79 Seperti yang telah ditulis pada bab sebelumnya bahwa dimensi
Experiensial adalah menunujuk pada tingkat seseorang merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman keberagamaan.
Berdasarkan hasil penelitian baik berupa angket ataupun wawancara mendalam, diketahui bahwa tingkat religiusitas siswa SMA Muhammadiyah 3
dilihat dari dimensi Experiensial cukup tinggi, sedangkan hubungannya terhadap moral, dimensi Experiensial siswa SMA Muhammadiyah 3 sangat mempengaruhi
mereka untuk berperilaku terpuji. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh ahli fenomenologi termuka Van Deer Leeuw, bahwa pengalaman seseorang dengan
yang suci akan melahirkan suatu sikap dan seperangkat praktek.
11
“AG” siswi SMA Muhammadiyah 3 mengatakan bahwa perasaan takutnya kepada Allah sangat mempengaruhi dia untuk berperilaku baik.
Contohnya, pada saat temannya membutuhkan pertolongan, maka dia akan berusaha menolong semampunya, karena apabila ia tidak menolong, ia
takut Allah akan memberikan musibah yang lebih besar kepadanya.
12
Sedangkan “E” mengakui bahwa ada perasaaan damai dalam dirinya apabila dapat membantu sesama yang membutuhkan, sehingga persaan itu
memotivasikannya untuk selalu membantu semampunya.
4. Pengaruh Pemahaman terhadap Dimensi Intelektual pada Moralitas Remaja
Dimensi intelektual yang dimaksud adalah dimensi keberagamaan yang menunjukkan tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran-
ajaran agamanya. Pemahaman agama yang menyangkut manusia seutuhnya yaitu
11
Thomas F. O’Dea. Sosiologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995, h. 36.
12
Wawancara dengan” AG”, siswa kelas I, pada tanggal 23 April 2007.
80 pengetahuan yang menyangkut keseluruhan pribadi seseorang, mulai dari latihan-
latihan amaliah sehari-hari yang sesuai dengan ajaran agama, baik menyangkut hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam
semesta, serta manusia dengan dirinya sendiri. Pemahaman agama siswa SMA Muhammadiyah 3 dikatakan cukup tinggi,
dikarenakan semakin banyaknya pengamalan-pengalaman agama yang mereka dapat sehingga membawa ke arah pemahaman mereka terhadap agama.
Pemahaman agama siswa SMA Muhammadiyah 3 sangat berpengaruh erat pada moralitas. Dengan pemahamana agama yang dianut, akan menimbulkan
kesadaran beragama dalam perilaku sehari-hari siswa SMA Muhammadiyah 3. Dengan kesadaran beragama itulah siswa-siswi SMA Muhamadiyah 3 menjadikan
agama sebagai pedoman dan petunjuk untuk menentukan mana yang baik dan benar dalam sikap, perilaku, dan perbuatannya. Dengan demikian mereka akan
terdorong untuk berbuat yang baik dan menghindarkan diri dari perbuatan yang dilarang agama.
“MA” mengatakan:
“Bahwa karena memahami hakekat dalam bermasyarakat maka, ia menjadi lebih sering berperilaku prososial, contohnya apabila ada kerja bakti maka ia
selalu ikut berpartisipasi karena menurutnya dengan kerja bakti akan mempererat rasa persaudaraan antar individu”
Ditambahkan oleh “E”, bahwa memang benar pemahaman agamanya mempengaruhinya dalam berperilaku prososial.
81 “E” berpendapat bahwa orang yang banyak ilmunya itu akan
kuat imannya, rajin ibadahnya ya…kaya yang saya dengar waktu pelajaran agama di kelas”
13
5. Pengaruh Pemahaman terhadap Dimensi Konsekuensial pada Moralitas Remaja