Tabel 6.12. Perbandingan Total Kebutuhan Energi dengan Jumlah Energi yang Terkandung dalam Makanan per harinya untuk pekerja 4
Hari Energi yang
Dikeluarkan kkaljam
Energi yang Terkandung dalam Makanan
kkaljam
1 4085,4
2739.2 2
4094,4 2495.2
3 4093,8
3243.9 4
3989,4 2503.2
5 4041
2428 6
3997,8 2549.6
Dari Tabel 6.9 - Tabel 6.12 dapat dilihat bahwa jumlah energi yang dikeluarkan per harinya masih lebih besar dari jumlah energi yang masuk dari
makanan, sedangkan penyediaan asupan makanan dan minuman untuk pekerja berupa makan pagi dan snack sore yang diusahkan oleh pekerja itu sendiri
disesuaikan dengan tingkat ekonomi pekerja tersebut sehingga asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi pekerja tersebut dapat mencukupi kebutuhan
energinya untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Untuk mencegah kelelahan dini dapat diberikan waktu istirahat pendek yang dapat memulihkan energi pekerja
6.2. Jumlah Konsumsi Oksigen pada Saat Ini
Konsumsi oksigen pekerja 1 pada fase sebelum bekerja pada hari pertama
yaitu pukul 07.00 adalah sebesar 0.46 litermenit, kemudian pada fase bekerja
terjadi peningkatan yaitu pukul 08.00 menjadi 1,16 litermenit dan terus meningkat untuk jam-jam berikutnya, dan akan kembali turun ketika istirahat
menjadi 0,64 litermenit. Begitu juga untuk hari-hari berikutnya. Pada Tabel 5.28 -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.39 dapat dilihat adanya hubungan antara konsumsi energi dan konsumsi oksigen dengan kecepatan denyut nadi, bahwa semakin cepat denyut nadi maka
semakin besar konsumsi energi dan semakin banyak oksigen yang dikonsumsi. Berdasarkan konsumsi oksigen, pekerjaan ini diklasifikasikan sedang moderate.
6.3. Frekuensi dan Lamanya Waktu Istirahat Aktual Saat Ini
Waktu kerja yang diberlakukan saat ini 8 jam kerja mulai dai pukul 07.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB dan isitirahat selama 1
1 2
jam pada pukul 12.00 WIB sampai 13.30 WIB, selain istirahat makan siang perusahaan tidak
memberikan waktu istirahat tambahan. Hasil dari pengolahan data didapat waktu istirahat yang dapat digunakan oleh pekerja untuk memenuhi kebutuhan energi
yang hilang selama bekerja dan sekaligus menghilangkan rasa jenuh dan lelah.
6.4. Penilaian Beban Kerja Metode Tidak Langsung
Penilaian beban kerja secara tak langsung adalah dengan mengukur denyut nadi selama bekerja. Kategori beban kerja pada metode ini ditentukan melalui dua
variabel yaitu beban kardiovaskuler CVL, hasil pengolahan dengan metode tidak langsung didapat hasil perhitungan seperti disajikan pada Tabel 6.13.
Tabel 6.13. Hasil Penilaian Beban Kerja Metode Tidak Langsung Pekerja
Umur DNI DNK DNMaks CVL Kategori
1 34
78.7 120.9 186
39.3 Diperlukan Perbaikan
2 29
76.2 120.6 191
38.7 Diperlukan Perbaikan
3 31
75.2 120.3 189
39.6 Diperlukan Perbaikan
4 30
74.3 119.5 190
39.1 Diperlukan Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas bahwa seluruh pekerja diperlukan perbaikan. Adapun perbaikan yang akan dilakukan yaitu dengan memberikan waktu istirahat pendek
seluruh pekerja agar mengurangi beban kardiovaskuler CVL.
6.5. Pemecahan Masalah