kreatif dan kompetitif dalam kebersamaan” merupakan suatu jawaban dari suatu tantangan yang hadir di era dimana teknologi informasi dimanfaatkan
secara menyeluruh dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, telah menggesernya nilai-nilai sosial budaya yang telah terpelihara berabad-abad
lamanya. Perubahan pandangan dan perilaku telah terjadi baik secara individu ataupun kelompok. Hal tersebut akan menciptakan terjadinya dehumanisasi,
jika kita tidak mampu memanfaatkan alat yang super canggih tersebut secara arif dan bijak.
Sebagai masyarakat pendidikan, komponen-komponen para pendidik lembaga pendidikan SMPN 244 Jakarta sedang mengarahkan peserta didiknya
untuk mampu hidup dalam masyarakat sepuluh tahun yang akan datang. Komponen-komponen tersebut tidak sedang mengajarkan mereka untuk hidup
seperti yang sekarang kita alami. Tapi komponen-komponen ini mengarahkan peserta didik untuk hidup dalam era global dalam suhu kompetisi.
Memasuki era global, fakta menunjukkan bukan saja semakin ketatnya persaingan kemampuan diri, tetapi semakin terbuka pintu-pintu yang
mengarah pada perusakan moral. Sekolah SMPN 244 Jakarta sebagai lembaga pendidikan telah menjadi alternatif yang memiliki peranan penting dalam
pembentukkan watak, kepribadian, dan kualitas bangsa di masa yang akan datang.
Dalam upaya mempertahankan dan usaha untuk lebih meningkatkan prestasi dan reputasi, maka Sekolah SMPN 244 Jakarta menitikberatkan
pembinaan pada pembentukkan watak, kepribadian, dan kualitas bangsa di masa yang akan datang. Titik berat pembinaan ini menjadi trade mark merek
dagang Sekolah SMPN 244 Jakarta dan menjadi landasan penyusunan program tahunan sehingga hasilnya akan dirasakan oleh peserta didik.
SMPN 244 Jakarta berbenah diri dengan melakukan perubahan dan perombakan kurikulum guna memenuhi tuntutan perkembangan zaman
sebagai konsekuensi dari trade mark di atas. Pembenahan juga dilakukan dari segi sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan. Faktor yang tidak luput
dari sasaran pembenahan adalah sarana dan prasarana sebagai pendukung proses belajar mengajar yang kondusif.
Untuk mewujudkan semua hal tersebut, Sekolah Menengah Pertama Negeri 244 Jakarta sebagai lembaga pendidikan memerlukan dukungan dan
partisipasi dari semua pihak, terutama peran orang tua siswa sebagai pemberi amanat.
Berdasarkan atas kenyataan tersebut, kiranya tepat jika dilakukan
penelitian dengan judul “Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Studi Pada SMP Negeri 244 Jakarta.”
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti yaitu:
a. Peran dan kontrol komite sekolah yang belum dapat menyikapi
kebijakan Sekolah b.
Peran komite sekolah yang kurang dalam penyelenggaraan pembangunan sekolah
c. Kurangnya peran komite sekolah untuk perkembangan mutu output
lembaga pendidikan d.
Organisasi Komite Sekolah belum mendukung otonomi. e.
Komite Sekolah belum membumikan Manajemen Berbasis Sekolah
2. Pembatasan Masalah
Komite Sekolah dan peranannya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi empat aspek, yaitu:
1. Sebagai pemberi pertimbangan advisory agency.
2. Sebagai pendukung supporting agency
3. Sebagai pengontrol controlling agency, dan
4. Sebagai mediator antara pemerintah eksekutif dengan masyarakat.
3. Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dikaji adalah “Bagaimanakah peran Komite Sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, jika dianalisis dari
empat aspek, yakni sebagai pemberi pertimbangan, sebagai pendukung, sebagai pengontrol dan sebagai mediator.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran terhadap: 1.
Peranan Komite Sekolah sebagai badan pemberi pertimbangan dalam ikut serta menyusun rencana program sekolah, melaksanakan program dan
mengelola sumber daya sekolah. 2.
Peranan Komite Sekolah sebagai badan pendukung dalam ikut serta penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
3. Peranan Komite Sekolah sebagai badan pengontrol mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dalam pendidikan di sekolah.
4. Peranan Komite Sekolah sebagai badan mediator antara Komite Sekolah
dengan masyarakat, Komite Sekolah dengan sekolah, dan Komite Sekolah dengan dewan pendidikan.
D. Manfaat Penelitian
Dengan mendasarkan pada rumusan masalah yang dianalisis, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis. 1.
Manfaat Teoritis Proses dan hasil penelitian ini dapat merupakan pengembangan penelitian
komite sekolah yang mempunyai peran dan fungsi meningkatkan keikutsertaan masyarakat, khususnya peran dan fungsi komite sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bahan masukan kepada Dewan Pendidikan dalam rangka pembinaan
terhadap Komite Sekolah berkaitan dengan perannya sebagai badan pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol dan mediator di satuan
pendidikan. b.
Bahan masukan kepada Kepala Sekolah dalam rangka peningkatan fungsi manajemen berkaitan dengan kerjasamanya dengan Komite
Sekolah.
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Organisasi Komite Sekolah
Organisasi adalah kesatuan entity social yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
1
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang sedang bekerja bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk
mencapai tujuan yang bersifat umum.
2
Dalam Kamus Besar Indonesia yang lain Komite diartikan “Panitia” beberapa orang yang diserahi untuk melakukan tugas.
3
MadrasahSekolah sebagai lembagainstitusi mempunyai satu tujuan atau lebih. Dalam mencapai tujuan tersebut, perlu disusun rencana strategis
dan bagaimana mencapai tujuan tesebut. Cara pencapaiannya dilakukan melalui berbagai perencanaan dan program kegiatan yang dituangkan dalam
1
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi Struktur, Desain Aplikasinya, Jakarta; Arcan. Cet-1, h.4
2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta; RjaGrafindo Persada, 2007, Cet.ke-I, h.60
3
W.J.S Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Edisi ke-3, Cet. Ke-IV, h. 608.