Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Kerangka Konsep

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pekerja. Penelitian ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kapasitas kerja pekerja pada proses balling press di PT Bridgestone Sumatera Rubber. Penelitian ini dilakukan mulai dari awal sampai selesai proses yang terjadi di balling press.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap pekerja pada bagian balling press pada PT Bridgestone Sumatera Rubber yang terletak di Dolok Merangir, Kabupaten Simalungun. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan Desember 2010.

4.3. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Masalah - Beban kerja fisik yang berat - Belum adanya waktu Istirahat pendek - Terjadinya kelelahan dini Tujuan Penentuan Waktu Istirahat Pendek Tools yang Digunakan - Lembar Pengamatan Asupan Konsumsi Makanan - Pengukuran Waktu Denyut Nadi dengan Stopwatch - Pengukuran Denyut Nadi dengan Stethoscope Gambar 4.1. Kerangka Konsep 4.4. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas independent variable Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lain yang menjadi pokok permasalahan yang ingin diteliti. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Beban kerja fisik, asupan energi. 2. Variabel terikat dependent variable Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah waktu istirahat pendek. Secara konseptual variabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Beban kerja fisik Sudut pandang ergonomi menganalisis setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik dalam kemampuan fisik, kognitif, maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan sangat tergantung Universitas Sumatera Utara dari tingkat keterampilan, kesegaran jasmani, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang bersangkutan. Menurut Rodhal, Adipura dan Manuaba, bahwa secara umum hubungan antara beban kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. 1. Beban kerja karena faktor eksternal, meliputi : a. Tugas-tugas task b. Organisasi kerja c. Lingkungan kerja 2. Beban kerja karena faktor internal, meliputi a. Faktor somatis jenis kelamin, umur, ukuran tubuh status gizi, kondisi kesehatan b. Faktor psikis motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan 2. Asupan energi Pada manusia normal keadaan sehat dalam jangka waktu panjang akan dicapai bila tubuh memproses pemasukan dan pengeluaran sebanyak 4800 kkal setiap hari. Bila lebih, tubuh bekerja terlalu keras dan ini tidak baik untuk kesehatan. Bila makanan yang dimakan mengandung lebih banyak energi dari yang dibutuhkan tubuh maka akan disimpan dalam bentuk lemak. Pada tingkat intensitas yang terlampau tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan sebaliknya intensitas yang terlalu rendah menimbulkan rasa bosan dan jenuh. Universitas Sumatera Utara Bakuan internasional menetapkan bahwa seseorang membutuhkan 2400 kkal setiap harinya untuk kebutuhan kerja internal tubuh dan kebutuhan sehari – hari. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam merancang sistem kerja sebagai berikut : a. Sistem kerja tidak membutuhkan energi tubuh lebih dari 2400 kkal b. Bila lebih, harus memberikan makanan tambahan kepada pekerja. Jika hal ini terjadi sekali saja dan sifatnya tidak dalam jangka panjang. c. Untuk beberapa energi kerja yang diperlukan walaupun tidak melebihi 2400 kkal hendaknya kebutuhan 2400 kkal diperlukan pekerja setiap hari secara maksimal terpenuhi. 3. Waktu istirahat pendek Pengaturan waktu istirahat yang baik terutama bagi pekerjaan berat mengurangi terjadinya penyakit dan absensi. Pengalaman menunjukkan bahwa istirahat pendek yang sering adalah lebih baik daripada satu istirahat yang panjang. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa pengaturan waktu istirahat yang tepat berakibat positif bagi produktivitas. Bagi pekerjaan berat istirahat harus diwajibkan, perlu ada larangan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan terus-menerus agar cepat menyelesaikan pekerjaannya. Dalam hal itu kelelahan atau gangguan kesehatan atau resiko lainnya mungkin dapat terjadi. Istirahat dalam pekerjaan harus disertai penambahan kalori dalam kerangka perbaikan gizi. Universitas Sumatera Utara

4.5. Objek Penelitian