Uji Parsial Uji t

65

6. Uji Parsial Uji t

Sementara uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tergantung atau tidak. Pengujian dalam penelitian ini digunakan uji satu arah one tailed test karena hipotesis yang diajukan sudah menunjukan arah, yaitu positif dan negatif. Dalam uji satu sisi one tailed test hanya ada satu daerah penolakan, dan hipotesisi nol ditolak hanya jika nilai statistik sampel berada pada daerah ini. Uji hipotesis satu sisi dipilih jika mempunyai dasar teori atau dugaan yang kuat, karena berdasarkan teori terdapat hubungan positif + atau negatif -. Adapun prosedur langkahnya sebagai berikut Agus Widarjono, 2010:26: 1. Membuat hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H 1 .  Jika hipotesis negatif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi negatif. H : b 1 = 0 H 1 : b 1 Maka dasar keputusan menolak H atau menerima H 1 adalah jika nilai –t hitung -t kritis maka H ditolak dan menerima H 1 , artinya bahwa variabel independen berpengaruh 66 terhadap variabel dependen begitu juga sebaliknya apabila nilai -t hitung nilai -t kritis maka H diterima dan H 1 ditolak artinya bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.  Jika hipotesis positif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi positif. H : b 1 = 0 H 1 : b 1 Maka dasar keputusan menolak H atau menerima H 1 adalah jika nilai t hitung nilai t ktitis maka H ditolak dan menerima H 1 , artinya bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Begitu juga sebaliknya apabila nilai t hitung nilai t kritis maka H dterima dan menolak H 1 , artinya bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya. 2. Menghitung nilai statistik t t hitung dan mencari nilai t kritis n- k dari tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel independen. Untuk menghitung besarnya nilai t hitung digunakan rumus berikut Suliyanto, 2011:62: t i = bj Sbj 67 Keterangan: t = Nilai t hitung bj = Koefisien regresi sbj = kesalahan baku koefisien reresi 3. Keputusan menolak H atau menerima H 1 dapat juga dijelaskan melalui distribusi probabilitas.  H 1 akan diterima jika nilai probabilitas kurang dari 0,05α.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan konstruk, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih baik Indriantoro dan Supomo, 2002:69. Model operasional variabel dalam penelitian ini dapat ditunjukan sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Inflasi, BI Rate Rate, Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) Dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit)

4 68 149

Pengaruh Non Performing Loan dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2010-2013)

2 17 58

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

0 5 1

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Laba (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI 2009-2013)

0 7 58

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Ef

0 1 9