Fokus Penelitian Data Teknik Pengumpulan Data

6 perilaku, persepsi, motifasi, tindakan. 5 Dan kuantitatif adalah mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan. 6 Pada dasarnya penelitian ini merupakan suatu kajian deskripsi tentang pola atau bentuk agama dan moralitas pada remaja dengan mengambil sampel penelitian adalah SMA Muhammadiyah 3. Studi deskripsi maksudnya adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk memperoleh data dengan menggambarkan apa adanya dari fenomena yang ada untuk memperoleh data dengan menggambarkan interaksi yang terjadi pada siswa siswa SMA Muhammadiyah 3, mengembangkan konsep yang ada dengan menghimpun fakta dan data yang relevan serta memaparkannya secara mendalam sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pola keberagamaan dan moralitas siswa-siswa SMA Muhammadiyah 3. Dalam teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku Pedoman Akademik Tahun 2006-2007 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Fokus Penelitian Data

Dalam penelitian ini, fenomena sosial yang diteliti adalah fenomena keberagamaan dan moralitas pada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3, dan bagaimana sebenarnya sikap mereka yang berkaitan dengan moral atau tingkah laku serta agama. Selanjutnya penelitian ini hendak menggali data faktual dengan mengambil beberapa informan untuk dijadikan sampel dalam penelitian yang berkaitan dengan masalah yang hendak Penulis bahas. 5 Prof.Dr. Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: RosdaKarya, 2005, h. 6 6 Prof.Dr. Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 31. 7

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode atau teknik pengumpulan data yang penulis lakukan antara lain adalah sebagai berikut: a. Metode Semi Observasi Partisipant Observasi Partisipant artinya penulis secara langsung mengamati fenomena yang ada dalam SMA Muhammadiyah 3, dengan menganalisa keberagamaan dan moralitas pada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 serta interaksi yang terjadi, hal apa yang bisa menjadi landasan nilai dalam moralitas dan sikap mereka. Selain melakukan pengamatan secara langsung, Penulis juga mencoba untuk terlibat langsung dalam beberapa kegiatan yang dilakukan siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar Penulis bisa berempati dengan mereka, disamping itu penulis juga merupakan alumnus dari sekolah tersebut. Beberapa kegiatan yang sempat penulis ikuti adalah: 1. Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 setiap hari, terutama pada jam Pendidikan Agama Islam dan Kemuhammadiyahan. Kegiatan ini penulis ikuti sebanyak 3 kali karena pertimbangan jarak yang begitu jauh dari tempat tinggal penulis. 2. Kegiatan rutin berkala yaitu Ekstra Kurikuler. Menurut informasi yang penulis dapatkan tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut adalah hal ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi, sekaligus mengembangkan bakat- bakat yang ada pada siswa, baik dalam bidang olahraga maupun yang lain. 8 Kegiatan ini penulis ikuti sebanyak 3 kali karena pertimbangan jarak yang begitu jauh dari tempat tinggal penulis. 3. Kegiatan Rohis Rohani Islam, yang merupakan salah satu ujung tombak dari penanaman nilai-nilai suci dari agama yang diharapkan mampu terpatri hingga perkembangan sosialnya terarah secara pasti serta konsisten dengan suara hatinya. Kegiatan ini penulis ikuti sebanyak 3 kali karena pertimbangan jarak yang begitu jauh dari tempat tinggal penulis. b. Metode Interviewwawancara Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi dengan cara menggali informasi dan data sebanyak mungkin dari responden, yaitu siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3. Wawancara atau interview ini dilakukan dengan mengacu pada teknik pengumpulan data tak berstruktur secara acak dengan menggunakan “interview guided” wawancara terpimpin. Dengan wawancara teknik tak berstruktur, penulis tidak menetapkan format pertanyaan yang baku, akan tetapi tanya-jawab berlangsung secara bebas dan terbuka, dengan senantiasa berusaha agar terjalin keakraban atau suasana ‘repport’ . Namun demikian wawancara atau interview ini dilakukan dengan tetap mendasarkan diri pada fokus permasalahan penelitian dan mengadakan penelusuran atau ‘probe’ ke arah pokok permasalahan yakni tentang agama dan moralitas remaja dengan penekanannya pada menganalisa keberagamaan dan moralitas pada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan informan dalam konteks wawancara yang sebenarnya. 9 Mengingat data yang penulis ambil hanya berupa wawancara atau interview tanpa disertai dengan penyebaran angket, maka dalam prakteknya wawancara yang penulis lakukan ini bersifat indepht interview artinya wawancara dilakukan secara mendalam dengan menggali sebanyak mungkin informasi dan informan yang penulis jadikan responden dalam penelitian. c. Metode Kepustakaan Metode kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dari berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan dalam penulisan skripsi ini. Baik itu berupa buku-buku, majalah-majalah, koran ataupun jurnal. Metode kepustakaan digunakan untuk mendukung teori-teori yang relevan, yang sebelumnya telah banyak dikemukakan oleh para penulis yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak penulis bahas, untuk kemudian teori-teori tersebut penulis jadikan rujukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Teknik Kaliberasi Keabsahan Data