan sistem informasi penjualan on-line yang akan dikembangkan.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yg penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan

Agar memudahkan proses analisa dan perancangan, maka digunakan suatu tool yaitu UML

(Unified Modelling language). Alasan penulis menggunakan ini karena kemudahan dalam proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat dipahami dengan mudah

1. Analisa Sistem

Analisa sistem dapat diartikan sebagai peguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-perrmasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Pada tahapan analisa disini akan menjelaskan sebagai berikut :

a. Profil PT. Arisa Gita

Profil ini akan menguraikan tentang PT. Arisa Gita.

b. Analisa sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang kelemahan dari sistem lama dan keunggulan sistem yang sedang berjalan.

c. Analisa pemecahan masalah

Analisa disini akan menguraikan tentang bebrapa usulan alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sistem informasi Penjualan

online. 2. Perancangan Sistem

Pada tahap desain, hasil analisa didetailkan dengan bantuan tool UML (Unified modelling language).

beberapa diagram UML yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:

1) Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem yang dibuat. 2) Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui

use case.


(14)

Selain menggunakan UML diatas, diperlukan juga perancangan database

untuk menyimpan objek-objek yang telah dibuat kedalam database sistem. Setelah dibuatkan rancangan database, maka perlu dirancang layer input(user interface) agar memudahkauser dalam menginput data. 3. Pengujian Sistem

Setelah melakukan analisa dan perancangan tahap selanjutnya adalah pengujian sistem (testing). Pengujian istem dilakukan menggunakan metdode black box.

4. Implementasi

Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan dengan cara membuat coding program yang dapat dimengerti komputer. Penulis menggunakan PHP dalam mengimplementasikan bahasa pemrograman dan MySQL sebagai rancangan database. Pada tahap ini relative sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan.

3.3 Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Kerangkan Berfikir

yang bergerak dibidang usaha penjualan bermacam-macam Taqwim Digital. PT Arisa Gita berdiri pada tanggal 12 April 2008. lokasi PT. Arisa Gita terletak di jl. Raden Saleh No. 18 Q Jakarta Pusat.

Dalam usaha pendiriannya, PT. Arisa Gita dicetuskan oleh ibu Hj. Muriyati. untuk mendirikan suatu usaha yang terbilang besar ini atau mmepunyai tujuan yang besar dibutuhkan kerjasama yang baik demi tercapainya suatu tujuan yang baik pula.

4.1.1.2 Struktur Organisasi

Organisasi merupakan kesatuan aktivitas dimana para pimpinan mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untukmencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasiyang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui aktivitas mana yang harus dilaksanakan sehingga hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan baik.

Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukan pembagian tugas dan wewenang serta peraturan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

Suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan pembagian tugas (job description) sehingga tidak ada penumpukan tugas pada suatu karyawan. Dalam organisasi atau perusahaan tidak mungkin terlepas dari pegawai, yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu bagian dari suatu kelompok kerja yang disusun terdiri di mana secara singkat dapat dijalankan tugas-tugas dan tanggung jawab dari pegawainya.

PIMPINAN Bagian Keuanga Bagian Produksi Bagian Administra


(15)

yang mempunyai tanggung jawab masing-masing, yaitu;

1. Pimpinan Utama Tugas :

a. Bertanggung jawab terhadap semua bidang didalam struktur organisasi.

b. Menyusun rencana strategis bisnis dalam jangka pendek dan jangka panjang.

c. Merumuskan inovasi-inovasi strategi bisnis baru yang nantinya menjadi daya tarik bagi pembeli. d. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi setiap

bulannya.

e. Melakukan pengontrolan disemua bidang yang terstruktur.

f. Mengambil keputusan-keputusan strategis dan pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam peningkatan kinerja PT. Arisa Gita ini.

2. Sekretaris

Bagian ini mencatat segala yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan di bawah perintah piminan.

3. Keuangan

Bagian ini akan bertanggung jawab mengenai masalah keuangan PT. Arisa Gita, yang mencakup dari : a. Biaya pembelian Stok barang untuk memproduksi

Taqwim Digital

b. Biaya pembelian peralatan produksi c. Pembayaran gaji pekerja

d. Penerimaan kas penjualan

e. Membuat Laporan Keuangan kepada pimpinan utama.

4. Administrasi

Bagian ini bertugas Mencatat semua keperluan usaha ini seperti :

a. Mengecek atau mengawasi penjualan b. Pengadaan perlengkapan disemua bagian

c. Membuat laporan keseluruhan kepada pimpinan utama.

5. Produksi

Bagian Produksi bertugas untuk membuat barang sesuai dengan pesanan dari konsumen ‚ menjaga volume persediaan barang, membuat laporan persediaan barang dan mengirim barang ke konsumen.

4.1.2 Analisa Sistem Berjalan

Pada pengamatan yang diperoleh, bahwa sistem yang sedang berjalan pada PT. Arisa Gita adalah bahwa

Setelah pesanan Taqwim Digital tersedia maka dilakukan pembayaran dan Taqwim Digital diterima oleh pembeli.

Berdasarkan proses pemesanan tersebut, penulis mendefinisikan variable-veriabel yang diperlukan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat diantaranya data Taqwim Digital dan data penjualan.

4.1.2.1 Use CaseDiagram Sistem Berjalan

Proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Use Case diagram dibawah ini :

Gambar 4.2Use Casediagram berjalan di PT. Arisa Gita

4.1.2.2 ActivityDiagram Berjalan

Adapun proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Activity diagram dibawah ini :


(16)

penulis dapat menyimpulkan ada beberapa keunggulan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :

1. Pemesan dapat melihat langsung Taqwim Digital secara fisik.

2. Bisa memastikan Kondisi Taqwim Digital yang dibeli diterima dengan baik.

3. Tidak mengeluarkan biaya besar untuk pembelian perangkat keras maupun perangkat lunak.

b. Kelemahan Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya : 1. Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari

pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.

2. Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

3. Membutuhkan waktu yang tidak tidak bisa ditentukan untuk melakukan pemesanan dikarnakan harus datang langsung ke PT. Arisa Gita padahal waktu bisa digunakan untuk aktivitas lain.

4.1.3 Analisa Sistem Yang Diusulkan

Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama sistem administrator berbasis web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi penjualan Taqwim Digital. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja. Yang kedua sistem client

berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website

dari sistem informasi penjualan Taqwim Digital dan setiap

user dapat melakukan transaksi pemesanan Taqwim Digital.

Proses pengembangan sistem informasi penjualan Taqwim Digital yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem Informasi penjualan Taqwim Digital.

b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia untuk user.

Diusulkan Kelemahan Sistem

Berjalan

Keunggulan Sistem Berjalan

Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

Tidak perlu mengantri dalam kondisi apapun. Membutuhkan waktu yang

tidak bisa ditentukan yang lama untuk melakukan pemesanan

Pemesanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan dapat dilakuakan dimana saja.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dengan otomatis dan terintegrasi dengan baik.

4.2 Perancangan Sistem

Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object oriented analisys

dengan toolsdiagram yaitu : 1. Use case diagram

2. Activity diagram

3. Sequences diagram

4. Class diagram. 4.2.1 Use case Diagram

Menggunakan UML diagaram Usecase untuk menangkap kebutuhan user daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Aktor dan usecaseditampilkan dalam bentuk diagram.


(17)

3) Membuat Use Case model diagram

4) Dokumentasi narasi Use Case 1. Identifikasi Aktor

Tabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan

2. Identifkasi Use Case Nama

Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Daftar Member Mendeskripsikan kejadian user untuk mendaftar menjadi member pada sistem

Non Member

Melihat Data Belanja

Mendeskripsikan kejadian user untuk melihat data belanja yang telah di order.

Member dan Non Member.

Cetak Data Belanja

Mendeskripsikan kejadian user untuk mencetak data belanja yang telah diorder.

Member dan Non Member.

Cari Barang Mendeskripsikan kejadian user untuk

Member dan Non

melakukan belanja barang.

Member.

Konfirmasi Pembayaran

Mendeskripsikan kejadian user untuk menkonfirmasi pembayaran

terhadap belanja yang telah di order

Member dan Non Member.

Ubah Password

Mendeskripsikan kejadian user dalam mengubah password

Member dan Admin Login Mendeskripsikan

kejadian user untuk login.

Member dan Non Member. Update Data

Member

Mendeskripsikan kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus data member .dalam sistem e-commerce taqwim digital

Admin

CRUD Data Barang

Mendeskripsikan kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus data barang dalam sistem e-commerce taqwim

Admin

No Actor Description

1. Admi n

Yang bertanggung jawab dalam

maintenance sistem, memanage user, menginput dan merubah data.

2. Memb er

Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan cara login terlebih dahulu.

3. Non Memb er

Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan tidak melakukan login.


(18)

dalam melihat data belanja yan telah di order oleh customer. Validasi Mendeskripsikan

kejadian admin dalam validasi data belanja.

Admin

3. Use Case Model Diagram

Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan Online

PT. Arisa Gita

Pengembangan sistem informasi penjualan online

pada PT. Arisa Gita terdapat beberapa case yang digunakan yaitu login pada saat masuk aplikasi. Setelah proses login selesai user bisa saja mengganti passwordnya bila user menghendaki, selanjutnya proses pemesanana Taqwim Digital yang dikehendaki oleh user dengan cara meng-input nama kategori Taqwim Digital yang dipesan yang akan dimasukan kedalam sistem dengan

admin dimana admin akan melihat didata pesanan dan memastikan data yang diinput disistem dan alamat yang akan dikirim sama. Proses verifikasi ini untuk memastikan pesanan yang dilakukan user layak disetujui atau ditolak. Aplikasi yang ditolak tidak akan diproses kemudian, namun jika aplikasi disetujui maka akan dilakukan pengiriman Taqwim Digital ke kostumer.

Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan

Kelemahan Sistem Berjalan

Keunggulan Sistem Berjalan

Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai

Tidak perlu mengantri dalam kondisi apapun. Membutuhkan waktu yang

tidak bisa ditentukan yang lama untuk melakukan pemesanan

Pemesanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan dapat dilakuakan dimana saja.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.

Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dengan otomatis dan terintegrasi dengan baik.

4.2 Perancangan Sistem

Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object oriented analisys

dengan toolsdiagram yaitu : 5. Use case diagram

6. Activity diagram

7. Sequences diagram


(19)

suatu relasi (relationship). Aktor dan usecaseditampilkan dalam bentuk diagram.

Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user

dapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram. 5) Identifikasiactor

6) Identifikasi use case

7) Membuat Use Case model diagram

8) Dokumentasi narasi Use Case 1. Identifikasi Aktor

Tabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan

4. Identifkasi Use Case

Nama Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Daftar Mendeskripsikan kejadian user untuk

Non

Belanja kejadian user untuk melihat data belanja yang telah di order.

dan Non Member.

Cetak Data Belanja

Mendeskripsikan kejadian user untuk mencetak data belanja yang telah diorder.

Member dan Non Member.

Cari Barang Mendeskripsikan kejadian user untuk mencari data barang.

Member dan Non Member. Belanja

Barang

Mendeskripsikan kejadian user dalam melakukan belanja barang.

Member dan Non Member.

Konfirmasi Pembayaran

Mendeskripsikan kejadian user untuk menkonfirmasi pembayaran

terhadap belanja yang telah di order

Member dan Non Member.

Ubah Password

Mendeskripsikan kejadian user dalam mengubah password

Member dan Admin

Login Mendeskripsikan kejadian user untuk login.

Member dan Non Member. Update Data Mendeskripsikan Admin N

o

Actor Description

Admin Yang bertanggung jawab dalam

maintenance sistem, memanage user, menginput dan merubah data.

Member Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan cara login terlebih dahulu.

Non Member

Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan tidak melakukan login.


(20)

member .dalam sistem e-commerce taqwim digital CRUD Data

Barang

Mendeskripsikan kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus data barang dalam sistem e-commerce taqwim digital

Admin

Lihat Belanja Mendeskripsikan kejadian admin dalam melihat data belanja yan telah di order oleh customer.

Admin

Validasi Mendeskripsikan kejadian admin dalam validasi data belanja.

Admin

3. Use Case Model Diagram

PT. Arisa Gita 4.2.2 Activity Diagram

Berikut adalah activity diagram dari beberapa proses pada sistem pemesanan online pada PT. Arisa Gita. 1. Activity Diagram Login Member dan Admin 2. Activity Diagram UbahPassword

3. Activity Diagram Pemesanan Member

4. Activity Diagram Pemesanan Bukan Member

5. Activity DiagramCatatan Transaksi 6. Activity Diagram Mencari Barang 7. Activity Diagram UpdateData Barang 8. Activity Diagram validasi

4.2.3 Sequence Diagram

Sequence diagramini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa sequence diagram dari pengembangan sistem penjualan online, yaitu :

1. Sequence Diagram Login Member dan Admin 2. SequenceDiagram UbahPassword

3. SequenceDiagram Pemesanan Member

4. Sequence Diagram Pemesanan Bukan Member

5. Sequence DiagramCatatan Transaksi 6. Sequence Diagram Mencari Barang 7. Sequence Diagram UpdateData Barang 8. Sequence Diagram validasi

4.24 Class Diagram

Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema databaseyaitu dengan tabel-tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel, attribut class yang akan menjadi field

dalam tabel. Struktur data class diagram yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:


(21)

pemasukan data, maka perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data, maka pada beberapa atribut atau fielddilakukan pengkodean.

Tampilan halamanloginadmin

Tampilan Menu Utama Admin

Tampilan haman Admin pada menu ‘Data Member’

Tampilan halaman Admin pada menu ‘Data Barang’

Tampilan halam catatan transaksi pada member dan non member

Tampilan ubah password pada menu member

Tampilan halaman konfirmasi pembayaran pada menu member dan non member


(22)

karyawan dan proses bisnis perusahaan PT. Arisa Gita?.

2. Dengan sistem informasi penjualan online Taqwim Digital dapat membantu dan memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan Online Taqwim Digital?

3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan Taqwim Digital?

4. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu memasarkan Taqwim Digital? 5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas program sistem informasi pemasaran online memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi pihak PT. Arisa Gita terutama bagi pengembangan sistem informasi penjualan online, saran-saran tersebut antara lain:

1. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penullis dalam penelitian ini.

2. Membuat sistem keaman untuk aplikasi meliputi autentikasiuser dan pengamanan jalur data. 3. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan

dengan tidak hanya menggunakan pembayaran melalui transfer akan tetapi dapat dikembangkan menggunakan M-banking atau payplay.


(23)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Saat awal ditemukannya jaringan komputer, kebanyakan perusahaan bisnis

skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian

tertentu dari perdagangan elektronik (

electronic commerce

) untuk mengendalikan

transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet,

perdagangan secara elektronik (

e- Commerce

) dilakukan oleh bisnis-bisnis dalam

berbagai ukuran.(Nugroho, 2006).

Perdagangan melalui jaringan

internet

atau dikenal sebagai perdagangan

elektronik

(e-commerce

) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung

dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya

, e-commerce

dapat

mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa

yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan biaya operasional

organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis,

meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan

untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006)

Pada dasarnya

e-commerce

adalah melakukan bisnis online. Dalam

bentuknya yang paling jelas,

e-commerce

menjual produk kepada konsumen

secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik

adalah

e-commerce

. Sederhananya,

e-commerce

adalah membuat, mengelola, dan

meluaskan hubungan komersial secara online.


(24)

PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada

pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan

barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk

kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan.

Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem

penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen

dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih

berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat

customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang.

Pada pemesanan untuk

customer

dilakukan dengan cara menghubungi melalui

telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama

dan menghambat

customer

dalam melakukan transaksi.

Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk

membangun ”

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

ONLINE

TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA”

dimana sistem ini

dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan

kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada

perusahaan.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web.

Adapun perumusan masalah sebagai berikut:


(25)

1.

Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan

Online

Taqwim Digital

pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu kinerja karyawan dan proses

bisnis perusahaan?.

2.

Bagaimana merancang sistem data yang terintegrasi sehingga memudahkan

dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan?.

3.

Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan

Online

Taqwim Digital

pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan

pemesanan Taqwim Digital?

4.

Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan

Online

Taqwim Digital

pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu perusahaan dalam memasarkan

Taqwim Digital?

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu:

1.

Pembuatan Sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman

PHP

5.0 dan

menggunakan

My SQL 5.0

sebagai databasenya.

2.

Pada penulisan Sistem Penjualan

online

yang dibuat tidak membahas lebih

lanjut dari segi keamanan data pada sistem.

3.

Pembayaran yang digunakan menggunakan sistem pembayaran Transfer.

1.4 Tujuan


(26)

1.

Merancang program yang bersifat user friendly bagi segala tingkatan

pengguna

internet.

2.

Menampilkan berbagai jenis produk dan harga dalam bentuk katalog yang

akan memberi gambaran tentang produk secara dekat untuk memudahkan

pelanggan/pembeli ketika memesan barang.

3.

Dapat menghasilkan halaman admin yang digunakan untuk pengaturan,

penambahan dan penghapusan produk.

1.5

Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan

diatas, maka manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

1.

Bagi Penulis

a.

mampu menerapkan pembuatan aplikasi pemesanan

online

b.

memberikan pemahaman mengenai konsep pemesanan

online

pada

perusahaan.

2.

Bagi Perusahaan Arisa Gita

a.

Mempermudah proses pemesanan atau pembelian produk oleh

konsumen dan perusahaan dalam melakukan penjualan.

b.

Dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk.

c.

Membantu memperluas area promosi.

3.

Bagi Universitas


(27)

a.

Mengetahui seberapa jauh Mahasiswa memahami materi yang di

berikan.

b.

Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik

yang di gunakan di lapangan khususnya di bidang Teknik Informatika /

Sistem Informasi.

1.6

Metode Penelitian

Dalam kegiatan penulisan ilmiah ini, penelitian menggunakan metode :

1.

Metode Pengumpulan Data

1)

Wawancara

Melakukan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan secara lisan dan dijawab dengan lisan pula

Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab atau wawancara pada

bagian administrasi pemesanan pada PT. Arisa Gita.

a.

Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan.

b.

Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku

referensi dan buku perancangan sistem yang dapat dijadikan acuan

dalam pembahasan masalah.


(28)

Pengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang

menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan

pertimbangan dalam membangun sistem baru

2.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang

berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap (Nugroho 2005 : 127) yaitu :

1.

Analisa Sistem

2.

Perancangan Sistem

3.

Pengujian sistem

4.

Implementasi Sistem

Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek

mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi

objek, dan implementasi berorientasi objek.

Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari Siklus Pengembangan Sistem Berorientasi Objek (Adi Nugroho, 2005).


(29)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari :

BAB I

: PENDAHULUAN

Dalam bagian ini akan dikemukakan pendahuluan yang berisi

latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bagian ini akan membahas materi pada

PHP

serta

MySQL

dan pengertian sistem serta pengertian lainya yang berhubungan

dengan sistem itu sendiri.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menguraikan metode yang digunakan penulis dalam menentukan

penulisan

yaitu

metode

pengumpulan

data,

metode

pengembangan sistem dengan metodeloginya.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan sistem yang akan dibuat serta hasil dari pembuatan

sistem tersebut.

BAB V : PENUTUP

Pada bagian ini akan diambil kesimpulan dan saran dari

penulisan skripsi.


(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1

Definisi Sistem

Sistem didefinisikan sebagai "sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan". Dengan demikian di dalam

suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi

sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan

sistem itu dapat tercapai (Kadir, 2003 : 54).

2.1.2

Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem (Kadir, 2003 : 54-57),

antara lain :

1. Tujuan

(Goal)

Setiap sistem memiliki tujuan

(goal),

entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Contoh : pada

bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui

fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan

melakukan transfer melalui Internet.


(1)

11. Cetak Invoice

Fasilitas ini berfungsi untuk mencetak invoice

12. Validasi

Fasilitas ini berfungsi untuk menvalidasi Customer yang sudah membayar.

Gambar 4.33Cetak Invoice


(2)

4.3 Pengujian Sistem (Testing)

Sistem yang telah dikembangkna harus memudahkan tugas-tugas administratif yang ada pada bagian pengelola di PT. Arisa Gita. Sistem ini dikembangkan sesuia kebutuhan user. Tujuannya untuk menilai kemampuan teknis suatu program, pendayagunaan sistem dan pelaksanaan operasionalnya sehingga dapat mengetahui seberapa baik sistem ini berjalan. Adapun pengujian terhadap sistem yang dilakukan adalah bertujuan untuk menemukan kesalahan yang masih ada pada sistem.

Pengujian dilakukan menggunakan pendekatan black-box testing. Dengan menggunakan black-box testing kita dapat mengetahui apakah sistem dapat memberi keluaran seperti yang kita harapkan. Tabel berikut ini adalah merupakan hasil pengujian black-box testing yang berisi persyaratn fungsional sistem yang diuji bersama pengguna.

Tabel 4.26Uji Coba Modul menu utama (Sumber Data: Diolah Sendiri) No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan

1 Menu Menampilkan daftar

menu, login member dan modul admin

SESUAI

Tabel 4.27Uji Coba Modul Pemesanan Barang (Sumber Data: Diolah Sendiri) No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan


(3)

1. Input Data Memasukan Jumlah Pesanan

SESUAI Valid

2. Edit Data Mangedit atau merubah data yang telah di input

SESUAI Valid

3. Hapus Data Menghapus Data yang telah di input

SESUAI Valid

Tabel 4.28Uji Coba Modul Catatan Transaksi (Sumber Data: Diolah Sendiri) No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan 1. Input Data Memasukan Jumlah

Pesanan

SESUAI Vailid

2. Comfirm Memproses data yang telah di input

SESUAI Valid

Tabel 4.29Uji Coba Admin Data Member (Sumber Data: Diolah Sendiri) No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan 1. Input Data Memasukan Data User

kedalam database

SESUAI Valid

2. Edit Data Mangedit atau merubah data yang telah di input

SESUAI Valid

3. Hapus Data Menghapus Data yang telah di input

SESUAI Valid


(4)

telah di input

Tabel 4.30Uji Coba Admin Data Barang (Sumber Data: Diolah Sendiri) No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan 1. Input Data Memasukan Data User

kedalam database

SESUAI Valid

2. Edit Data Mangedit atau merubah data yang telah di input

SESUAI Valid

3. Hapus Data Menghapus Data yang telah di input

SESUAI Valid

4. Comfirm Memproses data yang telah di input

SESUAI Valid

4.4 Implementasi

Setelah tahap analisa dan perancangan selesai, maka hasil rancangan yang masih berupa baris-baris source code yang dapat dilihat pada lampiran, harus di implementasikan kedalam program aplikasi yang dapat dijalankan oleh sistem operasi komputer. Penulis menghosting aplikasi sitem pemasaran online dengan menggunakan domain.


(5)

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah dikemukaka pada bab sebelumnya, maka pada

bab terakhir ini berisikan kesimpulan dari penulisan skripsi serta berisikan

saran-saran yang bermanfaatguna pengembangan selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat

kesimpulan seperti berikut ini:

1.

Dengan sistem informasi penjualan online yang dikembangkan dapat dapat

membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan PT. Arisa Gita?.

2.

Dengan sistem informasi penjualan online Taqwim Digital dapat membantu

dan memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam

penjulan Online Taqwim Digital

?

3.

Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada

PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan

Taqwim Digital?

4.

Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada

PT. Arisa Gita yang dapat membantu memasarkan Taqwim Digital?


(6)

5.2

Saran

Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas program sistem informasi

pemasaran online memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi

lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran

yang kiranya dapat berguna bagi pihak PT. Arisa Gita terutama bagi pengembangan

sistem informasi penjualan online, saran-saran tersebut antara lain:

1.

Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat

lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penullis

dalam penelitian ini.

2.

Membuat sistem keaman untuk aplikasi meliputi autentikasi

user

dan

pengamanan jalur data.

3.

Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan tidak hanya menggunakan

pembayaran melalui transfer akan tetapi dapat dikembangkan menggunakan

M-banking atau payplay.