2.8 Object Oriented Design OOD
Object Oriented Design OOD adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek
objects, atribut attributes dan method methods. Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak
berlapis multilayered software architecture, juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang menyediakan fungsi- fungsi functions yang dibutuhkan. Selain
itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan
layers, subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD Whitten, 2004.
OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode kita menjadi
lebih berguna, kita merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan, dan substitusi bagian dapat dengan mudah diimplementasikan Mathiassen, 2000.
Terdapat 4 aktivitas utama yang digunakan dalam menggunakan metode Unified Software Deployment untuk OOAD Object Oriented Analysis and
Design Mathiassen, 2000. Yaitu :
1. Problem Domain Analysis
Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menentukan hasil dari keseluruhan aktivitas analisis
dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis ini adalah : a Menentukan Class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses
identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan. b Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari class – class yang
ada. c Menganalisa Behavior dari class – class tersebut.untuk menentukan state
dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini. Hasil laporan perancangan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah :
a System Definition : mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.
b Class Diagram : untuk menggambarkan hubungan antara class-class dalam sebuah sistem.
c State Diagram : untuk menggambarkan bagaimana state dari daur hidup kelas yang ada di dalam sistem ini.
Dapat dilihat dari tahap ini telah dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk.
2. Application Domain Analysis
Tahapan ini berfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian,
tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat 3 tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis Mathiassen, 2000, yaitu:
a Menentukan usage, yaitu menentukan Aktor dan use case yang terlibat dan interaksinya.
b Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.
c Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang.
Laporan yang akan dihasilkan dari tahapan ini adalah : a Use Case Diagram, yang menggambarkan interaksi pengguna sebagai aktor
dengan sistem informasi. b Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai
kebutuhan dasar dari user. c User Interface Navigation Diagram, yaitu diagram untuk menggambarkan
tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan user.
3. Architectural Design