Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Sistematika Penulisan

1.2. Pembatasan Masalah

1. Kecemasan matematika yaitu gejala atau reaksi emosional terhadap aritmatika dan matematika dalam Kusumawati, 2005. 2. Self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya untuk menyusun tindakan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas khusus yang dihadapi Bandura, 1986. 3. Siswa adalah orang yang belajar atau menuntut ilmu di sekolah, sedangkan penelitian khususnya dilakukan pada siswa kelas 3 SMP.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: ”Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy matematika dengan kecemasan menghadapi pelajaran matematika?”.

1.4. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan self-efficacy matematika dengan kecemasan menghadapi pelajaran matematika.

1.5. Manfaat Penelitian 1.

Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa khasanah pengetahuan kepada bidang psikologi khususnya dibidang psikologi pendidikan, dan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan pembanding untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh para pengelola lembaga pendidikan kepala sekolah dan guru, dan orang tua untuk memberikan cara bagaimana agar siswa dapat memiliki self- efficacy yang tinggi terhadap matematika,serta membantu menanggulangi permasalahan kecemasan siswa di kelas terhadap matematika, sehingga siswa merasa termotivasi untuk mengikuti pelajaran matematika dan menyukai pelajaran tersebut.

1.6. Sistematika Penulisan

Pada penulisan ini peneliti menggunakan kaidah American Psychological Association APA style, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 KAJIAN TEORI Pada bagian ini berisi tentang teori-teori diantaranya teori mengenai matematika, kecemasan, kecemasan terhadap matematika, self-efficacy, dan self-efficacy terhadap matematika. Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metodologi penelitian, definisi konseptual dan opeasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, uji instrumen, prosedur penelitian, dan teknik analisis data Bab 4 HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek penelitian, deskripsi hasil penelitian, kategorisasi skor subjek penelitian, hasil uji hipotesis, hasil uji regresi, dan analisis tambahan. Bab 5 PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, diskusi, dan saran.

BAB 2 KAJIAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai kajian teori yaitu teori mengenai matematika, teori kecemasan, teori mengenai kecemasan matematika, teori self- efficacy, dan teori mengenai self-efficacy terhadap matematika. 2.1. Kecemasan 2.1.1. Pengertian kecemasan Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kecemasan, ada baiknya kita mengetahui lebih dahulu pengertian dari kecemasan. Nietzal berpendapat bahwa kecemasan berasal dari bahasa Latin yaitu anxius dan dari bahasa Jerman yaitu anst, yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan fisiologis dalam Ghufron, 2010. Menurut Atkinson, 1999 kecemasan adalah keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan rasa takut yang mengancam yang ditandai dengan perasaan khawatir, ketidakenakan, dan perasaan tidak menyenangkan yang tidak mampu untuk dihindari seseorang. Selain itu, Nevid 2003 menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Menurut Holmes 1991, kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang ditandai dengan timbulnya kekhawatiran, ketegangan, dan gejala fisiologis lainnya. Sedangkan, menurut Davidoff 1991 kecemasan adalah emosi yang ditandai oleh perasaan akan bahaya yang diantisipasikan, termasuk juga