Pengertian Mutu Mutu Pendidikan
membimbing, dan melatih dalam membantu perkembangan siswa. Demikian juga stafadministrasi, ia akan menggunakan proses baru
dalam menyusun
biaya, menyelesaikan
maslah, dan
mengembangkan program baru. f.
Banyak professional di bidang pendidikan yang kurang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menyiapkan para siswa memasuki
pasar kerja yang bersifat global. Ketakutan terhadap perubahan, atau
takut melakukan
perubahan akan
mengakibatkan ketidaktahuan bagaimana mengatasi tuntutan-tuntutan baru.
g. Program penigkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat
dipakai secara langsung dalam pendidikan, tetapi membutuhkan penyesuaian dan penyempurnaan. Budaya, lingkungan dan proses
kerja tiap organisasi berbeda. h.
Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah sistem pengukuran.
Dengan menggunakan
sistem pengukuran
memungkinkan para
professional pendidikan
dapat memperlihatkan dan mendokumentasikan nilai tambah dari
pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, baik terhadapa siswa, orang tua maupun masyarakat.
i. Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari
kebiasaan menggunakan “program singkat”, peningkatan mutu dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan
program-program singkat.
27
Setelah memahami definisi mutu, maka diketahui pula apa saja yang termasuk dalam dimensi mutu. Garvin, seperti yang dikutip oleh M.
N. Nasution
28
mendefinisikan delapan dimensi yang dapat digunakan
27
Nana Syaodih Sukmadinata. dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah, Bandung: PT. Refika Aditama, 2006, Cet. Ke-1, h. 9-11
28
M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management, Jakarta; Ghalia Indonesia, 2000, h. 17-18.
untuk menganalisis karakteristik kualitas produk. Kedelapan dimensi itu adalah sebagai berikut:
1. Kinerjaperforma performance, yaitu berkaitan dengan aspek
fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk
yakni karakteristik pokok dari produk inti. 2.
Features, merupakan aspek kedua dari performa yang menambah fungsi
dasar berkaitan
dengan pilihan-pilihan
dan pengembangannya, yaitu cirri-cirikeistimewaan tambahan atau
karakteristik pelengkaptambahan. 3.
Keandalan reliability, yaitu berkaitan dengan kemungkinan suatu produk yang berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu
dibawah kondisi tertentu. Dengan demikian, keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan
dalam penggunaan suatu produk. 4.
Konformitas conformance, yaitu berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Kalau menurut Tjiptono, konformitas berkaitan dengan sejauh mana karakteristik
desain operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan durability, yaitu berkaitan dengan berapa lama
produk tersebut dapat terus digunakan. 6.
Kemampuan pelayanan serviceability, merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan
kecepatankesopanan, kompetensi,
kemudahan, serta penanganan keluhan yang memuaskan. 7.
Estetika aesthetics, merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.
8. Kualitas yang dipersepsikan perceived quality, yaitu karakteristik
yang berkaitan dengan reputasi brand name, image.
29
Adapun indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolok ukur mutu pendidikan yaitu hasil akhir pendidikan, hasil langsung pendidikan
hasil langsung inilah yang dipakai sebagai titik tolok pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan, misal: tes tertulis daftar cek,
anekdot, skala rating, dan skala sikap, proses pendidikan, instrument input alat berinteraksi dengan raw input, yakni siswa, serta raw input dan
lingkungan. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu berpedoman pada
konteks hasil pendidikan yang mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu missal: setiap semester, setahun,
5 tahun dan sebagainya. Prestasi yang dicapai dapat berupa hasil tes kemampuan akademis misal: ulangan umum, UN dan lain-lain atau
prestasi dibidang lain misal: dalam cabang olahraga dan seni. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang
Intangible, seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati dan sebagainya.