31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
homogen. Film dibuat dengan mencampurkan larutan polimer dengan larutan natrium diklofenak yang telah ditambahkan propilenglikol dan
gliserin, kemudian diaduk dengan pengaduk magnetik. Setelah homogen campuran larutan didiamkan untuk menghilangkan molekul udara. Setelah
molekul udara hilang, viskositas larutan polimer diukur kemudian dimasukkan ke dalam cetakan untuk proses pengeringan. Pembuatan film
dibuat sebanyak 20 gram untuk satu cetakan film, bobot 20 gram dipilih berdasarkan proses optimasi pengamatan visual sehingga menghasilkan
film yang cukup tipis dan tidak rapuh agar nyaman bila digunakan pasien. Pengeringan dilakukan dalam oven suhu 60ºC selama 24 jam, pemilihan
suhu berdasarkan optimasi. Setelah film kering kemudian dilapisi dengan backing membran tegaderm sehingga menjadi patch. Sebelum
dikarakterisasi film disimpan dalam wadah kedap udara yang berisi silika hingga tercapai bobot yang konstan tidak ada lagi sisa pelarut yang
menguap. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat karena tidak ada pengaruh perbedaan sisa pelarut dalam film yang
dievaluasi Anggraeni, 2013. Patch kemudian dipotong-potong dengan ukuran 2x1 cm
2
dan dilakukan evaluasi karakteristik patch.
4.2 Karakteristik Cairan Pembentuk Film CPF
Pengamatan secara visual terhadap organoleptis cairan pembentuk film menunjukkan bahwa semua larutan polimer dengan perbandingan
konsentrasi yang berbeda memiliki kesamaan warna, dimana semua formula memberikan warna larutan yang jernih. Selain dari pengamatan
visual, dilakukan juga pengamatan pengaruh perbedaan perbandingan konsentrasi polimer dari ketiga formula terhadap viskositas larutan. Uji
viskositas cairan pembentuk film CPF menggunakan alat viskotester HAAKE 6R spindel R2 dengan kecepatan 100 rpm. Larutan polimer yang
terbentuk memiliki perbedaan viskositas. Berdasarkan hasil pengukuran viskositas larutan polimer pada tabel 4.1 diketahui bahwa cairan
pembentuk film yang mengandung polimer HPMC dan NaCMC dengan perbandingan 1:1 memiliki viskositas yang paling tinggi. NaCMC
dilaporkan memiliki interaksi ikatan hidrogen yang sinergis dengan HPMC. Kedua polimer tersebut menunjukkan efek sinergis terhadap
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
peningkatan viskositas Tiwari dan Rajabi-Siahboomi, 2007. Oleh karena itu, dengan jumlah perbandingan yang sama antar kedua polimer diduga
bahwa terjadi ikatan antarpolimer yang lebih kuat sehingga dapat meningkatkan viskositas cairan. Larutan CPF dari ketiga formulasi tidak
terlalu kental sehingga mudah untuk dituang ke dalam cetakan. Dari hasil uji statistik menggunakan SPSS 20 didapat bahwa tidak ada perbedaan
yang bermakna nilai viskositas antara F1 dan F3, sedangkan F2 memiliki perbedaan yang bermakna terhadap F1 dan F3.
Tabel 4.1. Viskositas Cairan Pembentuk Film
Formula Viskositas cPs
F1 130,67 ± 3,51
F2 156,00 ± 1,73
F3 125,67 ± 2,08
4.3 Organoleptis
Makroskopik film terlihat berwarna bening. Dengan tekstur permukaan atas agak kasar dan dasar film rata, berbentuk tipis, agak kaku,
tidak rapuh dan tidak berbau. Untuk memastikan film yang terbentuk memiliki organoleptis yang
serupa dilakukan pengamatan organoleptis secara mikroskopik penampang membujur dan melintang film dengan perbesaran 100x. Pengamatan
secara mikroskopik juga bertujuan untuk mengetahui apakah natrium diklofenak dalam sediaan tersebut mengalami rekristalisasi Fitriyah,
2013. Hasil pengamatan secara mikroskopik menunjukkan bahwa film yang dihasilkan memiliki organoleptis yang homogen. Selain itu, Hasil
pengamatan mikroskopik menunjukkan bahwa natrium diklofenak tidak mengalami rekristalisasi. Hasil pengamatan secara mikroskopik tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.2
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan : a. Film sebelum dipotong; b. Film sesudah dipotong berukuran 2 x 1 cm
2
dengan keterangan F1atas, F2 tengah, dan F3 bawah
Gambar 4.1. Gambar Makrokopik Film
Keterangan : a. Gambar mikroskopik permukaan film; b. Gambar mikroskopik penampang
film melintang
dengan keterangan
perbandingan konsentrasi
HPMC:NaCMC berturut-turut 2:1 kiri, 1:1 tengah, dan 1:2 kanan perbesaran 100x
Gambar 4.2. Gambar Mikroskopik Film
4.4 Kandungan Natrium Diklofenak pada Sampel