2.2. Matematika 2.2.1. Pengertian matematika
Matematika berasal dari kata mathema dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” dan mathematikos yang diartikan
sebagai “suka belajar” dalam Sriyanto, 2007. Beberapa definisi matematika berdasarkan sudut pandang pembuatnya, antara lain:
1. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 2. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
dengan bilangan. 3. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik dalam Soedjadi, 2000. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan-hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai
bilangan secara sistematik dan terstruktur.
2.2.2. Ciri-ciri matematika
Untuk mengetahui matematika lebih mendalam, terlebih dahulu kita harus mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari matematika tersebut. Menurut Sriyanto
2007, matematika memiliki beberapa ciri penting, yaitu: 1. Memiliki obyek yang abstrak.
Berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, matematika merupakan cabang ilmu yang spesifik. Matematika tidak mempelajari obyek-obyek yang
secara langsung dapat ditangkap oleh indera manusia. Substansi matematika adalah benda-benda pikir yang abstrak. Obyek matematika
adalah fakta, konsep, operasi, dan prinsip yang kesemuanya itu berperan dalam membentuk proses berpikir matematis, dengan salah satu cirinya
adalah adanya alur penalaran yang logis. 2. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten.
Matematika dikembangkan melalui deduksi dari seperangkat anggapan- anggapan yang tidak dipersoalkan lagi nilai kebenarannya dan dianggap
benar. Sedangkan menurut Soedjadi 2000, matematika memiliki 4 ciri-ciri atau
karakteristik penting, beberapa karakteristik itu adalah: a. Memiliki obyek kajian abstrak
Dalam matematika dasar yang dipelajari adalah abstrak. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi : fakta, konsep, operasi
ataupun relasi, dan prinsip. b. Berpola pikir deduktif
Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal
yang bersifat khusus. c. Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika jelas terlihat banyak sekali simbol yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf. Rangkaian simbol-simbol dalam
matematika dapat membentuk suatu simbol matematika. Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometrik, dan sebagainya.
d. Konsisten dalam sistemnya Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai
kaitan satu sama lain, tetapi ada juga sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misalnya sistem-sistem aljabar dan sistem-sistem geometri.
2.3. Kecemasan Matematika 2.3.1 Pengertian kecemasan matematika