38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tinggi jika dibandingkan dengan disc yang mengandung polimer HPMC dan NaCMC dengan perbandingan 1:1 dan 3:1.
Derajat pengembangan patch sangat penting untuk memprediksikan pelepasan zat aktif. Pelepasan zat aktif lebih cepat terjadi bila polimer
cepat terhidrasi dan mengalami pengembangan. Selain itu, proses pengembangan dapat meningkatkan area permukaan untuk proses
interpenetrasi polimer-mukus Singh et al., 2013. Dengan demikian dapat diprediksikan bahwa patch yang mengandung kombinasi polimer HPMC
dan NaCMC dengan perbandingan 1:2 memiliki waktu pelepasan zat aktif lebih cepat jika dibandingkan dengan patch yang mengandung polimer
HPMC dan NaCMC dengan perbandingan 1:1 dan 2:1. Peningkatan area permukaan lapisan polimer pada patch akibat proses
pengembangan dapat menyebabkan patch keluar dari area backing layer. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kebocoran zat aktif ke saliva atau
area rongga mulut lainnya, sehingga meyebabkan zat aktif yang sampai ke tempat aksi akan berkurang. Oleh karena itu, disarankan pada saat
pengaplikasian dibuat patch dengan luas area backing layer lebih besar daripada luas area lapisan polimer untuk mencegah kebocoran zat aktif.
4.10 Kemampuan Disolusi Natrium Diklofenak
Uji kemampuan disolusi dilakukan untuk melihat pengaruh perbedaan perbandingan konsentrasi terhadap laju disolusi natrium diklofenak.
Pengujian kemampuan disolusi zat aktif menggunakan metode dayung berputar. Persentase kumulatif disolusi diukur pada luas area disolusi
sebesar 2 cm
2
dan dengan volume medium dapar fosfat pH 6,8 sebanyak 900 mL.
Dari hasil disolusi natrium diklofenak selama 6 jam pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai persentase dan jumlah kumulatif disolusi zat aktif
dari patch tertinggi dihasilkan oleh formula F3 yaitu 99,88 yang diikuti oleh F2 yaitu 95,98 dan nilai terendah dihasilkan oleh F1 yaitu 84,82.
Patch yang mengandung NaCMC lebih banyak memiliki waktu disolusi lebih tinggi daripada patch yang mengandung HPMC lebih banyak. Hal
ini membuktikan bahwa kecepatan disolusi polimer NaCMC lebih tinggi daripada kecepatan disolusi HPMC
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5. Jumlah Kumulatif Disolusi Natrium Diklofenak dari Sediaan Patch
Waktu menit
Kumulatif Bobot Kumulatif mg
F1 F2
F3 F1
F2 F3
0 ± 0 ± 0
0 ± 0 0 ± 0
± 0 0 ± 0
15 65,40 ± 7,13
63,23 ± 3,49 77,30 ± 5,67
772 ± 92 691 ± 35
822 ± 60
30 67,48 ± 4,40
70,79 ± 4,69 87,95 ± 1,65
796 ± 61 774 ± 46
935 ± 18
45 72,15 ± 2,18
81,08 ± 5,63 88,23 ± 1,65
850 ± 17 887 ± 61
938 ± 18
60
70,85 ± 2,91 80,45 ± 6,05
95,11 ± 2,83 835 ± 30
880 ± 63 1011 ± 30
90 72,08 ± 2,13
83,45 ± 3,67 96,36 ± 1,61
850 ± 17 912 ± 35 1024 ± 17
120 72,46 ± 1,78
90,12 ± 0,82 96,68 ± 1,66
854 ± 18 985 ± 1
1028 ± 18
180 71,15 ± 3,57
90,39 ± 0,81 98,89 ± 0,03
839 ± 34 988 ± 1
1051 ± 0
240
69,63 ± 0,77 90,72 ± 0,82
99,22 ± 0,03 821 ± 3
992 ± 1 1055 ± 0
300 73,38 ± 4,71
97,45 ± 5,13 99,55 ± 0,03
865 ± 47 1066 ± 62 1058 ± 0
360 84,82 ± 1,95
95,98 ± 1,36 99,88 ± 0,03 1000 ± 22
1050 ± 17 1062 ± 0
Gambar 4.5. Grafik Persentase Kumulatif Disolusi Natrium Diklofenak
Dari hasil pengolahan data menggunakan statistik SPSS 20 menunjukkan bahwa hasil persentase disolusi natrium diklofenak pada
setiap formula terdapat adanya perbedaan yang signifikan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi ANOVA yang dihasilkan memiliki signifikansi 0,05.
Persentase disolusi natrium diklofenak antara F1, F2, dan F3 menunjukan adanya perbedaan yang bermakna.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
50 100
150 200
250 300
350 400
P er
sen tase Di
sol u
si
Waktu menit
F1 F2
F3
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.6. Fluks Disolusi Natrium Diklofenak
Formula Luas cm
2
Jumlah Difusi µg Fluks µg cm
-2
jam
-1
1 2
839 139,75 ± 5,70
2
2 988
164,73 ± 0,09
3 2
1051 175,20 ± 0,05
Gambar 4.6. Fluks Disolusi Masing-Masing Formula
Nilai fluks disolusi natrium diklofenak tertinggi adalah F3, diikuti F2, dan terendah F1. Dari hasil pengolahan data menggunakan statistik SPSS
20 menunjukkan bahwa nilai fluks pada setiap formula terdapat perbedaan yang signifikan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang dihasilkan pada
pengujian.
4.11 Kemampuan Difusi Natrium Diklofenak