Di dalam KUHP Di dalam Undang-Undang Kesehatan

C. Aborsi Menurut Tujuan Dilarangnya Aborsi

1. Di dalam KUHP

Larangantindak pidana abortus didalam KUHP motivasinya dengan tujuan: a. Melindungi nyawa janin atau embrio yang belum berumur dua belas minggu, dan apabila telah mencapai umur dua belas minggu maka sudah disebut janin fetus. b. Melindungi nyawa dan kesehatan si ibu, karena setiap tindak kejahatan abortus provocatus membawa dampak yang tidak baik dalam kehidupan masyarakat dan persalinan normal. c. Mencegah timbulnya delik-delik kesusilaan yang ada dalam masyarakat, apabila undang-undang tidak melarang tindak pidana abortus maka akan banyak terjadi kejahatan pembunuhan terhadap calon anaknya sendiri. KUHP Aborsi provocatus criminalis dilarang dengan alasan apapun dan dilakukan oleh siapapun, baik itu pelaku atau pun pembantu. Karena adanya hak untuk hidup yang dimiliki oleh janin yang tidak bisa ditentukan oleh manusia. Indikasi medis sama sekalitidak dapat dibenarkan dari segi moral hidup, yang menuntut kita untuk menghormati hidup manusia sejak dalam kandungan ibunya.

2. Di dalam Undang-Undang Kesehatan

Tujuan dilarangnya aborsi di dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 ialah untuk pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran yang lebih baik dari sebelumnya, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya mungkin dapat dicapai pada saat sesuai dengan kondisi dan situasi serta kamampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat, upaya kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat yang sehat sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 menjelaskan bahwa tujuan dilarangnya melakukan aborsi diantaranya: menjamin pemenuhan hak Kesehatan Reproduksi setiap orang yang diperoleh melalui pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan; dan menjamin kesehatan ibu dalam usia reproduksi agar mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu.

3. Di dalam Hukum Islam