Model Use Case Model Analisis

tahapan interaktif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kaya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstuktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama pada metodologi ini adalah analisis, design system, design object dan implementasi. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberikan penekanan pada use case. Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif. Gambar 2.1 ini menunjukan unsur- unsur yang membentuk UML. Gambar 2.1 Unsur-Unsur Pembentuk UML Munawar, 2005: 18 Pada penggunaan UML akan berdampak peningkatan pada peningkatan produksivitas dan kualitas, serta pengurangan biaya dan waktu. Dalam UML terdapat model-model untuk menjelaskan bagaimana suatu aplikasi berjalan. Model-model tersebut antara lain model use case dan analisis. Selain model UML, terdapat diagram- diagram seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

2.8.1 Model Use Case

Pada pembuatan sebuah aplikasi diperlukan model-model dari UML seperti model use case dan model analisis. Model use case adalah model yang menggambarkan requirements system untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari sistem yang akan dibuat. Use case model juga digunakan sebagai sebuah masukan yang penting selama dalam proses analisis, design, dan testing. Use case model ini terdiri dari satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram diuraikan dalam.

2.8.2 Model Analisis

Dalam menggunakan UML selain model use case juga terdapat model analisis yang dipakai pada sequence diagram. Model analisis menggambarkan realisasi dari kumpulan use case dalam use case model. Tujuan dari sebuah model analisis adalah untuk membuat pemetaan awal mengenai perilaku yang diisyaratkan dalam sistem aplikasi ke dalam elemen-elemen pemodelan. Elemen model dalam model analisis disebut kelas analisis yang merupakan pemetaan awal dari perilaku sistem. Kelas analisis terdiri dari kelas yang berstereotype boundary, control, dan entity 1. Boundary Class Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar. 2. Control Class Control Class adalah kelas yang mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem. Kelas ini menghubungkan kelas boundary dengan kelas entity. Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use case saja. Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya. 3. Entity Class Entity Class adalah kelas yang menyimpan dan mengolah data. Kelas entity memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity memperlihatkan data dari sebuah sistem oleh karena itu, kelas entity membantu untuk memahami apa yang kira-kira ditawarkan oleh sistem kepada user.

2.8.3 Diagram-Diagram dalam UML