Penyakit Periodontal TINJAUAN PUSTAKA

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Periodontal

Penyakit periodontal merupakan penyakit mulut yang paling umum terjadi dan menjadi penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa. Akumulasi plak gigi oleh mikroba merupakan faktor etiologi utama penyakit periodontal maupun karies gigi. Kerentanan terhadap penyakit periodontal juga dipengaruhi oleh mekanisme pertahanan host terhadap infeksi bakteri dan faktor risiko lain seperti kalkulus dan merokok Clarkson et al., 2013. Infeksi periodontal disebabkan oleh bakteri yang mengkolonisasi permukaan gigi dan jaringan gingiva sekitarnya untuk membentuk plak gigi. Plak gigi adalah biofilm polimikrobial kompleks. Istilah biofilm digunakan untuk menggambarkan komunitas mikroba yang menempel pada permukaan benda mati atau hidup. Bakteri yang tumbuh pada biofilm mengikuti keadaan permukaan padat di mana mereka berkembang biak dan membentuk mikrokoloni yang melekat pada matriks polimer ekstraseluler Panagakos FS dan Robin M. Davies, 2011. Jaringan periodontal terdiri dari gingiva, mukosa alveolar, sementum, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Komponen ini berfungsi untuk menyokong gigi dalam tulang alveolar Panagakos FS dan Robin M. Davies, 2011. Penyakit periodontal akan mempengaruhi jaringan disekitarnya dan penyangga gigi. Penyakit periodontal diklasifikasikan ke dalam dua kategori besar yaitu gingivitis dan periodontitis Clarkson et al., 2013. Gingivitis umum terjadi pada populasi anak dan dewasa, merupakan lesi inflamasi dari jaringan gingiva dan telah terbukti bersifat reversible. Pencegahan gingivitis merupakan langkah pertama dalam pencegahan periodontitis. Dengan perlakuan yang tepat, proses ini dapat dibalik dan jaringan periodontal dapat kembali ke keadaan normal. Karakteristik biofilm plak yang menginduksi gingivitis adalah: 1 biofilm berada pada margin gingiva, 2 perubahan warna gingiva, 3 perubahan kontur gingiva, 4 perubahan suhu sulkular, 5 peningkatan eksudat gingiva, 6 perdarahan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7 tidak adanya kehilangan perlekatan, 8 tidak adanya keropos tulang, dan 9 perubahan histologis. Intensitas tanda dan gejala klinis akan bervariasi antar individu serta bergantung pada bagian gigi yang terinfeksi Panagakos FS dan Robin M. Davies, 2011. Periodontitis adalah reaksi inflamasi pada jaringan sekitar gigi, biasanya dihasilkan dari perluasan inflamasi gingiva gingivitis yang disebabkan oleh bakteri yang tinggal di biofilm plak pada permukaan gigi subgingiva. Peradangan ini dapat menyebabkan hilangnya epitel junctional lama di sulkus normal, sehingga membentuk kantong periodontal. Selanjutnya jaringan disekitar gigi mengalami kehilangan perlekatan jaringan ikat, pembentukan cacat antartulang intrabony, dan akhirnya, kemungkinan kehilangan gigi dapat terjadi Andersen, Roger et al., 2007. Keterangan: Bagian kiri: tanda-tanda klinis dari inflamasi kemerahan, edema, perdarahan dan tanda-tanda kehilangan perlekatan periodontal atau kehilangan tulang alveolar tidak jelas. Bagian kanan: Hasil respon inflamasi ditandai dengan kerusakan kolagen dan periodontal serta kehilangan tulang alveolar, dan tanda-tanda klinis dari peradangan. Gambar 2.1. Keadaan Gingivitis dan Periodontitis [sumber : Panagakos FS dan Robin M. Davies, 2011]

2.2 Anatomi Mukosa Rongga Mulut

Dokumen yang terkait

Formulasi Patch Natrium Diklofenak Berbasis Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) Sebagai Sediaan Lokal Penanganan Inflamasi pada Penyakit Periodontal.

3 35 80

Formulasi Patch Natrium Diklofenak Berbasis Sodium Carboxymethylcellulose (SCMC) sebagai Sediaan Lokal Penanganan Inflamasi pada Penyakit Periodontal

4 23 65

FORMULASI PATCH AMOKSISILIN DENGAN KOMBINASI POLIMER HPMC (Hidroksi Propil Metil Selulosa) DAN PVP (Polivinil Pirolidon) SEBAGAI PENDEKATAN PENANGANAN SARIAWAN

0 4 18

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

14 82 132

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 0 2

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 1 5

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 0 58

OPTIMASI FORMULA FLOATING TABLET FAMOTIDIN DENGAN KOMBINASI POLIMER HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA K100M DAN ETIL SELULOSA | Adyanti | Majalah Farmaseutik 27792 61066 1 SM

2 1 16

PEMBUATAN DAN EVALUASI SECARA IN VITROSEDIAAN ORAL DISSOLVING FILM (ODF)CHLORPHENIRAMINE MALEATE MENGGUNAKAN KOMBINASI POLIMER HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA (HPMC) DAN PEKTIN SKRIPSI

0 1 17

PERBANDINGAN PELEPASAN PROPRANOLOL HIDROKLORIDA DARI MATRIKS KITOSAN, ETIL SELULOSA (EC) DAN HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA (HPMC)

0 0 9