Pendekatan Grafik Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Keputusan Pembelian Loyalitas Merek Keputusan Pembelian Pearson Correlation 1 ,733 Sig. 2-tailed ,000 N 100 100 Loyalitas Merek Pearson Correlation ,733 1 Sig. 2-tailed ,000 N 100 100 Sumber: SPSS 16.0 for windows tanggal 08 Berdasarkan Tabel 4.11 diatas, nilai korelasi antara orientasi wirausaha dengan kesuksesan pemasaran lewat internet adalah 0,733 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungannya dengan keputusan pembelian adalah erat.

3. Uji Asumsi Klasik 1

Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regres distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng, kalo asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv - Smirnov

a. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Tabel 4.11. Korelasi Antara Variabel Loyalitas Merek dengan Keputusan Pembelian Sumber: hasil penelitian 2010 dolah oleh peneliti Universitas Sumatera Utara Berdasarkan dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh kurva pada Gambar 4.1 yang tidak menceng ke kiri maupun ke kanan, dan Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber : hasil penelitian 2010 dolah oleh peneliti Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber : SPSS 16.0 for windows tanggal 08 Agustus 2010 Universitas Sumatera Utara pada Gambar 4.2, titik-titik pada scatter plot terlihat mengikuti data di sepanjang garis diagonal.

b. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal padahal secara statistic tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang menggunakan uji statistic non-parametrik Kolmogorv-Smirnov K-S. Tabel 4.12. Pendekatan Komogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.04761190 Most Extreme Differences Absolute .121 Positive .054 Negative -.121 Kolmogorov-Smirnov Z 1.207 Asymp. Sig. 2-tailed .109 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.12. terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.109, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05, dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal. Sumber: hasil penelitian 2010 dolah oleh peneliti Universitas Sumatera Utara 2 Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Terdapat tiga kali pengujian dalam menguji multikolinieritas ini yang akan ditampilkan sebagai berikut: Tabel 4.13. Pengujian Multikolinieritas Metode 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5.344 2.466 2.167 .033 Kesadaran_Merek .201 .403 .034 .498 .620 .971 1.030 Kesan_Kualitas .265 .127 .206 2.090 .039 .469 2.130 Asosiasi_Merek .133 .152 .067 .881 .381 .783 1.277 Loyalitas_Merek .602 .110 .554 5.473 .000 .447 2.237 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Peneliti dalam penelitian ini dapat melihat nilai Tolerance dan nilai VIF melalui Tabel 4.13. Suatu variabel dikatakan tidak mengalami multikolinieritas tidak terdapat hubungan linier yang sangat tinggi antara variabel independen apabila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Maka dari pengujian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel dalam penelitian ini. Tabel 4.14 adalah tabel korelasi antara variabel independen. Hasil korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen dilihar dari besarnya nilai korelasinya. Apabila nilai korelasinya dibawah 0,9 0,9, maka dapat tidak terdapat multikolinieritas .Dilihat dari nilai yang tertera di tabel, mengindikasikan Sumber: hasil penelitian 2010 dolah oleh peneliti Universitas Sumatera Utara tidak terjadi multikolinieritas antara variabel karena hasil korelasi dibawah 0,9. Tabel 4.14. Pengujian Multikolinieritas Metode 2 Tabel 4.15. Pengujian Multikolinieritas Metode 3 Tabel 4.15 merupakan tabel korelasi antara variabel independen. Hasil korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen dilihar dari besarnya nilai korelasinya. Apabila nilai korelasinya dibawah 0,9 0,9, maka Coefficient Correlations a Model Loyalitas Merek Kesadaran Merek Asosiasi Merek Kesan Kualitas 1 Correlations Loyalitas Merek 1.000 .020 -.243 -.671 Kesadaran Merek .020 1.000 -.170 .029 Asosiasi Merek -.243 -.170 1.000 -.111 Kesan Kualitas -.671 .029 -.111 1.000 Covariances Loyalitas Merek .012 .001 -.004 -.009 Kesadaran Merek .001 .162 -.010 .001 Asosiasi Merek -.004 -.010 .023 -.002 Kesan Kualitas -.009 .001 -.002 .016 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Collinearity Diagnostics a Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions Constant Kesadaran_ Merek Kesan_ Kualitas Asosiasi _Merek Loyalitas_ Merek 1 1 4.921 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 2 .053 9.652 .02 .05 .00 .01 .39 3 .011 20.691 .00 .52 .02 .58 .16 4 .010 22.032 .04 .09 .58 .30 .23 5 .005 32.036 .94 .34 .40 .11 .21 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: hasil penelitian 2010 dolah oleh peneliti Sumber: hasil penelitian 2010 dolah oleh peneliti Universitas Sumatera Utara dapat tidak terdapat multikolinieritas .Dilihat dari nilai yang tertera di tabel, mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel karena hasil korelasi dibawah 0,9. Berdasarkan beberapa metode pengujian multikolinieritas antar variabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel yang diuji dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas. 3 Uji Heterokedastisitas Uji untuk mengetahui terjadinya heterokedastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatterplot. Dikatakan terdapat heterokedastisitas apabila penyebaran titik-titik varians membentuk pola tertentu garis, bulatan, segitiga, dan sebagainya dan dikatakan tidak terdapat heterokedastititas apabila titik-titik varians yang menyebar tidak membentuk pola tertentu. Berikut adalah tabel diagram pencar hasil pengujian dengan SPSS 16.0 for windows. Pada Gambar 4.3 diagram pencar, titik-titik yang tersebar tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas . Universitas Sumatera Utara 4. Analisis Regresi Berganda Tabel 4.16.