31
diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5 Selamet Riyadi, 2006:161.
Menurut Dahlan Siamat 2005:361 persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit
bermasalah, namun tidak akan menghilangkan timbulnya masalah- masalah seperti terjadinya default risk atau penunggakan pembayaran.
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 besarnya NPL dihitung sebagai berikut:
Kredit Bermasalah NPL =
x 100 Kredit Yang Disalurkan
H. BI Rate
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan
diumumkan kepada publik www.bi.go.id
. BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap
Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas
liquidity management di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter
www.bi.go.id .
Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight PUAB
ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan di ikuti oleh
32
perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan
www.bi.go.id .
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikan BI Rate
apabial inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila
inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan
www.bi.go.id .
Menurut Darmawi 2006:181 tingkat bunga merupakan harga yang harus dibayar oleh peminjam untuk memperoleh dana dari pemberi
pinjaman untuk jangka waktu yang disepakati. Dengan kata lain, tingkat bunga dalam hal ini merupakan harga dari kredit. Namun harga itu tidak
sama dengan harga barang di pasar komoditi karena tingkat bunga sesungguhnya merupakan suatu angka perbandingan, yaitu jumlah biaya
pinjaman dibagi jumlah uang yang sesungguhnya dipinjam, biasanya dinyatakan dalam presentase pertahun.
Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang digunakan sebagai ukuran untuk menentukan besarnya bunga yang harus dibayar
oleh pihak peminjam dana. Sedangkan tingkat bunag riil menunjukan persentasi dari nilai riil modal ditambah bunganya dalam setahun,
dinyatakan sebagai presentasi dari nilai riil modal sebelum dibungakan Sukirno, 2000:386.
33
Sedangkan Sjahrial 2006:7 menyatakan bahwa tingkat bunga adalah kompensasi yang dibayarkan oleh peminjam kepada yang
memberikan pijaman. Dari sudut peminjam merupakan biaya dari dana yang mereka pinjam.
Menurut Sadono Sukirno 2002:389 di dalam teori, analisis mengenai penentuan tingkat bunga selalu mengganggap bahwa dalam
perekonomian hanya terdapat satu tingkat bunga. Namun, dalam kenyataan keadaannya sangat berbeda. Tingkat bunga pinjaman
pemerintah berbeda dengan tingkat bunga yang dibayarkan kepada konsumen. Dan bank mengenakan tingkat bunga yang berbeda-beda
kepada para nasabahnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Pebedaan resiko b. Jangka waktu pinjaman
c. Biaya administrasi pinjaman Menurut Herman Darmawi 2006:188 tingkat suku bunga
merupakan salah satu indikator moneter yang mempunyai dampak dalam berbagai kegiatan perekonomian sebagai berikut:
a. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan melakukan investasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi.
34
b. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan pemiliki modal apakah ia akan berinvestasi pada real
assets ataukah pada financial assets. c. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihak
bank dan lembaga keuangan lainnya. d. Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi volume uang beredar.
I. Nilai Tukar Rupiah Kurs
1. Penegertian Kurs atau Nilai Tukar Exchange Rates nilai tukar uang atau yang lebih populer dikenal
denga sebutan kurs mata uang adalah catatan quotation harga pasar dari mata uang asing foreign currency dalam harga mata uang domestik
domestic currency atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing Adiwarman Karim, 2008:157. Nilai tukar uang
merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain
transaksi perdagangan internasional, turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek antarnegara, yang melewati batas-
batas geografis ataupun batas-batas hukum. Kurs merupakan salah satu hal terpenting dalam perekonomian
terbuka, karena memiliki pengaruh yang besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makroekonomi lainnya. Kurs
menggambarkan harga dari suatu mata uang terhadap mata uang negara