Return On Asset ROA Capital Adequacy Ratio CAR

28 Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Laba Bersih ROA = x 100 Total Aktiva Perlu diketahui, bahwa dalam mementukan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya return on asset ROA dan tidak memasukan unsur return on quaity ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia, sebagai pembina dan pengawas perbankan, lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagai besar berasal dari dana simpanan masyarakat.

E. Return On Asset ROA

Dalam menjalankan suatu usaha atau setiap kegiatan tertentu harapan yang pertama kali diinginkan adalah memperoleh keuntungan atau profitabilitas. Yang dimaksud dengan profitabilitas profitability atau rentabilitas adalah kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba O.P. Simorangkir, 2004:152. Menurut Dendawijaya 2003:120 ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Sedangkan menurut Dahlan Siamat 2005:290 ROA memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. ROA 29 memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Dalam bukunya, Frederic Mishkin 2007:232 menyatakan bahwa, because owners of a bank must know whether their bank is being managed well, they need good measures of bank profitability. A basic measure of bank profitability is return on asset ROA. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar return on asset suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh oleh bank dan semakin baik pula posisi bank tersebut. Profitabilitas yang diproksikan oleh return on asset ROA dengan rumus sebagai berikut: Laba Sebelum Pajak ROA = x 100 Total Aset

F. Capital Adequacy Ratio CAR

Menurut Lukman Dendawijaya 2003:122 CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank. Dengan kata lain, capital adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau yang menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. 30 Capital Adequacy Ratio yaitu rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8 dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, atau ditambah dengan Risiko Pasar dan Risko Operasional, ini tergantung pada kondisi bank yang bersangkutan. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ini, mengacu pada ketentuan standar internasional yang dikeluarkan oleh Banking for International Settlement Selamet Riyadi, 2006:161. Dahlan Siamat 2005:295 kewajiban penyedian modal minimun bagi semua bank berdasarkan Paket Kebijakan Perbankan 2005 adalah sebesar 8 dari ATMR. Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut Dendawijaya, 2003:123. Modal Bank CAR = x 100 ATMR G. Non Performing Loan NPL Menurut Dahlan Siamat 2005:35 NPL dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat faktor kesengajaan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan debitur. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. besarnya non performing loan yang 31 diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5 Selamet Riyadi, 2006:161. Menurut Dahlan Siamat 2005:361 persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun tidak akan menghilangkan timbulnya masalah- masalah seperti terjadinya default risk atau penunggakan pembayaran. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 besarnya NPL dihitung sebagai berikut: Kredit Bermasalah NPL = x 100 Kredit Yang Disalurkan

H. BI Rate

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Inflasi, BI Rate Rate, Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) Dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kredit)

4 68 149

Pengaruh Non Performing Loan dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2010-2013)

2 17 58

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

0 5 1

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Laba (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI 2009-2013)

0 7 58

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Ef

0 1 9