UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Peningkat penetrasi Peningkat penetrasi merupakan senyawa yang dapat meningkatkan laju
permeasi pada membran mukosa. Bahan harus aman, tidak toksik, secara farmakologi dan secara kimia inert, tidak mengiritasi serta nonalergi
Kaul, et al., 2011. 5
Plasticizer Merupakan unsur yang penting dalam formulasi film. Sifat mekanis
seperti daya tarik dan elongasi film dapat ditingkatkan menggunakan plasticizer. Agen ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas film dan
mengurangi kerapuhan film. Aliran polimer juga akan lebih baik dengan penambahan plasticizer R. Yogananda dan Rakesh Bulugondla, 2012.
6 Zat tambahan lain seperti bahan pengencer, bahan perasa dan pemanis R. Yogananda dan Rakesh Bulugondla, 2012.
2.6 Natrium Diklofenak
Natrium diklofenak memiliki nama kimia natrium 2-[2,6- diklorofenilamino]fenil]asetat dan rumus molekul C
14
H
10
C
l2
NNaO
2
dengan berat molekul 318,1 serta memiliki titik lebur pada suhu 280ÂșC. Natrium
diklofenak berwarna putih atau agak kekuningan, sedikit higroskopis, dan berbentuk bubuk kristal. Natrium diklofenak sedikit larut dalam air, mudah
larut dalam metanol, larut dalam etanol 96, sedikit larut dalam aseton British Pharmacopoiea, 2009.
Gambar 2.5. Struktur Kimia Natrium Diklofenak
[sumber : Sweetman, 2009]
Diklofenak, turunan asam fenilasetat, merupakan golongan NSAID. Diklofenak sering digunakan terutama dalam bentuk garam natrium untuk
menghilangkan rasa sakit dan peradangan dalam berbagai kondisi Sweetman, 2009. Obat antiradang bukan steroid atau yang lazim
dinamakan Non-streroidal Anti-inflammatory Drugs NSAIDs adalah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
golongan obat yang terutama bekerja perifer, memiliki aktivitas penghambat radang dengan mekanisme kerja menghambat biosintesis prostaglandin
melalui penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase Kartasasmita, 2002.
Pada umumnya dosis oral atau rektal natrium diklofenak adalah 75- 150 mg sehari dalam dosis terbagi. Sediaan natrium diklofenak modified-
release tersedia untuk pemberian oral. Diklofenak juga diberikan secara intramuskular, intravena, dan topikal. Natrium diklofenak digunakan sebagai
larutan tetes mata 0,1 pada sejumlah kondisi Sweetman, 2009. Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan
lengkap. Obat ini terikat 99 pada protein plasma dan mengalami efek metabolisme lintas pertama first pass sebesar 40-50. Walaupun waktu
paruh singkat yakni 1-3 jam, diklofenak diakumulasi di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat
tersebut Nalfriadi dan Rianto Setiabudy, 2007. Diklofenak dimetabolisme menjadi 4- hidroksidiklofenak, 5-hidroksidiklofenak, 3- hidroksidiklofenak
dan 4,5- di hidroksidiklofenak. Obat ini kemudian diekskresikan dalam bentuk glukuronida dan konjugat sulfat, terutama dalam urin sekitar 60,
dan juga dalam empedu sekitar 35, kurang dari 1 diekskresikan sebagai diklofenak Sweetman, 2009.
Efek samping yang lazim adalah mual, gastritis, eritema kulit dan sakit kepala sama seperti semua NSAID, pemakaian obat ini harus berhati-
hati pada pasien tukak lambung. Peningkatan enzim transaminase dapat terjadi pada 15 pasien dan umumnya kembali ke normal Nalfriadi dan
Rianto Setiabudy, 2007. Pemberian diklofenak secara sistemik dikontraindikasikan pada
pasien dengan gangguan hati atau ginjal berat. Selain itu, penggunaan diklofenak secara intravena dikontraindikasikan pada pasien dengan
gangguan ginjal sedang atau berat, hipovolemia, atau dehidrasi, dan tidak boleh diberikan secara intravena pada pasien dengan riwayat hemoragik
diatesis, perdarahan serebrovaskuler termasuk yang dicurigai, atau asma atau pada pasien yang menjalani operasi dengan risiko tinggi perdarahan
Sweetman, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7 Hidroksi Propil Metil Selulosa HPMC