sekarang
29
. Tujuan dari teknik ini adalah untuk berusaha menggambarkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada.
G. Keabsahan Data
Pada teknik keabsahan data, penulis melakukan diskusi analisis dimana hasil penelitian sementara akan dijabarkan. Setelah itu akan dilakukan
pengoreksian bersama teman-teman untuk kemudian melakukan perbaikan secara terus-menerus dan memfokuskan terhadap bahan yang diteliti. Teknik
pemeriksaan keabsahan data mempunyai beberapa kriteria, yaitu : 1. Teknik triangulasi sumber, dalam hal ini penulis mencari,
membandingkan pendapat seseorang dengan berbagai pendapat orang lain.
2. Keajegan pengamatan dengan maksud menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam sitiuasi yang sangat relavan dengan persoalan atau isu
yang sedang dicari, kemudian memusatkan dari pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan hal ini penulis hanya melakukan pengamatan
kepada masalah yang sedang diteliti yaitu analisis psikososial anak terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta.
H. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk memepermudah menyelesaikan skripsi ini, penulis melihat teknik penulisan dari buku “Pedoman Penulisan karya Ilmiah” yang
diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2008.
29
M.Natsir, Metode Penelitian Jakarta:Ghalia Indonesia,1998, Cet. Ke-3
I. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah dari penyusunan skripsi yang penulis teliti agar terhindar dari
kesamaan judul dan lain-lain dari skripsi yang sudah ada sebelum- sebelumnya. Setelah mengadakan tinjauan pustaka, maka peneliti
menemukan beberapa skripsi yang hampir sama dari segi judul yang penulis buat, tetapi penulis akan memaparkan dari sudut yang berbeda, yaitu :
Skripsi Pertama
Nama : Aris Miarti
Universitas : Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Jurusan Kesejahteraan Sosial. Judul
: Pelayanan Psikososial dalam Mengenai Anak yang Mengalami Trauma Akibat Kekerasan Child abuse studi
kasus terhadap 3 klien korban kekerasan di Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA Bambu Apus, Depok
Juli 2009. Meskipun sama mengambil objek kajiannya yaitu psikososial tetapi
berbeda dengan skripsi yang penulis kaji yaitu dari segi kajiannya. Aris Miarti mengambil subjek terfokus pada pelayanan psikososial dalam
menangani anak korban kekerasan dan melakukan penelitian di RSPA Bambu Apus, sedangkan penulis terfokus pada program analisis psikososial anak
terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta.
Skripsi Kedua
Nama : Supriyanti
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Konsentrasi Kesejahteraan Sosial, Tahun 2009
Judul :
Peran Yayasan
Sayap Ibu
dalam Membantu
Perkembangan Psikososial Anak Terlantar di Taman Balita Sejahtera
Di dalam skripsi ini persamaannya terletak pada judul dan tempat anak terlantar yang berada di Yayasan Sayap Ibu. Walaupun mengambil
objek dan tempat yang sama penulis buat, perbedaan itu terletak pada judul skripsi yang penulis buat yaitu analisis psikososial anak terlantar di Yayasan
Sayap Ibu Jakarta. Selain itu perbedaannya terletak pada sumber data yang Supriyanti adalah anak-anak yang terlantar di Taman Balita Sejahtera,
sedangkan penulis peroleh adalah anak yang sudah duduk di bangku sekolah dasar SD.
Skripsi Ketiga
Nama : Megasari
Universitas : UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Konsentrasi Kesejahteraan Sosial, Tahun 2010
Judul : Pengaruh Progam Sekolahku Terhadap Perkembangan
Psikososial Anak Penderita Kanker Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
Di dalam skripsi ini sama seperti skripsi-skripsi sebelumnya, persamaan pada objek penelitian dan tempat penelitian. Di sini perbedaannya
terletak pada subjek penelitian dan tempat penelitian yang penulis buat. Megasari terfokus pada pengaruh program sekolahku terhadap perkembangan
psikososial anak penderita kanker sedangkan penulis memfokuskan pada kajian analisis psikososial anak terlantar di Yayasan Sayap Ibu Jakarta.
34
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA
A. Gambaran Umum Yayasan Sayap Ibu
Yayasan Sayap Ibu adalah suatu lembaga yang berada di bawah naungan Dinas Sosial, yang bergerak dibidang perawatan dan pengasuhan anak yang
diterlantarkan oleh orangtuanya. Pada bab ini penulis akan menjabarkan mengenai latar belakang berdirinya Yayasan Sayap Ibu Jakarta.
1. Sejarah singkat berdirinya Yayasan Sayap Ibu
Tahun 1955 penelantaran anak dan pembuangan bayi-bayi di Jakarta, baik yang ditinggal di Rumah Sakit maupun yang kemudian di
temukan di jalan atau di tempat-tempat umum lainnya semakin banyak. Keadaan inilah yang kemudian mendorong beberapa Ibu antara lain Ny. Hj.
Sutomo, Ny. Soekardi dan Ny. Garland Soenaryo mendirikan Yayasan dengan nama : Yayasan Sayap Ibu YSI pada tanggal 30 September 1955.
Awalnya YSI tersebut bertujuan untuk menolong anak-anak Batita Bawah Tiga Tahun, anak-anak tersebut dirawat sambil dicarikan keluarga
angkat. Untuk kegiatan saat itu dana dibantu oleh Women’s International
Club dan Pemerintah Daerah. Dalam perkembangannya tahun 1968 YSI melakukan restrukturallisasi dan menempatkan diri dibawah Badan
PembinSa Kegiatan Kesejahteraan Sosial DKI Jakarta yang ketuanya Ny. J.S. Nasution. Dalam mengasuh dan merawatkan anak, kriteria anak di
tingkatkan dari 0 – 5 tahun. Untuk memberikan tempat yang lebih baik dan
terhindar dari banjir, oleh Bapak Ali Sadikin, Gubernur DKI Jaya, gedung