Pemberi Pertimbangan Hubungan Komite Sekolah dengan Sekolah

7. Mempermudah Perubahan: efektivitas suatu perubahan yang diadakan dalam suatu organisasi sebagian besar tergantung pada kejernihan dan spontanitas komunikasi. 8. Pembentukan Kelompok: komunikasi membantu pembangunan hubungan. Bahkan dalam perselisihan yang berat, hubungan baik hanya dapat dikembalikan jika proses komunikasi terus dilanjutkan. Jika terputus, kelompok bisa hancur. Dalam hubungan ini komunikasi perasaan, perhatian, dan dukungan terutama penting sekali. 9. Menjaga Pintu: komunikasi membantu membangun hubungan organisasi dengan dunia luar. Organisasi dapat menggunakan lingkungannya untuk meningkatkan efektivitasnya. Organisasi juga dapat mempengaruhi lingkungan itu sendiri, pemerintah, sistem pelanggannya, sistem sumber dayanya, dan sebagainya. Komunikasi dalam hal ini memainkan suatu peranan yang kritis. 16 Gordon I Zimmerman et. al, merumuskan bahwa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori dasar. Pertama, untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan kepanasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi itu memiliki dua fungsi. Pertama, fungsi sosial yaitu untuk kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambil keputusan, yaitu 16 Udai Pareek, Perilaku Organisasi; Pedoman ke Arah Pemahaman Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, Jakarta; PT Pustaka Binaman Pressindo, Cet. Ke-III, h.97-99 memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada suatu saat tertentu. 17 Dari beberapa fungsi dasar yang diungkapkan para tokoh komunikasi terlihat jelas bahwa fungsi komunikasi yaitu sebagai fungsi sosial untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita dalam menikmati hidup kepuasan, dan fungsi pengambil keputusan, yaitu memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada suatu saat tertentu.

c. Dukungan Keuangan

Dalam melaksanakan kegiatannya, sekolah memerlukan dukungan pembiayaan yang memadai. Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab dalam menjelaskan standar pembiayaan sekolah adalah: “bagaimana kondisi pembiayaan untuk pendidikan di sekolah baik yang terkait dengan biaya investasi, biaya operasi, maupun biaya personal yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat?”. Perencanaan keuangan sekolah sedikitnya mencakup dua kegiatan, yakni penyusunan anggaran, dan pengembangan Rencana Anggaran Belanja Sekolah RAPBS. Penyusunan anggaran keuangan sekolah sering disebut Anggaran Belanja Sekolah ABS, biasanya dikembangkan dalam format-format yang meliputi: 1 sumber pendapatan terdiri dari UYHD, DPP, OPF; dan lain-lain; 2 pengeluaran untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, baha-bahan dan alat pelajaran honorarium dan kesejahteraan. 18 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keuangan sekolah atau anggaran belanja sekolah menurut Morphet 1975 adalah sebagai berikut: 17 Elvinaro Ardianto. Bambang Q-Aneed, Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung; Simbiosa Rekatama Media Cet.I. h.3 18 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung; PT. REMAJA ROSDAKARYA, Cet. Ke-1, h. 198-199.