Latar Belakang Masalah Pemahaman agama dan moralitas remaja pada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 : studi kasus SMA Muhammadiyah 3 Jl.Limau I,II,III Jakarta Selatan

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kian banyaknya remaja sebagai generasi mendatang yang belum mampu mengaktualkan nilai-nilai luhur dari sebuah agama menunjukan pemahaman yang belum berjalan, sebab ketika terjadi suatu pemahaman, seharusnya seseorang ataupun masa remaja mampu untuk menanggapi arti suatu materi, dapat berupa penjelasan atau membuat ringkasan tentang penjelasan sebab akibat. 1 Dalam hal ini ajaran agama sebagai objek, bahkan seharusnya juga merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mempertahankan sesuatu yang dianggap benar. Generasi muda merupakan konsep yang dibebani nilai-nilai, karena istilah ini berada dalam lapangan terminologi ilmiah, yang sekaligus merupakan pengertian ideologi kultural. 2 Munculnya generasi muda berkaitan dengan perubahan sosial, dimana dalam pemunculan itu generasi muda menuntut peranan sosial, alokasi, yang disatu pihak lain membuka kemungkinan perubahan yang diperlukan dalam struktur masyarakat. Tiap masyarakat mempunyai alokasi peran yang jelas terhadap golongan pemuda dan merupakan tugas pemuda menyesuaikan persepsinya terhadap peran tersebut. Perubahan sosial yang berjalan menyerupai konsep evolusi seringkali membuat sebuah perubahan bagian ataupun keseluruhan dari suatu kebudayaan dimana menurut konsepsi tentang proses evolusi sosial universal, semua hal 1 Joesmani, Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran, Jakarta: Dep.Dik.Bud, 1998h.40. 2 B. Simanjuntak dan I.L. Pasaribu, Membina Dan Mengembangkan Generasi Muda Bandung : Tarsito, 1980, h. 17. 2 tersebut harus dipandang dalam rangka masyarakat manusia yang telah berkembang lambat berevolusi dari tingkat-tingkat yang rendah dan sederhana, ke tingkat-tingkat yang makin lama makin tinggi dan komplek. 3 Melihat teori tersebut yang menekankan perubahan dan adanya persaingan, sehingga perlu adanya kualitas moral yang mampu digunakan sebagai knowledge dalam menghadapinya. Hal itu berpengaruh pada aspek-aspek yang dimiliki oleh remaja atau pemuda sebagai bagian dari masyarakat, di dalamnya menyangkut aspek moralitas dimana agama menjadi pilar utama dari hal itu. Bagaimanapun juga generasi saat ini, adalah gambaran kehidupan bangsa pada saat yang akan datang, untuk itu semua komponen masyarakat bertanggung jawab dalam memupuk moralitas dan nilai-nilai agama pada generasi kita demi terwujudnya bangsa yang dicita-citakan. Terlebih lagi untuk mengimbangi arus modernisasi dan kemajuan teknologi untuk itu sangat diperlukan adanya pemahaman keberagamaan yang lebih mendalam pada masyarakat khususnya remaja kita. Banyak pihak memandang pendidikan moralitas remaja tanpa diimbangi pemahaman yang mendalam terhadap agama mendominasi dunia pendidikan saat ini. Sedangkan tantangan modernisasi lebih cepat merasuk. Melihat SMA Muhammadiyah 3 sebagai sekolah yang berbasis pada kurikulum nasional dan merupakan sekolah keagamaan, sebab Muhammadiyah sebagai Ormas Keagamaan yang besar di negeri ini, dimana konsep keagamaan diharapkan tertanam dan melembaga pada sekolah tersebut tentunya akan sangat 3 Kuntjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta: UI Press, 1987 h.31. 3 menarik ketika keberadaannya di wilayah metropolis dengan hegemoni masyarakat yang demikian kompleks, tentunya hal tersebut akan menimbulkan dualisme dalam sebuah pengajaran atau bahkan menjadi solusi pada sikap hedonisme yang dialami oleh banyak remaja kota. Sangat penting kiranya, bagi semua pihak terlebih dahulu untuk memahami bagaimana pemahaman masyarakat remaja kita terhadap agama dan ajaran moral, agar dapat memberikan pengarahan-pengarahan secara mendasar terlebih lagi nilai-nilai edukasi yang merupakan kewajiban setiap generasi. Untuk itu penulis mencoba mengangkat satu masalah yang penulis tuangkan menjadi sebuah judul skripsi “Pemahaman Agama dan Moralitas Remaja Pada siswa- siswa SMA Muhammadiyah 3”.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1.