Kinerja Perbankan TINJAUAN PUSTAKA

21 d Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah e Dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain. ijarah wa iqtina.

C. Kinerja Perbankan

Kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaaan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Pengukuran- pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja tergantung pada bagaimana unit organisasi akan dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai. Sasaran yang ditetapkan pada tahap perumusan strategi dalam sebuah proses manajemen startegi dengan memperhatikan profitabilitas, pangsa pasar, dan pengurangan biaya, dan berbagai ukuran lainnya harus betul-betul digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama masa implementasi starategi Hunger Wheelen, 2003. Penilaian kinerja suatu bank tertentu dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Menurut peraturan BI No.610PBI2004 dikatakan bahwa penilaian kinerja keuangan terdiri atas: 1. Aspek Permodalan Capital Kecukupan modal yang menunjukan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan 22 manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko yang timbul dan dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Perhitungan pada aspek ini didasarkan atas prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah modal sebesar presentase tertentu risk margin terhadap jumlah penanaman modalnya. Perbankan wajib memenuhi kewajiban penyertaan modal minimum, atau disebut dengan istilah CAR Capital Adequacy Ratio, yang dihitung dari presentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko ATMR sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi BI No.2620KEPDIR tentang kewajiban penyedian modal minimum CAR. Penilaian tersebut berdasarkan CAR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR dan sesuai dengan ketentuan pemerintah, CAR minimum harus 8. 2. Aspek Kualitas Aset Assets Adalah menilai jenis-jenis aset yang dimiliki oleh bank. Penilaian aset harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif 23 diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada bank indonesia. Rasio yang digunakan mewakili aspek kualitas asset adalah Non Performing Loan NPL. NPL dijadikan variabel independen yang mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank ROA. Rasio NPL digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam megelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Besaran NPL yang baik adalah 5. 3. Aspek manajemen Management Menunjukan kemampuan manajemen bank untuk menidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko yang timbul melalui kebijakan dan strategi bisnis untuk mencapai target. Keberhasilan dari manajemen bank didasarkan pada penilaian dari beberapa komponen yaitu manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen kualitas. 4. Aspek Likuiditas Salah satu penilaian likuiditas bank adalah dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio LDR. Menurut Surat Edaran BI No.330DPNP tanggal 14 Desember 2001, LDR dapat diukur dari perbandingan antara seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Dalam surat edaran tersebut jga 24 dikatakan bahwa bank dikatakan sehat jika memiliki LDR sebesar 85-110. 5. Aspek RentabilitasProfitabilitas Earning Merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan labanya, dalam setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Bank yang sehat yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan: a Rasio laba terhadap total aset ROA Dalam penelitian kali ini ROA digunakan sebagai variabel dependen. Alasan dipilihnya Return On Asset ROA sebagai proksi profitabilitas, karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat kembalian return semakin besar. Berdasarkan alasan tersebut ROA dijadikan indikator dari kinerja profitabilitas bank dalam penelitian ini. Menurut BI, standar ROA harus berada dikisaran 1,215. 25

D. Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Inflasi, BI Rate Rate, Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) Dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit)

4 68 149

Pengaruh Non Performing Loan dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2010-2013)

2 17 58

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

0 5 1

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Laba (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI 2009-2013)

0 7 58

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Ef

0 1 9