4. Hubungan Komite Sekolah dengan Sekolah
Tidak bisa dipungkiri persekolahan di Indonesia menunjukan perkembangan yang mengagumkan, sekiranya dalam kurun waktu
beberapa dekade terakhir ini. Perkembangan tersebut tidak bisa dilihat hanya karena suatu prestasi kepala sekolah dan pemerintah, tapi peranan
komite sekolah juga berperan dalam mengembangkan persekolahan di Indonesia sebagai bukti tanggungjawab terhadap mutu pendidikan yang
berhubungan dengan Lembaga Pendidikan. Bedjo Sujanto dalam bukunya menuliskan peranan Komite Sekolah
sebagai berikut: 1.
Pemberian pertimbangan advisory dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
2. Pendukung
- Finansial,
- Pemikiran,
- Tenaga
3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas.
4. Mediator antara eksekutif dengan masyarakat di satuan
pendidikan.
11
a. Pemberi Pertimbangan
Ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi. Pertama mengembangkan visi dan strategic
mission. Kedua, penetapan tujuan, dan ketiga, langkah terakhir menyusun strategi untuk mencapi tujuan tersebut.
12
11
Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Jakarta; CV. Sagung Seto, Cet. Ke-1, h.62
12
Bambang Haria, Strategi Manajemen; Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Bayumedia, h.22
Visi merupakan gambaran perubahan pada masa datang yang ingin kita ciptakan. Sedangkan misi adalah jalan yang perlu ditempuh
the chosen track agar visi dapat tercapai.
13
Penetapan visi dan misi organisasi harus didasarkan pengamatan tajam trend perkembangan lingkungan sekitarnya dalam
kurun waktu jangka panjang. Kesesuaian antara misi dan asumsi perkembangan lingkungan akan menjadi misi lembaga pendidikan
sebagai jalan lurus dan bebas hambatan yang memudahkan lembaga pendidikan mencapai tujuan.
Disinilah peran
komite sekolah
sebagai pemberi
pertimbangan dimana visi dan misi yang akan diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan sekolah yang tidak sesuai menjadi sesuai
dengan perkembangan zaman sekarang ini.
b. Forum Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
14
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain.
15
W. Weaver seorang tokoh komunikasi berpendapat tentang komunikasi, “Komunikasi adalah semua prosedur dimana pikiran
seseorang dapat memengaruhi orang lain”. Miller juga berpendapat Komunikasi berarti bahwa informasi disampaikan dari satu tempat
ketempat yang lain. Komunikasi keorganisasian mempunyai beberapa tujuan.
1. Memberikan Informasi: tujuan utama komunikasi ialah
mengirimkan informasi dari suatu sumber kepada orang-
13
Ibid, h.23
14
T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta; BPFE-YOGYAKARTA, h.272
15
Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta; PT. RAJAGRAFINDO, Cet-1, h. 167.
orang atau kelompok-kelompok alamat komunikasi. Beragai jenis informasi dikirimkan dalam kebijakan organisasi,
peraturan-peraturan, dan
perubahan-perubahan serta
perkembangan dalam organisasi dan sebagainya. 2.
Umpan Balik: diperlukan adanya umpan balik bagi para karyawan tentang prestasi mereka; untuk bagian-bagian
tentang prestasi mereka; dan bagi manajemen yang lebih tinggi tentang pencapaian tujuan dan kesulitan yang
dijumpai. Komunikasi umpan balik membantu usaha mengambil langkah-langkah perbaikan dan penyesuain
yang diperlukan, dan memberikan mtivasi kepada orang- orang untuk mengembangkan rencana-rencana yang
menantang dan realistis. 3.
Pengendalian: sistem informasi manajemen dikenal sebagai suatu mekanisme pengendalian. Informasi diberikan untuk
menjamin pelaksanaan rencana-rencana sesuai dengan maksud semula.
4. Pengaruh: informasi merupakan kekuasaan. Satu tujuan
organisasi ialah mempengaruhi orang. 5.
Memecahkan Persoalan: dalam banyak hal komunikasi bertujuan memecahkan persoalan. Banyak pertemuan
kelompok diadakan
sebagai sumber
saran guna
mendapatkan penyelesaian-penyelesaian alternative bagi suatu persoalan dan sampai kepada terpilihnya suatu
penyelesaian tertentu. 6.
Pengambilan Putusan: untuk mencapai suatu putusan diperlukan
beberapa macam
komunikasi, misalnya
pertukaran informasi pendapat, alternatif-alternatif yang ada, segi-segi menguntungkan atau tidak menguntungkan
dari tiap alternatif, dan sebagainya. Komunikasi sangat membantu dalam pengambilan keputusan.
7. Mempermudah Perubahan: efektivitas suatu perubahan
yang diadakan dalam suatu organisasi sebagian besar tergantung pada kejernihan dan spontanitas komunikasi.
8. Pembentukan
Kelompok: komunikasi
membantu pembangunan hubungan. Bahkan dalam perselisihan yang
berat, hubungan baik hanya dapat dikembalikan jika proses komunikasi terus dilanjutkan. Jika terputus, kelompok bisa
hancur. Dalam hubungan ini komunikasi perasaan, perhatian, dan dukungan terutama penting sekali.
9. Menjaga Pintu: komunikasi membantu membangun
hubungan organisasi dengan dunia luar. Organisasi dapat menggunakan
lingkungannya untuk
meningkatkan efektivitasnya. Organisasi juga dapat mempengaruhi
lingkungan itu sendiri, pemerintah, sistem pelanggannya, sistem sumber dayanya, dan sebagainya. Komunikasi dalam
hal ini memainkan suatu peranan yang kritis.
16
Gordon I Zimmerman et. al, merumuskan bahwa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori dasar. Pertama,
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan
kepanasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi itu memiliki dua fungsi. Pertama, fungsi sosial yaitu untuk kesenangan,
untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambil keputusan, yaitu
16
Udai Pareek, Perilaku Organisasi; Pedoman ke Arah Pemahaman Proses Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja, Jakarta; PT Pustaka Binaman Pressindo, Cet. Ke-III, h.97-99