Populasi Unit Sampel Teknik Penarikan Sampel

E = 1.80411 – 0.0229038 X + 4,71733 x 10 4 − X 2 Dimana: E = Energi Kkalmenit X = Kecepatan denyut jantungnadi denyutmenit Sumber: Jurnal Teknologi ACADEMIA ISTA vol 12 Agusstus 2007 Selanjutnya konsumsi energi dikonversikan kedalam kebutuhan waktu istirahat dengan menggunakan persamaan Murrel Pullat, 1965 sbb: 5 . 1 − − = K S K T R Dimana: R T = Istirahat yang dibutuhkan menit T = Durasi waktu kerja menit K = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja Kkalmenit S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan S= 4 Kkalmenit untuk wanita dan S= 5 Kkalmenit untuk laki-laki

3.15. Dasar-dasar Sampling

1 1 Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3 Terjemahan

3.15.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi. Seandainya ada 600 siswa disekolah itu yang akan kita golongkan menurut golongan darahnya, maka dikatakan kita memiliki populasi berukuran 600. Universitas Sumatera Utara

3.15.2. Unit Sampel

Kelompok unit yang dipakai untuk tujuan sampling disebut unit sampling. Untuk membedakan antara kedua istilah unit sampling dan unit statistik harus hati-hati. Kedua istilah tersebut mungkin sama tetapi tidak harus sama. Sebagai contoh misalnya, pada survei angkata kerja kita tertarik tentang karakteristik pekerjaan dari individu, sehingga setiap orang adalah unit statistik. Tetapi, mungkin kita lebih senang dan lebih operasional memilih rumah tangga dan kemudian memperoleh informasi tentang semua orang pada rumah tangga terpilih. Dalam hal ini adalah unit sampling.

3.15.3. Teknik Penarikan Sampel

2 2 Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali Pers. Setelah jumlah sampel yang akan diambil dari populasi telah ditentukan, selanjutnya pengambilan sampel pun harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam bentuk teknik sampling. Ada tiga hal pokok dalam pengambilan sampel dari populasi, yaitu : - populasi yang terhingga dan tak terhingga - pengambilan sampel secara probabilitas dan yang nonprobabilitas - pengambilan sampel dengan membagi bagi dulu populasi menjadi beberapa bagian yang disebut subpopulasi sehingga subpopulasi menjadi relatif homogen atau heterogen. Universitas Sumatera Utara Pada teknik sampling terdapat dua metode teknik sampling yang umum digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: 1. Probability Sampling. Probability sampling adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling dapat dibagi menjadi: a. Simple Random Sampling Ada tiga cara pengambilan sampel dengan simple random sampling : 1 Cara Undian Cara ini memberi nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. 2 Cara Tabel Bilangan Random Prinsip pemakaiannya adalah pertama-tama memberi nomor pada setiap anggota populasi. Lalu gunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi. Pemakaian pada tabel, pilih salah satu nomor dengan cara acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sampel frame. 3 Cara Sistematis Ordinal Cara ini merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan ‘sistem’ tertentu dimana pemilihan anggota sampel setelah dimulai dengan pemilihan secara acak untuk data pertama dan berikutnya setiap interval tertentu. Universitas Sumatera Utara b. Stratified Random Sampling Populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu terlebih dahulu dikelompok-kelompokkan dalam beberapa subpopulasi, sehingga tiap subpopulasi yang ada memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari tiap subpopulasi ini secara acak diambil anggota sampelnya. c. Cluster Sampling Pengambilan sampel dengan cara ini hampir sama dengan stratified random sampling. Bedanya jika cara stratifikasi mengakibatkan adanya subpopulasi yang unsur-unsurnya homogen, sedangkan dengan cara kluster unsur-unsurnya heterogen. Selanjutnya pada masing-masing kluster, dipilih sampel secara random sebanyak yang dibutuhkan. Pengambilan sampel kluster ini kadang-kadang dikaitkan dengan pengambiolan sampel wilayah, sebab dalam pelaksanaanya sering dikaitkan dengan letak geografis. 2. Non Probability Sampling. Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, karena misalnya ada bagian tertentu secara sengaja tidak dimasukkan dalampemilihan untuk mewakili populasi. Cara ini juga sering disebut sebagai pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh peneliti. Non probability sampling dapat dibagi menjadi: Universitas Sumatera Utara a. Convinience Sampling Sampling ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi biasanya paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui. Hasilnya dapat menunjukkan bukti-bukti yang cukup berlimpah, sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi. b. Judgement Sampling Cara ini sama dengan purposive sampling, dapat dipakai, misalnya kita ingin mengetahui pendapat karyawan tentang produk yang akan dibuat. Peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan. Cara ini lebih cocok dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif. c. Quota Sampling Jika riset akan mengkaji suatu fenomena dari beberapa sisi, maka responden yang akan dipilih adalah orang-orang yang diperkirakan dapat menjawab semua sisi itu. d. Snowball Sampling Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel terus menjadi banyak. Universitas Sumatera Utara e. Purposive Sampling Dalam hal ini, pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut-paut dengan karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya.

3.15.4. Ukuran Sampel