Adjusted R² Uji Pengaruh Simultan Variabel Independen terhadap Variabel

102 Menurut Danang Sunyoto 2011:134 salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Terjadi otokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 DW -2 2 Tidak terjadi otokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 DW +2 3 Terjadi otokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW +2 Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara umum bisa diambil patokan Singgih, 2012:243: 1 Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif 2 Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi 3 Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 1,696911 dari model regresi yang terbentuk dari penelitian ini berada pada daerah bebas autokorelasi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah autokorelasi.

3. Adjusted R²

Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya goodness of fit. Koefisien determinasi ini mengukur presentase total varian variabel 103 dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. Menurut Sulaiman 2004:86 nilai R² mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 R² 1. Semakin besar R² mendekati 1, semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0 maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai Adjusted R-Square dianggap lebih baik daripada nilai R-Square karena semakin banyak variabel independen yang dimasukan kedalam model, maka nilai Adjusted R- Square akan semakin berkurang akibat penyesuaian dengan model. Oleh karena itu yang peneliti lihat dalam penelitian ini adalah Adjusted R- Square. Dari tabel 4.2 model Fixed Effect dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square dari model regresi yang terbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0,687562 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independen capital adequacy ratio, non performing loan, BI rate, dan kurs dalam menjelaskan variabel dependen return on asset adalah sebesar 68,7562, sisanya sebesar 31,2438 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.

4. Uji Pengaruh Simultan Variabel Independen terhadap Variabel

Dependen. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. 104 Menurut Suliyanto 2011:40, uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat, maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka hal ini akan masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit. Dalam penelitian ini, uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen capital adequacy ratio, non performing loan, BI rate, dan kurs berpengaruh terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Jika nilai F hitung dari F tabel, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika F hitung F tabel, maka H diterima H 1 ditolak yang berart bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.2 model Fixed Effect, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 12,68029 dengan probabilitas 0.000000. sementara nilai F tabel dengan df:α,k-1,n-k atau 0,05, 5-1, 70-5 adalah 2,51 yang berarti lebih kecil dari F hitung maka H ditolak dan H 1 diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel independen capital adequacy ratio, non performing loan, BI rate, dan kurs secara simultan berpengaruh signifikan tehadap return on asset. 105

5. Uji Pengaruh Parsial Variabel Independen terhadap Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Inflasi, BI Rate Rate, Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) Dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit)

4 68 149

Pengaruh Non Performing Loan dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2010-2013)

2 17 58

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

0 5 1

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Laba (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI 2009-2013)

0 7 58

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Ef

0 1 9