Tahap Perkembangan Psikososial Klien A dan B

enakan di Barito apa di Cirendeu?Enak dua-duanya..Kalu makan enakan di Cirendeu apa di Barito?Dua- duanya enak..” Joni “Ade betah ga tinggal di Yayasan?Betah..Kenapa?Enak, dingin ada ac..Tempat tidurnya enak ga?Enak..Makanannya enak ga?Enak..Tempat belajarnya nyaman ga?Nyaman..Suka main ke luar Yayasan ga?Ga..Kalu belajar enakan di Cirendeu apa di Barito?Dua-duanya enak..Kalu makan enakan di Cirendeu apa di Barito?Dua- duanya enak..” 45

e. Pemahaman terhadap kejadian-kejadian di sekitarnya.

Dari jawaban-jawaban yang diutarakan kedua anak secara umum berbeda, hal ini dapat dilihat dari mengetahui atau tidak mengenai kejadian-kejadian di sekitar lingkungannya. Selain itu juga melalui kesan-kesan tentang kejadian itu. Hal ini di utarakan klien saat diwawancara yaitu: Vikri “Disini kalu ujan banjir ga?Ga..Temen ade pernah ada yang pergi ga?Ga ada..Waktu kejadian situ gintung tau ga?Tau..Ngeliat langsung ga?Ga..sedih ga ngeliat korban situ gintung?Sedih..Kenapa?Karena banyak yang meninggal..” Joni “Disini kalu ujan banjir ga?Engga..Temen ade pernah ada yang pergi ga?Pernah..Siapa?Irma..Terus sedih ga ade?Ga sedih..Waktu kejadian situ gintung tau ga?Tau..Kalau tau ngeliat langsung ga?Liat..Sedih ga ngeliat korban situ gintung?Sedih..” 46

2. Tahap Perkembangan Psikososial Klien A dan B

Begitu pula yang dikatakan oleh Erik Erikson di dalam sekolah Umur: 6 sampai 12 tahun “During this stage, often called the Latency, we are capable of learning, creating and accomplishing numerous new skills and knowledge, thus developing a sense of industry. This is also a very social stage of development and if we experience unresolved feelings of 45 Wawancara Pribadi dengan Vikri dan Joni tanggal 14 November 2010 46 Wawancara Pribadi dengan Vikri dan Joni tanggal 14 November 2010 inadequacy and inferiority among our peers, we can have serious problems in terms of competence and self-esteem. As the world expands a bit, our most significant relationship is with the school and neighborhood. Parents are no longer the complete authorities they once were, although they are still important. ” “Selama tahap ini, sering disebut Latency, kita mampu belajar, menciptakan dan menyelesaikan berbagai keterampilan baru dan pengetahuan, dengan demikian mengembangkan rasa industri. Ini juga merupakan tahap yang sangat sosial dari pembangunan dan jika kita mengalami perasaan yang belum terselesaikan tidak mampu dan rendah diri di antara rekan-rekan kita, kita dapat memiliki masalah serius dalam hal kompetensi dan harga diri. Ketika dunia mengembang sedikit, hubungan kita yang paling signifikan adalah dengan sekolah dan lingkungan. Orang tua tidak lagi otoritas dulu, meskipun mereka masih penting .” Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa selama masa anak 0-12 tahun terjadi perubahan-perubahan yang dramatis, baik dalam fisik maupun dalam kognitif. Perubahan-perubahan secara fisik dan kognitif tersebut, ternyata berpengaruh terhadap perubahan dalam perkembangan psikososial mereka. Begitu pula yang di alami oleh klien A bahwasanya ia telah mencapai tahapan ini yang sesuai dengan teori yang di ungkapkan di atas, klien A lebih cenderung memiliki sikap dewasa dibandingkan dengan teman-temannya apabila temannya sedang melakukan perbuatan yang salah klien A langsung menegur dan memberikan arahan bahwasanya perbuatan tersebut tidak baik dan tidak boleh dilakukan. Begitu yang di ungkapkan dalam wawancara Ibu Rini: “Apa bila anak-anak sedang bercanda kelewatan Joni atau Jaya, si Vikri langsung menegurnya. Dan langsung memberikan arahan bahwa perbuatannya ga baik dan ga boleh dilakukan”. 47 Tetapi hal ini berbeda dengan Joni yang memiliki fisik yang normal, ia cenderung lebih bersifat seperti anak-anak yang seringkali hanya bercanda dan 47 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nooryarini Soeroso tanggal 25 November 2010 bermain, dan kurangnya sikap kedewasaan diri. Hal ini di ungkapkan oleh Ibu Rini: “Seringkali Joni bila ditanya sesuatu hal yang salah ia menjawabnya malah dengan cara tertatawacengingisan dan terkadang hanya diam.” 48 Maka dapat disimpulkan bahwa klien A memiliki sikap yang lebih dewasa dibandingkan denga klien B yang masih memiliki sikap kekanak-kanakan. Hal ini terbukti bahwa Klien A lebih cepat memiliki masa perkembangan di bandingkan dengan klien B.

3. Faktor pendukung dan penghambat perkembangan psikososial anak