mati atau gugurnya kandungan tersebut dilakukan tanpa persetujuan perempuan tersebut. Maka dalam kasus ini yang dikenai pidana hanya perawat atau suster
yang telah menyuntikkan cairan kepada perempuan tersebut dan jika ternyata perempuan tersebut akibat tindakan perawat menyuntikkan cairan berakibat
dengan matinya perempuan tersebut maka perawat tersebut mendapat hukuman lebih berat seperti yang tercantum dalam Pasal 347 ayat 2 KUHP yaitu paling
lama 15 tahun.
2. Di dalam Undang-Undang Kesehatan
Pengguguran kandungan yang disengaja dengan melanggar berbagai ketentuan hukum abortus provocatus criminalis yang terdapat dalam KUHP
menganut prinsip “ilegal tanpa kecuali” dinilai sengat memberatkan para medis dalam melakukan tugasnya. Pasal tentang aborsi yang diatur dalam KUHP juga
bertentangan dengan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, dimana dalam satu sisi melarang dilakukannya aborsi dalam segala
alasan dan di sisi lain memperoleh tetapi atas indikasi medis untuk menyelamatkan ibu hamil dan janin.
Aborsi yang disengaja atau dikenal dengan sebutan abortus provocatus adalah suatu jenis pengguguran kandungan abortus yang disengaja dibuat oleh
seseorang dengan suatu maksud tertentu.
119
Pengguguran yang tidak disengaja atau dikenal dengan abortus provocatus medicalis adalah pengguguguran kandungan yang terjadi dengan sendirinya tanpa
adanya pengaruh dari luar. Penggugran kandungan seperti ini dapat terjadi dengan sendirinya yang biasanya disebabkan karena sebab-sebab lain sebaginya. Oleh
119
Dali Mutiara, Obstetri Patologi, Yayasan Pustaka, Yogjyakarta, 1984, hlm 8.
karena itu keguguran semacam ini dianggap sebagai suatu kecelakaan atau musibah yang menimpa si ibu dan pengguguran kandungan semacam ini tidak
dapat dihukum. Atau abortus provocatus medicalis diartikan sebagai abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya pengaruh dari luar.
120
3. Di dalam Hukum Islam
Dijelaskan di dalam kitab allah azza wa jalla adalah tentang haramnya membunuh orang tanpa hak, mencela perbuatan itu dan menghukum pelakunya
dengan hukuman yang abadi di Neraka Jahannam. Allah SWT berfirman
121
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka belasannya ialah Jahannam dan ia kekal didalamnya Allah murka
kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.”
:
122
Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah. Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang
dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang
merupakan tindakan criminal. tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan, Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. sejak kita
masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan: “Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur
tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”Qs: An Najm 53 Ayat 32 Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah
yang dibunuh dalam proses aborsi.
120
Bambang Poernomo, Hukum Pidana, Kumpulan Ilmiah, Jakarta, PT. Bina Aksara, 1982, hlm. 137.
121
Amhar Nasution, Loc.,Cit.
122
Q. s. An-Nisa 4: 93.
Nabi SAW sendiri dalam salah satu hadis yang diriwayatkan Muslim dari Abi Abdurahman bin Mas’ud bersabda,;
“Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya, selama40 hari sebagai nutfah. Kemudian nutfah ini menjadi
segumpal darah denganwaktu yang sama, kemudian menjadi mudghah dengan waktu yang sama, kemudianAllah mengirim seorang malaikat
meniupkan roh kepadanya.”
Dijelaskandi dalam Al-Qur’an tentang tahap-tahap penciptaan manusia, bahwa ruh adalah dasar penciptaannya. Dengan masuknya ruh kedalam jasad,
maka terjadilah kehidupan manusiawi dan dengan keluarnya ruh darinya, maka habislah kehidupan manusia di Dunia.
Pada umumnya merujuk pada ketentuan hukum akan Islam, praktik aborsi adalah dilarang dan merupakan kejahatan terhadap makhluk hidup oleh sebab itu
hukuman sangat berat bagi mereka yang melakukannya.
Perbandingan:
Tidak semua aborsi merupakan perbuatan bertentangan dengan moral dan kemanusiaan dengan kata lain tidak semua aborsi merupakan kejahatan. Aborsi
yang terjadi secara spontan akibat kelainan fisik pada perempuan ibu dari janin atau akibat penyakit biomedis internal disebutkan “keguguran”, yang dalam hal
ini tidak terjadi kontroversi dalam masyarakat atau dikalangan fuqaha, sebab dianggap terjadi tanpa pembunuhan terhadap hak hidup seorang manusia jelas
merupakan suatu dosa besar.
123
123
Yusuf al-Qardhawi, menggugurkan kandungan hasil pemerkosaan, jakarta, Gema insane press, 1980, hlm. 169
C. Aborsi Menurut Tujuan Dilarangnya Aborsi