Database dan Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan yang Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara Masing-masing peer berstatus setara egaliter, setiap peer berstatus Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan. Mempuny

d Class Diagram Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka. Berikut ini adalah gambar simbol dari class diagram : e Sequence Diagram Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek. f Statechart Diagram Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek, berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek, dan event-event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain.

2.10 Database dan

DBMS Database Management System 2.10.1 Database Basis Data Database terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang. Tempat bersarangberkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia pegawai, siswa barang, hewan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar bunyi, atau kombinasinya. Basis Data sendiri didefinisikan dalam jumlah sudut pandang seperti :

a. Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redundansi yang tidak perlu, umtuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulanfiletabelarsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronis. Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan dataarsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan dataarsip Fatansyah, 2007.

2.10.2 DBMS Database Management System

Database Management System DBMS adalah software khusus yang disediakan untuk membuat, mengakses, mengontrol dan mengelola database. Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine merespons command-command khusus untuk membuat database dan membuat, membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database Whitten, 2004.

2.10.3 RDBMS Relational Database Management System

Relational Database Management System RDBMS adalah database yang mengimplementasikan data sebagai bagian dari dua dimensi tabel yang terhubung melalui foreign key Whitten, 2004.

2.10.4 Arsitektur Database

Arsitektur basis data dimaksudkan untuk membuat abstraksi terhadap basis data. Tujuannya agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai mengetahui detail tentang cara data disimpan dan dipelihara Kadir, 2003. Ada tiga level dalam arsitektur basis data Kadir, 2003:

1. Level eksternal

Level eksternal yang menyatakan lapisan pandangan atau subskema adalah level yang berhubungan secara langsung dengan pemakai. Pada level ini, pemakai cukup mengenal struktur data yang sederhana dalam basis data supaya bias mengakses basis data. Pemakai tidak perlu mengetahui detail tentang atribut data misalnya ukuran data. Dengan menggunakan pandangan view, pemakai dapat melihat data dengan bentuk yang berbeda dengan keadaan aslinya.

3. Level konseptual

Level konseptual yang menyatakan skema konseptual menjabarkan data apa yang tersimpan dalam basis data dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antar data. Level ini biasa dipakai administrator basis data.

4. Level internal

Level internal yang menyatakan skema internal adalah level yang berhubungan secara langsung dengan basis data dan menjabarkan bagaimana data disimpan dalam basis data. Level ini berurusan langsung dengan hal yang antara lai sebagai berikut:

1. Alokasi ruang penyimpanan data

2. Deskripsi rekaman dalam penyimpanan

3. Konpersi data dan teknik enkripsi data

2.11 Konsep Dasar Microsoft Visual Basic 6.0

2.11.1 Sejarah Ms. Visual Basic 6.0

Pada saat ini banyak sekali bahasa pemprograman yang mendukung OO objek oriented diantaranya: C++, Ms. Visual Basic, Delphi, Java, Jbuilder, dan lain sebagainya, penulis dalam pengembangan Aplikasi Perhitungan Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah ini menggunakan bahasa pemprograman Ms. Visual Basic 6.0 dikarenakan bahasa pemprograman ini cenderung lebih mudah di implementasikan, compatibel secara penuh dengan seluruh operating system Microsoft yakni 9x, Me, NT, 2000, XP, dan juga mendukung database baik database berskala besar maupun yang berskala kecil diantaranya: Ms. Access, Dbase, Paradoks, untuk skala besar diantaranya: SQL Server 7.02000, Oracle 8i9i, Mysql, Informik dan lain sebagainya. Yuswanto, 2001. Database yang digunakan oleh penulis yakni Ms.Access versi 2003 yang mendukung secara penuh penggunaan data control yang terdapat pada Ms. Visual basic 6.0 sehingga penulis dapat dengan leluasa membuat indek yang diperlukan didalam pencariaan data. Penulis menggunakan Crystal Report untuk output laporan penggajian pada BMT Berkah Syariah ini, Crystal Report cukup handal dan mudah dipergunakan serta implementasikan di dalam pengembangan sistem. Pamungkas, 2000. Perlu ditekankan dalam kasus pembuatan sistem penggajian pada BMT Berkah Syariah ini penulis tidak menggunakan secara penuh pendekaan Objek Oriented Programming dikarenakan penulis memakai pedekatan sistem berorientasi objek sebatas analisis dan perancangan sistem saja.

2.11.2 Pengenalan Pengkodingan Menggunakan Ms. Visual Basic 6.0

Ini tampilan awal ketika pertama kali membuka Ms. Visual Basic 6.0 kita dapat mempergunakan Standard Exe di dalam pengembangan projek selanjutnya. Pamungkas, 2000 Gambar 2.5 Tampilan awal Visual Basic 6.0 Pamungkas, 2000 Ms. Visual Basic 6.0 ketika pertama kali disave maka meminta mensave Form extensionnya adalah form, gunanya form ini adalah sebagai media interface software. Programmer dapat memasukan text box, combo box, label, command button dan lain sebagainya. Lalu Ms. Visual Basic 6.0 juga meminta mensave projek software dalam benuk Project extensionnya adalah.vbp, gunanya project adalah untuk meletakan komponen-komponen non standard dimana komponen-komponen ini terkadang perlu dipanggil untuk melengkapi interface yang akan dikembangakan. Toolbar Gambar: 2.6 Project Visual Basic 6.0 Pamungkas, 2000 Tool box Form Properties

1. Tool Box

Tool box akan menampilkan standar control Ms. Visual Basic plus control Active X dan dapat menyisipkan objek yang akan ditambahkan ke proyek Pamungkas, 2000. Progammer dapat memodifikasi standar control dan bahkan menambahkan komponen-komponen tool box seperti: memasukan control dbgrid, sspanel, frame dan lain-lain dengan cara mengklick tombol kanan mause lalu memilih Component atau Add Tab.

2. Form

Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat berkerja program aplikasi Yuswanto, 2001. Form dapat kita tambahkan dengan cara mengklick Add Form pada menu Project dengan berbagai macam pilihan form.

3. Project

Project adalah sekumpulan modul. Yuswanto, 2001 maksudnya kumpulan dari modul-modul yang dikerjakan oleh programmer.

4. Properties

Properties adalah sebuah sarana yang dipergunakan untuk mensetting suatu objek. Objek memiliki beberapa properties yang dapat diatur langsung dalam jendela properties ataupun biasa juga dengan menggunakan koding progam Yuswanto, 2001.

2.12 Microsoft Access

2.12.1 Sejarah Microsoft Access

Microsoft Access pertama kali dikembangkan oleh pihak Microsoft pada akhir tahun1992, adalah sebuah produk RDBMS Rational DataBase Manajemen Sistem yang di desain untuk lingkungan windows. Sampai saat sekarang Microsoft Access telah mempunyai 8 versi yang telah di luncurkan yaitu versi 1.0, 2.0, 95, 97, 2000, XP, 2003 dan yang terakhir adalah versi 2007. Wit, 2000.

2.12.2 Mengenal Database Microsoft Access 2003

Pada Microsoft Access 2003 kita dapat mengelolah seluruh data yang anda miliki kedalam suatu file database. Database pada mucrosoft access 2003 dapat terdiri atas satu atau beberapa table, query, form, page, makro, modul, field, dan record yang semuanya berhubungan atau saing berkaitan. Wit, 2000.

1. Tabels, merupakan table kumpulan data yang meruakan komponen

utama dari sebuah database.

2. Queries, digunakan untuk mencari dan menampilkan data yang

memenuhi syarat tertentu dari satu table atau lebih.

3. Forms, dipergunakan untuk menampilkan data, mengisi data dan

mengubah data yang ada didalam table.

4. Reports, dipergunakan untukmenampilkan laporan hasil analisa

data.

5. Pages, dipergunakan untuk membuat halam web berupa data access

page yang dapat ditempatkan di server jaringan internet atau intranet.

6. Macros, untuk menotomasi perintah-perintah yang sering kita

gunakan dalam mengolah data.

7. Modules, digunakan untuk merancang berbagai modul aplikasi

pengolahan database tingkat lanjut sesuai dengan kebutuhan kita.

8. Fields, tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang

sama atau sejenis dimasukkan.

2.12.3 Jenis Data

Sebelum kita merancang dan membuat table baru, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai jenis data yang akan ditempatkan pada setiap field. Wit, 2000.

1. Text, dapat menerima huruf, angka, spasi dan tanda baca. Sebuah

field berisi jenis data teks dapat menampung hingga 255 karakter, atau sebanyak lebar yang kita tentukan dalam property Field Size.

2. Memo, dapat menerima teks apa sebagai catatan atau keterangan

dengan panjang maksimal 65535 karakter.

3. Number, berisi data bilangan yang digunakan untuk perhitungan

matemaatis ukurannya tergantung dari property Field Size.

4. DateTime, hanya dapat menerima tanggalwaktu. Berisi nilai data

tanggal dan waktu untuk tahun 100 sampai dengan 9999

5. Currency, berisi nilai uang dan data bilangan yang digunakan dalam

perhitungan matematis termasuk data dengan 1 sampai 4 angka dibelakang tanda desimal. Tipe data ini memiliki ketelitian sampai 15 digit disebah kiri tanda desimal dan 4 digit sebelah kanan tanda desimal.

6. AutoNumber, berisi bilangan berurutan atau bilangan acak yang

unik yang secara otomatis diberikan oleh access 2003 jika record baru ditambahkan kedalam table. Tipe data ini tidak bias dirubah nilainya oleh user. Property FielSize dari tipe data ini dapat berupa Long Interger atau Replication ID.

7. YesNo, berisi nilai yes atau no yang hanya memiliki dua

kemungkinan nilai YesNo, TrueFalse, NoOff.

8. OLE Object, berisi objek yang dikaitkan linked kea tau disipakan

embebbed kedalam table Access 2003, objek disini contohnya antara lain lebar kerja excel, document word, gambar, grafik, suara atau data biner lainnya.

9. Hyperlink, data diisi dengan alamat hyperlink URL agar bias

terkait dengan objek atau data yang tersimpan dilokasi tertentu.

10. Look-Up Wizard, memungkinkan kita memilih nilai dari table lain

atau dari daftar nilai yang didefinisikan sendiri menggunakan list box atau combo box.

2.12.4 Data Access Object DAO

Data Access Object DAO merupakan model objek asli yang disertakan bersama Access dan Microsoft Visual Basic. DAO menggunakan mesin database jet untuk mengambil data dari database access file-file MDB namun bisa juga digunakan untuk mengambil data dari database ISAM, seperti file dari database FoxPro. Sumber data lain adalah ODBC, termasuk SQL Server. Wit, 2000.

2.13 Pengertian Jaringan Peer To Feer

Peer to peer yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer kita beri nama A,B,C,D dan E yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer. Jaringan komputer P2P termasuk sebuah cabang subset dari bidang komputasi terdistribusi. Namun komputasi terdistribusi sendiri bukanlah cabang dari P2P. Sebutan “peer-to-peer” mengisyaratkan sebuah hubungan kesetaraan egalitarian relationship diantara para peer pengguna satu dengan yang lainnya. Dan yang terpenting, hubungan ini haruslah menghasilkan interaksi langsung antara komputer pengguna yang satu dengan komputer pengguna lainnya. Tanpa ada komputer yang berstatus sebagai client dan berstatus sebagai server. Bunafit, 2006 Berdasarkan tingkatderajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe, yaitu: Bunafit, 2006

1. P2P Murni Pure P2P, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Masing-masing peer berstatus setara egaliter, setiap peer berstatus

sebagai client juga server.

b. Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.

c. Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.

2. P2P Hybrid Hybrid P2P, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi yang

berada di setiap peer sekaligus merespon peer ketika ada yang meminta informasi itu.

b. Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia.

Hal ini terjadi karena server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar server pusat tersebut dapat mengetahui resource apa saja yang akan didistribusikan di dalam jaringan.

c. Ada router yang menjadi pusat jaringan.

2.13.1 Manfaat Peer to Feer P2P

Tujuan utama dari jaringan P2P adalah agar semua peer dapat menyediakan sekaligus memanfaatkan resource komputer, termasuk bandwith, media penyimpanan, dan kemampuan komputasi yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, ketika node-node komputer- komputer telah banyak terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem, kapasitas total yang dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan kontraproduktif dengan apa yang terjadi pada sistem client-server. Dalam sistem client - server, bertambahnya client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer data di dalam sistem. Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P ini juga dapat meningkatkan kestabilankekokohan robustness sistem dari kemungkinan kegagalan system failure. Kestabilan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya replikasipenggandaan data yang terjadi di antara para pengguna peer. Kedua, dengan memanfaatkan resource komputer peer itu sendiri untuk mencari data yang ada di dalam jaringan tanpa mengandalkan satu resource komputer server saja Bunafit, 2006.

2.13.2 Cara Instalasi Sederhana Jaringan Peer to Peer

Untuk membangunnya, langkah pertama tentu saja siapkan jaringan anda. Silahkan beli dan pasang perangkat keras yang perlu, lalu desain alamat IP intranet. Misal gunakan 10.0.0.1 – 10.0.0.254, netmask 255.255.255.0 disingkat 10.0.0.024. Selanjutnya, anda perlu pasang sistem operasi yang mampu layanan peer-to-peer network di tiap komputer. Dalam hal ini anda bisa pakai Windows maupun Linux. Keluarga Windows yang mendukung model ini adalah Windows for Workgroup, Windows 9598XP, maupun Windows NT20002003 workstation. Agar suatu komputer jadi server, aktifkan layanan “File and Print Sharing”, lalu tentukan folder dan printer yang akan di-sharing. Sementara itu di sisi client, aktifkan layanan “Client for Microsoft Network”. Si client akan bisa memakai Network Neigborhoud untuk mengakses folder di komputer server, dan juga pakai printer di server. Layanan ini tersedia dengan seragam di semua versi Windows. Untuk file sharing, anda bisa pakai daemon NFS Network File System atau SAMBA. NFS khusus untuk file sharing antar nix. Kalau pakai SAMBA, anda bisa sharing file antara LinuxWindows. Sementara itu untuk printer sharing, anda bisa pakai daemon lpr.Bunafit, 2006

2.13.3 Keunggulan dan kelemahan pada jaringan peer to peer

a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, faxmodem, printer. Keunggulan b. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan. c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputerpeer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan. Bunafit, 2006 a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation. Kelemahan b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputerpeer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri. c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. Bunafit, 2006

2.14 Metode Pengujian