BAB II GAMBARAN UMUM BANK BUKOPIN SYARIAH
A. Sejarah Singkat Bank Bukopin Syariah
Bank Bukopin cabang Syariah di awali dengan di bentuknya tim Syariah Bank Bukopin pada tahun 2001. Bank Bukopin Syariah di dirikan setelah di
keluarkannya undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, di mana dalam undang-undang tersebut di mungkinkan bagi bank konvensional untuk
membentuk Unit Usaha Syariah. Unit Usaha Syariah yang di dirikan oleh Bank Bukopin berkedudukan diKantor pusat Bank Bukopin. Agar dalam operasional
Bank Bukopin Syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah maka Bank Bukopin Syariah mempunyai Dewan Pengawas Syariah yang terdiri dari ;
Ketua : Bpk. K.H. Dr. Didin Hafidhuddin Anggota
: Bpk. K.H. Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Bpk. Ikhwan Abidin, MA, Msc.
12
Kehadiran cabang syariah memberikan alternatif produk dan layanan perbankan syariah yang telah di terima oleh masyarakat secara bergairah.
Guna memenuhi kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia akan layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah, pada bulan Desember 2001
12
Bukopin, “Produk Profil Syariah”, artikel diakses pada 17 April 2007 dari http:WWW.Bukopin.Co.Id200704produk-profil-syariah.html.
Bank bukopin membuka cabang syariah yang pertama yaitu di Jalan Melawai Raya, Jakarta.
Potensi perbankan syariah ini sangat baik dan masyarakat menerimanya dengan bergairah. Produk-produk yang di tawarkan dapat dengan cepat di terima
masyarakat sehingga laba tahun berjalan dapat di capai lebih cepat dari rencana. Berbekal dari pengalaman ini, pada akhir 2002 telah di buka cabang syariah
kedua di kota Bukittinggi, Sumatra Barat dan berikutnya pada tahun 2003 telah di buka di kota Bandung dan kota Surabaya. Dari dua cabang syariah yang telah
beroperasi, Bank Bukopin dapat merealisasikan penghimpunan sumber dana sebesar Rp 43,45 miliar dan pembiayaan sebesar Rp 52,33 miliar
13
. Dengan seuiring perkembangan jaringannya keseluruh Indonesia, sampai dengan tahun
2006 telah memiliki 5 cabang Syariah serta 2 cabang pembantu. Dalam tahun 2006 Bank Bukopin telah membuka Kantor Cabang Syariah di Medan, yang di-
ikuti dengan pembukaan layanan office channeling Syariah di 7 kantor di- wilayah Jabodetabek yang relevan dengan profil nasabah dan segmentasi
usahanya. Kinerja keuangan Divisi Syariah menunjukan kemajuan yang positif. Kegiatan penghimpunan dana secara konsolidasi meningkat menjadi Rp338,13
miliar atau naik 68,51 dari Rp200,66 miliar ditahun 2005, sedangkan kegiatan
13
Ibid., h. 3.
pembiayaan mengalami pertumbuhan sekitar 19,26 dari Rp304,48 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp363,11 miliar ditahun 2006.
14
Produk-produk perbankan syariah yang di tawarkan Bank Bukopin Syariah antara lain produk simpanan seperti Tabungan SiAga Wadiah, Tabungan Haji,
Giro Wadiah dan Mudharabah. Sedangkan produk pembiayaan yang ditawarkan antara lain adalah pembiayaan Murabahah berdasarkan prinsip jual beli,
Mudharabah dan Musyarakah berdasakan prinsip bagi hasil serta Ijarah berdasarkan prinsip sewa.
Selain produk simpanan dan pembiayaan tersebut, Bank Bukopin juga menawarkan layanan perbankan lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, bank
garansi, letter of credit, penerimaan dan penyaluran zakat, infaq dan shadaqah, pembayaran gaji melalui tabungan SiAga wadiah dan sebagainya.
Sebagaimana produk dan layanan Bank Bukopin lainnya, produk dan layanan perbankan syariah tersebut juga didukung oleh infrastruktur teknologi Bank
Bukopin untuk memberikan kemudahan kepada nasabah. Nasabah Bank Bukopin Syariah tidak hanya dapat memanfaatkan fasilitas jaringan layanan Bank Bukopin
Syariah, namun juga dapat memanfaatkan jaringan Bank Bukopin Konvensional yang tersebar diseluruh Indonesia. Demikian juga sebaliknya, nasabah Bank
Bukopin konvensional dapat memanfaatkan jaringan layanan Bank Bukopin Syariah.
14
Bank Bukopin, Laporan Tahunan 2006, T.tt., PT. Bank Bukopin, 2006, h. 26.
B. Struktur Organisasi